Langsung ke konten utama

Postingan

Manfaat Silaturrahim

ONE DAY ONE HADIST Selasa, 6 November 2018 / 28 Shafar 1440  عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) . Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu alahi wa salam bersabda: Barangsiapa yang ingin mudah (luas) rizkinya dan panjang umurnya hendaklah mempererat tali silaturahim (HR. Bkhori dan Muslim) Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Mengharapkan umur yang panjang dan rezki yang banyak adalah sifat umum yang ada pada manusia. 2-Islam tidak mematikan fitrah manusia akan tetapi mengarahkannya. 3- Silaturrahim memberikan manfaat duniawi bagi pelakunya sebelum manfaat terbesar di akhirat kelak. 4- Bolehnya memotivasi seseorang untuk melakukan suatu ibadah dengan menyebutkan manfaat duniawi yang akan didapatkannya. 5- Diluaskan rizkinya, pertumbuhan, la

Nikah Menyempurnakan Separuh Agama

ONE DAY ONE HADIST Senin, 5 November 2018 / 27 Shafar 1440 عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال،قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Keutamaan menikah adalah untuk menyempurnakan separuh agama dan kita tinggal menjaga diri dari separuhnya lagi. 2- Umumnya yang merusak agama seseorang adalah syahwat faroj(kemaluan) dan syahwat buthun(perut). 3- Kemaluan yang mengantarkan pada zina, sedangkan perut bersifat serakah. Nikah berarti membentengi diri dari salah satunya, yaitu zina dengan kemaluan. Itu berarti dengan menikah separuh agama seorang pemuda telah terjaga, dan sisanya, ia tinggal menjaga lisannya.

TIGA HAL, YANG MENYEDIHKAN

TIGA HAL,  YANG MENYEDIHKAN dan MEMILUKAN*  1) . Seorang *LELAKI* Yang Tidak Pernah Masuk *MASJID*     Kecuali *JENAZAHNYA*. 2). Seorang *WANITA* Yang Tidak Pernah Menutupi *AURATNYA*     Kecuali Ketika Dia *DIKAFANKAN.* 3). *SESEORANG* yang tidak pernah mau *BERSEDEKAH*     Kecuali Ketika *KELUARGANYA BERSEDEKAH* atas *NAMANYA* Ketika Dia Sudah di *ALAM KUBUR.*     Itupun jika *KELUARGANYA PEDULI.* *IA SELALU TERLAMBAT,  BAGAI...... SEBUAH PENYESALAN* ' Tetapi Dia Begitu CEPAT dan SIGAP,  Memburu Perkara *DUNIA*. Firman ALLAH  Ta'ala : *بل تؤثرون الحياة الدنيا* “Sedangkan kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia...” (QS AL-A'LA : 16 ) Demikianlah,  Sikap KEBANYAKAN Manusia : 1). *KITA* Biasanya Masuk Ke Tempat Kerja, Segera Sebelum *WAKTUNYA*. 2). *KITA* Biasanya tiba di lapangan terbang, cepat sebelum *WAKTUNYA.* 3. *KITA* Biasanya  datang (menunggu giliran) di rumah sakit buru-Buru sebelum *WAKTUNYA*. 4). *KITA* Biasanya berada di dalam stasiun kereta

PUKUL KEPALA iBLiS

Mari PUKUL KEPALA iBLiS * Ustaz Azhar Idrus Berkata: Kita relax and bace ni.. 6 *Perbualan* antara *Rasulullah & iblis*... *Rasulullah* bertanya :        *Apa yg kau rasakan jika          melihat seseorang dari           umatku hendak Solat* *Iblis* menjawab :           *Aku merasa Panas                  dingin dan Gementar* *Rasulullah* :        “kenapa?” *Iblis* :        "Sebab setiap seorang           hamba berSujud 1kali          kepada Allah, Allah         mengangkatnya 1 Darjat” *Rasulullah* :        “Jika seorang umatku         berPuasa?” *Iblis* :         “Tubuhku terasa terikat            hingga ia berbuka” *Rasulullah* :       “Jika ia berHaji?” *Iblis* :          “Aku seperti orang Gila” *Rasulullah* :        “Jika ia membaca          Al-Quran?” *Iblis* :          “Aku merasa meleleh           Laksana air timah di atas           Api” *Rasulullah* :         “Jika ia berSedekah?” *Iblis* :         “Itu sama saja org          ter

AKAN TIBA SAATNYA

Duhai orang yang gemar bermaksiat kepada Allah apalagi secara terang-terangan, gemar mengumbar aurat, dan lainnya, apalagi menjadi contoh buruk yang ditiru keburukannya, segeralah bertaubat kepada Allah. Sebelum datang kepadamu musibah karena dosa-dosamu itu. Apakah berupa musibah di dunia ataukah terlebih di akhirat untuk mencuci dosa itu. Akan tiba saatnya tubuhmu yang sehat menjadi sakit. Wajahmu yang rupawan menjadi berubah. Tubuhmu yang indah menjadi berubah. Kekuatanmu hilang berubah menjadi kelemahan di makan penyakit atau usia. Rambutmu yang hitam dan rapi menjadi putih atau kusut. Kulitmu yang indah menjadi keriput atau tak terawat lagi dan seterusnya. Buang jauh-jauh bisikan iblis yang mengajarkanmu untuk menyia-nyiakan masa muda, tobat nanti ketika tua. Karena tak ada jaminan umurmu akan sampai tua. _Simaklah perkataan yang masyhur dari seorang penyair berikut :_ تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ • Berbekal

Kebanyakan Orang Masuk Surga dan Neraka

ONE DAY ONE HADITS Ahad, 4 November 2018 / 26 Shafar 1440 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ . Dari Abu Hurairah ra. berkata, “Rasulullah saw. ditanya tentang perkara yang menyebabkan banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004 dan Ibnu Majah no. 4246. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Takwa kepada Allah Ta’ala, pengertian dari kalimat ini adalah menjalankan semua perkara yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan semua larangan yang dilarang oleh-Nya, ini

MASALAH HIDUP*

Orang yang hidup di dunia, pasti akan menghadapi banyak masalah, Allah telah menegaskan hal ini dalam al-Qur'an, الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ “Dialah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kalian, siapakah diantara kalian yang paling baik amalannya”. (QS. al-Mulk [67]: 2) Jangankan kita, para Nabi saja alaihimussalam menghadapi banyak masalah hidup, bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang yang paling baik (setelah mereka), kemudian orang yang paling baik (setelah mereka). Orang akan diuji sesuai dengan tingkatan agamanya”. (HR. at-Tirmidzi No. 2398, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 143) Kita tidak mungkin lari dari masalah, bahkan ketika kita ingin lari dari masalah dengan mengakhiri hidup (baca: bunuh diri); justru kita sebenarnya malah menjerumuskan diri kepada masalah yang jauh lebih be