Langsung ke konten utama

Postingan

HARTAKU... HARTAKU

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: يقولُ العَبْدُ: مالِي، مالِي، إنَّما له مِن مالِهِ ثَلاثٌ: ما أكَلَ فأفْنَى، أوْ لَبِسَ فأبْلَى، أوْ أعْطَى فاقْتَنَى، وما سِوَى ذلكَ فَهو ذاهِبٌ، وتارِكُهُ لِلنَّاسِ "Sang hamba berkata: hartaku... hartaku...! *Padahal sesungguhnya harta yang ia miliki hanya tiga* :  *[1]* yang ia makan lalu hilang,  *[2]* yang ia pakai lalu usang,  *[3]* yang ia berikan (untuk kebaikan) itulah yang tetap terjaga. Adapun harta-harta yang selain ini, hanyalah akan pergi dan akan ditinggalkan untuk orang lain" (HR. Muslim no. 2959). 

HUTANG BISA MENGHANGUSKAN PAHALA AMAL IBADAHMU

Siapa pun umumnya mempunyai permasalahan ekonomi keluarga. Ada yang bisa mengatasinya dengan baik tanpa membebani orang lain. Tapi banyak juga yang mencari solusinya dengan berhutang pada yang lebih mampu. Bahkan tidak jarang mengambil kredit ke Bank, dan ini bentuk hutang piutang yang lazim dilakukan. Tapi bagaimanakah adabnya? Karena terkadang mungkin ada yang meremehkan hal ini. Jangan remehkan soal hutang piutang. Bila sudah punya kemampuan jangan ditunda-tunda lagi untuk membayarnya. Dalam Islam, hutang diperbolehkan, namun ada adabnya. Ada 11 adab utang piutang dalam Islam, yaitu : 1. Jangan pernah lupa mencatat utang piutang. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ... سورة البقرة 282 "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al-Baqarah: 282) 2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang. عَنْ رَسُولِ اللَّه

3 PERKARA YANG MENGUATKAN KECINTAAN

✍🏼 Berkata Umar bin AL-Khotthob - رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ - : »| Ada 3 perkara yang akan mengokohkan bagimu kecintaan di dalam dada saudaramu: * (1). Engkau memulai salam kepadanya, * * (2). Kelapangan tempat duduk baginya, * * (3). Memanggilnya dengan nama yang paling dia cintai. * 📕 Al-Kamil karya Al-Mubarrid (1/162). ------------- ● ‏قال عُمر بن الخطاب رضي الله عنه : 《 ثلاثٌ يُثبتن لكَ الودّ في صدرِ أخيك أن تبدأه بالسّلام وتوسّع لهُ في المجلِس وتدعُوه بأحب الأسماء إليه 》 📔 |[ الكامل للمبرد (١/١٦٢) ]| #kalam_sahabat

Para Sahabat Saling Memberi Syafa’at di Hari Kiamat

 عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( حَتَّى إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً لِلَّهِ فِي اسْتِقْصَاءِ الْحَقِّ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ لِلَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِإِخْوَانِهِمْ الَّذِينَ فِي النَّارِ ، يَقُولُونَ : رَبَّنَا كَانُوا يَصُومُونَ مَعَنَا ، وَيُصَلُّونَ ، وَيَحُجُّونَ . فَيُقَالُ لَهُمْ : أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ . فَتُحَرَّمُ صُوَرُهُمْ عَلَى النَّارِ ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا قَدْ أَخَذَتْ النَّارُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ ، وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُونَ : رَبَّنَا مَا بَقِيَ فِيهَا أَحَدٌ مِمَّنْ أَمَرْتَنَا بِهِ . Dari Abu Said Al Khudri semoga Allah meridhainya, bahwa Nabi Sallallahu alaihi wasallam bersabda : “Setelah orang-orang Mukmin itu dibebaskan dari Neraka, demi Allah, Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memerjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam

BALASAN SESUAI DENGAN JENIS AMALAN

AL-Imam AL-Hafidz IbnuL Qoyyim AL-Jauziyah -rohimahulloh- menuturkan : ”... ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﺇﻥَّ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻦ الله ﺧﻄﺎﻳﺎ ﻻ ﻳﻌﻠﻤُﻬﺎ ﺇﻻ الله ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ، ﻓﺈﻥ ﺃﺣﺒﺒﺖَ ﺃﻥ ﻳﻐﻔِﺮَﻫﺎ ﻟﻚ ﻓﺎﺻﻔﺢ ﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻋِﺒﺎﺩﻩ ، ﻭﺇﻥ ﺃﺣﺒﺒﺖَ ﺃﻥ ﻳﻌﻔﻮﻫﺎ ﻟﻚ ﻓﺎﻋﻒُ ﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻋِﺒﺎﺩﻩ ؛ ﻓﺈﻧﻤﺎ ﺍﻟﺠﺰﺍﺀُ ﻣﻦ ﺟِﻨﺲِ ﺍﻟﻌﻤﻞ“ . "Wahai manusia, sesungguhnya antara dirimu dengan Allah terdapat berbagai kesalahan, yang kesalahan tersebut hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika engkau senang agar kesalahan tersebut diampuni-Nya, maka mudahkanlah dalam mengampuni (memaafkan) terhadap hamba-hamba-Nya Jika engkau senang agar kesalahan tersebut dimaafkan, maka mudahkanlah dalam memaafkan terhadap hamba-hamba-Nya. Karena sesungguhnya, balasan itu berbanding lurus dengan jenis amalan." 📚 (Bada'i Al-Fawaid : 2/468) ✍️  Ustadz Hilal Abu Naufal Al Makassary Hafizhohulloh

MENYONGSONG KEMATIAN YANG MENGGEMBIRAKAN

Setiap manusia yang hidup di dunia hakikatnya sedang menjauhi alam dunia dan menuju akhirat. Kedua alam ini dipisahkan dengan kematian. Dan, manusia itu adalah kumpulan dari hari-hari. Setiap hari berlalu,terkelupaslah hari itu dari dirinya dan tak mungkin menempel lagi. Hingga hari itu tak tersisa lagi darinya setelah sampai pada batas akhir usia, yaitu kematian. Kita yakini bahwa umur kita sudah ditetapkan oleh Allah SWT tidak bisa dimajukan dan tidak bisa dimundurkan. وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ Artinya : “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al A’raf : 34 ) Oleh karena itu, kita memohon kepada Allah agar kita selalu diberi umur yang berkah, umur yang membawa kita kepada kebaikan. Sehingga semoga kelak kita semua meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin Seorang Badui berta

Mad Ja’iz Munfasil

Mad Ja’iz Munfasil Mad Ja’iz Munfasil terjadi apabila  mad asli  atau  mad thobi'i  bertemu dengan huruf hamzah ( ء )  dalam dua kata Cara membaca Mad Ja’iz Munfasil  adalah mad dipanjangkan menjadi 4 atau 5 harakat Contoh - contoh  Mad Ja’iz Munfasil