Langsung ke konten utama

Postingan

Akibat Mencari Ridho Manusia

ONE  DAY  ONE  HADIS Jumat, 26 Oktober 2018  / 17 Shafar 1440 عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ كَتَبَ مُعَاوِيَةُ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضى الله عنها أَنِ اكْتُبِى إِلَىَّ كِتَابًا تُوصِينِى فِيهِ وَلاَ تُكْثِرِى عَلَىَّ. فَكَتَبَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ » Dari seseorang penduduk Madinah, ia berkata bahwa Mu’awiyah pernah menuliskan surat pada ‘Aisyah -Ummul Mukminin- radhiyallahu ‘anha, di mana ia berkata, “Tuliskanlah padaku suatu nasehat untuk dan jangan engkau perbanyak.” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pun menuliskan pada Mu’awiyah, “Salamun ‘alaikum (keselamatan semoga tercurahkan untukmu). Amma ba’du. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang

DIDIK KELUARGAMU UNTUK MENJAGA SHALAT

*🥇🌺DIDIK KELUARGAMU UNTUK MENJAGA SHALAT  [1]🌺🥇* Oleh Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr Kaum muslimin yang dimuliakan Allah! Ada satu perintah Ilahi yang agung ; namun banyak orang yang kurang memperhatikannya. Yaitu apa yang Allah firmankan: وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ *=  Dan PERINTAHKANLAH KELUARGAMU mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.* *=  Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu.* *=  Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang bertakwa.* [Thâhâ / 20:132] Ini adalah perintah Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dan perintah kepada Nabi juga sekaligus perintah kepada umatnya, selama tidak ada dalil yang mengkhususkannya. Dan memang tidak ada dalil yang mengkhususkannya di sini. *Maka menjadi kewajiban setiap orang tua dan wali seorang anak, agar ia benar-benar memperhatikan anak-anak mereka dan mem

MENGUBAH ISM MUFROD KE ISM TATSNIYAH

Cara Mengubah Isim Mufrad Ke Isim Tatsniyah | Isim tatsniyah adalah bentuk isim dari segi jumlahnya, dimana ia menunjukan pada bilangan dua misalnya “dua buku” “dua orang” dan lain-lain. Pada tulisan ini tidak akan menjelaskan apa itu isim tatsniyah lebih lanjut karena penjelasannya telah kita bahas pada tulisan sebelumnya tentang pengertian ism tasniyah pada tulisan sebelumnya, namun tulisan ini akan menjawab pertanyaan dari sobat pembaca tentang bagaimana caranya mengubah bentuk kalimat yang tadinya mufrad menjadi tatsniyah. Pelajari juga : perbedaan antara ism mufrod, jamak, dan tasniyah. Adapun cara mengubah isim mufrad ke isim tatsniyah adalah sebagai berikut : Sebagaimana pengertiannya bahwa yang dimaksud dengan isim tatsniyah ialah lafadz yang menunjukan bilangan dua yang ditunjukan dengan memakai alif dan nun pada huruf akhirnya bila mana dalam keadaan rafa' kemudian menggunakan huruf iya dan nun bila dalam kedudukan nashab dan jar. Dari pengertiannya sendiri sudah sang

fanatik buta

ONE DAY ONE HADITS Rabu, 24 Oktober 2018 /  15 Shafar 'ASHOBIYYAH عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ Dari Jabir bin Muth’im, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada 'ashabiyyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena 'ashabiyyah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena 'ashabiyyah.” [HR. Abu Dawud No.4456]. Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- 'Ashabiyyah adalah fanatik buta. Bersikap membela dan mengikuti pihak yang menjadi sasaran 'ashabiyyah baik pihak tersebut benar ataupun salah. Benar atau salah tetap dibela. 2- 'Ashabiyyah dilarang karena seharusnya seseorang membela kebenaran.  Kebenaran adalah yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah Nabi sho

Umur Manusia

*ONE DAY ONE HADIST* Selasa,  23 Oktober 2018 / 14 Shafar 1440 *Umur Umat Sekarang* عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ سِتِّينَ إِلَى سَبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata bahwa Rasûlullâh n bersabda, “Umur ummatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit yang melewatinya.” [HR. Tirmidzi; dihasankan oleh al-Albâni] Pelajaran yang terdapat di dalam hadist : 1- Umur umat ini lebih pendek bila dibandingkan dengan umur umat-umat di zaman dahulu. Oleh karena itu, selayaknya kita memperhatikan pemanfaatan umur kita yang singkat ini ? 2- Karena rata-rata umur umat ini antara 60-70 tahun, *maka barangsiapa telah mencapai usia ini dan sudah datang padanya dakwah, namun dia tetap tidak beriman, maka alasannya tidak akan diterima oleh Allâh Azza wa Jalla .* Sebagaimana hadits : عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ

Angka dalam bahasa arab

Satu : waahidun ( cara membacanya )وَاحِدٌ : Dua : itsnaani ( cara membacanya ) اِثْنَانِ : Tiga : tsalaatsatun ( cara membacanya ) ثَلَاثَةٌ : Empat : arba’atun ( cara membacanya ) أَرْبَعَةٌ : Lima : khomsatun ( cara membacanya ) خَمْسَةٌ : Enam : sittatun ( cara membacanya ) سِتَّةٌ : Tujuh : sab’atun ( cara membacanya ) سَبْعَةٌ : Delapan : tsamaaniatun ( cara membacanya ) ثَمَانِيَةٌ : Sembilan : tis’atun ( cara membacanya ) تِسْعَةٌ : Sepuluh : ‘asyarotun ( cara membacanya ) عَشَرَةٌ : Sebelas : ahada ‘asyaro ( cara membacanya ) أَحَدَ عَشَرَ : Dua belas : itsnaa ‘asyaro ( cara membacanya ) اِثْنَا عَشَرَ : Tiga belas : tsalaatsata ‘asyaro ( cara membacanya ) ثَلَاثَةَ عَشَرَ : Empat belas : arba’ata ‘asyaro ( cara membacanya ) أَرْبَعَةَ عَشَرَ : Lima belas : khomsata ‘asyaro ( cara membacanya ) خَمْسَةَ عَشَرَ : Enam belas : sittata ‘asyaro ( cara membacanya ) سِتَّةَ عَشَرَ : Tujuh belas : sab’ata ‘asyaro ( cara membacanya ) سَبْعَةَ عَشَرَ : Delapan belas :

DUA BELAS (12) GOLONGAN MANUSIA DI PADANG MAHSYAR

,Seram juga bila baca;          *DUA BELAS (12) GOLONGAN MANUSIA  DI PADANG MAHSYAR          =======================================* 1.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan tanpa tangan dan kaki.* Mereka adalah orang yang ketika di dunia suka mengganggu tetangga. 2.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan menyerupai babi.* Mereka adalah golongan yang malas dan lalai dalam sholatnya. 3.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan perut membesar dengan di dalamnya penuh dengan ular dan kala jengking* karena di dunia mereka tidak membayar zakat. 4.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan mulutnya mengalir darah* karena ketika berniaga/berdagang, mereka suka menipu. 5.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan lebih buruk dan busuk daripada bangkai* karena ketika di dunia, mereka selalu melakukan maksiat secara sembunyi, kerana takut dilihat orang , tetapi tidak takut kepada Allah S.W.T. 6.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan leher terputus* karena ketika di dunia selalu memberi kesaksian palsu. 7.🌺  *Dibangkitkan dalam keadaan tan