Langsung ke konten utama

Postingan

Menutup Pintu dengan Basmalah

ONE DAY ONE HADIST Sabtu, 6 Oktober 2018 / 26 Muharrom 1440 Menutup Pintu dengan Basmalah عن جابر بن عبد الله،رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan sedang berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan ucapkanlah bismillah, karena sesungguhnya setan tidak akan bisa membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari no. 5623 dan Muslim no. 2012). Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Di antara kelemahan syetan, ia tidak dapat masuk dalam rumah yang pintunya ditutup dengan menyebut nama Allah. 2- Syet

Larangan Wanita Haid Memegang Al- Qur'an

ONE DAY ONE HADIST Jumat, 5 Oktober 2018 / 25 Muharrom 1440 عن عمر بن حزام رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لا تَمَسُّ القرآنَ إلّا وأنتَ طَاهِرٌ Dari Umar bin Hizam Radliallahu ‘Anhu : sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda : “Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Bagaimana dengan membaca Al Qur’an? Para ulama empat madzhab sepakat bolehnya membaca Al Qur’an bagi orang yang berhadats baik hadats besar maupun kecil selama tidak menyentuhnya. 2-  Diperbolehkan bagi wanita haid dan nifas untuk membaca Al Qur’an menurut pendapat ulama yang paling kuat. Alasannya, karena tidak ada dalil yang melarang hal ini. Namun, seharusnya membaca Al Qur’an tersebut tidak sampai menyentuh mushaf Al Qur’an. Kalau memang mau menyentuh Al Qur’an, maka seharusnya dengan menggunakan pembatas seperti kain yang suci dan semacamnya (

Bohong

*_Bohong_* _adalah penyakit yang menghinggapi masyarakat di segala zaman._ _Ia adalah penyebab utama bagi timbulnya segala macam bentuk kejelekan dan kerendahan._ _Suatu masyarakat takkan lurus selamanya jika perbuatan bohong ini merajalela di antara individu-individunya._ _Dan suatu bangsa takkan bisa menaiki tangga kemajuan kecuali jika berlandaskan pada kejujuran._ *_Perbuatan bohong_* _akan menimbulkan rasa saling membenci antara sesama teman._ _Rasa saling mempercayai antar sesama akan hilang, dan akan tercipta suatu bentuk masyarakat yang tidak berlandaskan asas saling tolong-menolong atau gotong royong._ _Apabila bohong sudah merajalela ke dalam tubuh masyarakat, maka hilanglah rasa senang dan keakraban antara anggota-anggotanya._ _Mengingat dampaknya yang sangat negatif dan membahayakan masyarakat, maka Islam melarang berbohong dan menganggap_ *_perbuatan ini sebagai perbuatan dosa besar._* _Cukuplah kiranya untuk menjadi dalil pengharaman bohong ini ayat-ayat sebagai b

Akhir Zaman

Kabar Akhir Zaman #Muhasabah Apakah Indonesia masuk dalam Nubuwah Akhir Zaman yang akan ikut dibenamkan oleh Allah Ta'ala?? Dari Hudzaifah bin Asid radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: إِنَّ السَّاعَةَ لَنْ تَقُومَ حَتَّـى تَرَوْا عَشْرَ آيَاتٍ… (فَذَكَرَ مِنْهَا:) وَثَلاَثَةُ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْـمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ. "Sesungguhnya Kiamat tidak akan tegak hingga kalian melihat sepuluh tanda (lalu beliau menyebutkan, di antaranya : Dan tiga penenggelaman ke dalam bumi, penenggelaman di sebelah timur, penenggelaman di sebelah barat, dan penenggelaman di Jazirah Arab". (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus-Saa’ah (XVIII/27-28, Syarh an-Nawawi) Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: سَيَكُوْنُ بَعْدِي خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ. قُلْتُ: يَا رَسُـوْلَ اللهِ! أَيَخْسِفُ بِاْلأَرْضِ وَفِيْه

ADAB UTANG PIUTANG*.

*ADAB UTANG PIUTANG*. ✅1. Jangan pernah tidak mencatat utang piutang. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ... سورة البقرة 282 "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al-Baqarah: 282) ✅2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang. عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ ‏‏أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا . رواه ابن ماجة 2410 "Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI." (HR Ibnu Majah ~ hasan shahih) ✅3. Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga. أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ ‏ "‏ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ ‏"‏ ‏.‏ رواه مسلم 1886 "Semua dosa orang yang mati syahid diampu

MALAIKAT ISRAFIL

📋 *MALAIKAT ISRAFIL SUDAH BERSIAP-SIAP MENIUP SANGKAKALA* Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّوْرِ مُنْذُ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ نَحْوَ الْعَرْشِ، مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ، كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ "Sesungguhnya mata malaikat peniup sangkakala terus memandang tanpa berkedip ke arah 'arsy sejak beliau ditugaskan, karena beliau khawatir apabila matanya berkedip lalu datang perintah dari Allah untuk meniup sangkakala. Seakan-akan kedua matanya dua bintang yang berkilau." [HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu, Ash-Shahihah: 1078] Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam juga bersabda, كَيْفَ أَنْعَمُ وَقَدِ التَقَمَ صَاحِبُ القَرْنِ القَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ وَأَصْغَى سَمْعَهُ يَنْتَظِرُ أَنْ يُؤْمَرَ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخَ، قَالَ المُسْلِمُونَ: فَكَيْفَ نَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: قُولُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ

Bahaya Meninggalkan Amar Makruf Nahi Mungkar*

*ONE DAY ONE HADIST* Rabu, 3 Oktober 2018 / 23 Muharrom 1440 *Bahaya Meninggalkan Amar Makruf Nahi Mungkar* عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi Sholallohu alaihi wasallam bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, atau *jika tidak Allah hampir mengirim azabnya, kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan”* (HR At-Tirmidzi dan Ahmad). Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- *Informasi dari Rasulullah sholallohu alaihi wasallam tentang bahaya yang akan menimpa umat Islam.* 2- *Tentang kewajiban apa yang harus dilakukan umat Islam menghadapi situasi yang berat , yaitu penjagaan bumi agar tidak menjadi sarang kejahatan.* 3- *Perinta