Langsung ke konten utama

Postingan

Jauhilah banyak dari prasangka

*Ayat Harian* :  *_QS. Al- Hujuraat ayat 12_* : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.

Keutamaan Membaca 2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah

Disebutkan dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808) Hadits di atas menunjukkan tentang keutamaan dua ayat terakhir surat Al-Baqarah. Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbaharui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala.  Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat do’a untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401.

HAKEKAT ORANG YANG TAKUT KEPADA ALLAH

Ibnu Rajab al-Hambaly ra berkata:  ليس الخائف من بكى وعصر عينيه، وإنما الخائف من ترك ما اشتهى من الحرام إذا قدر عليه. ▪"Orang yang takut (kepada Allah) bukanlah orang yang menangis dan memeras air mata, ▪tetapi orang yang takut hanyalah orang yang meninggalkan perkara haram yang dia inginkan dalam keadaan dia mampu untuk melakukannya." 📚 [Rasail Ibni Rajab,  1/ 1
 Tasbihnya : سُبْحَانَ ذِاْلمُلْكِ وَاْلمَلَكُوْت سُبْحَانَ ذِاْلعِزَّۃِ وَاْلجَبَرُوْت سُبْحَانَ اْلحَيِّ الَّذِی لاَيَمُوْت سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ اْلمَلَاءِكَۃِ وَاْلرُّوْح SUBHAANA DZIL MULKI WAL MALAKUUT SUBHAANA DZIL 'IZZATI WAL JABARUUT SUBHAANAL HAYYIL LADZII LAA YAMUUT SUBBUUHUN QUDDUUSUN RABBUL MALAAIKATI WARRUUH Artinya : Maha Suci Tuhan yang mempunyai alam mulki dan malakut Maha Suci Tuhan yang mempunyai kemuliaan dan alam jabarut Maha Suci Tuhan yang hidup dan tidak mati Maha Suci... Tuhannya para malaikat dan ruh. 

Nenek Sumiati serahkan satu Hewan Kurban Sapi dan Kambing di Langgar Annur

Penyapu jalanan di kota Tenggarong Nenek Sumiati menyerahkan seekor sapi dan kambing kurban ke Langgar Annur Kamis (30/7/2020) sekitar pukul 16.15 WITA. Dalam penyerahan itu nenek Sumiati didampingi anaknya,disaksikan Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho. . Penyerahan sapi dan kambing kurban nenek Sumiati diterima langsung oleh ketua pengurus langgar Annur ,Ahmad Sopian Hamid, beserta pengurus lainnya. . Ahmad Sopian selaku ketua langgar Annur mengatakan kami sendiri juga baru tau juga salah satu warga kami dia sebagai pekerja penyapu jalanan tapi dengan menabung selama 15 tahun dia mampu membeli seekor sapi dan Seekor kambing kurban dan diserahkan ke langgar Annur ini menjadi inspirasi kami juga semoga mendapat berkah. . Keseharian nenek sumiati dia memang pekerja penyapu jalanan dan tinggalnya dirombong yang ada di Pasar Seni Tenggarong sekaligus dijadikan tempat berjualan, permen, kerupuk, air mineral dan lain lain, disamping itu nenek Sumiati berprofesi sebagai tukang pijat

keluarkan rasa takut pada makhluk

Keluarkan rasa takut pada makhluk dari hatimu, maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada Kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu, maka engkau akan merasakan Kenikmatan dengan berharap pada Sang Kholiq". [Habib Umar bin Hafidz]

Abah Guru Sekumpul pernah menasehatkan 5 prinsip yang harus diperhatikan dalam berusaha.

Pertama, dalam berusaha jangan sampai menerima dan atau membayar bunga dalam bentuk apa pun. Kedua, jika dalam berusaha dengan kongsi (modal patungan), maka pembagian keuntungan 51% untuk teman bekerja dan 49% untuk kita terima. Ketiga, jika bekerja sebagai penjual jasa (penghubung/komisioner) antara penjual dan pembeli suatu barang, maka jangan mengambil keuntungan dari kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Akan tetapi, cukup dengan si penjual barang saja. Keempat, dalam bekerja jangan merombing, yakni menjual pakaian yang sudah dipakai sendiri. Kelima, kalau berdagang, barang yang diperjualbelikan harus kepunyaan sendiri (milik sendiri). Artinya, harus mempunyai modal sendiri dan jangan berutang.