Langsung ke konten utama

MALAIKAT ISRAFIL

📋 *MALAIKAT ISRAFIL SUDAH BERSIAP-SIAP MENIUP SANGKAKALA*

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّوْرِ مُنْذُ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ نَحْوَ الْعَرْشِ، مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ، كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ

"Sesungguhnya mata malaikat peniup sangkakala terus memandang tanpa berkedip ke arah 'arsy sejak beliau ditugaskan, karena beliau khawatir apabila matanya berkedip lalu datang perintah dari Allah untuk meniup sangkakala. Seakan-akan kedua matanya dua bintang yang berkilau." [HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallaahu'anhu, Ash-Shahihah: 1078]

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam juga bersabda,

كَيْفَ أَنْعَمُ وَقَدِ التَقَمَ صَاحِبُ القَرْنِ القَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ وَأَصْغَى سَمْعَهُ يَنْتَظِرُ أَنْ يُؤْمَرَ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخَ، قَالَ المُسْلِمُونَ: فَكَيْفَ نَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: قُولُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ تَوَكَّلْنَا عَلَى اللَّهِ رَبِّنَا

"Bagaimana aku bisa bersenang-senang sementara malaikat peniup sangkakala telah meletakkan sangkakala di mulutnya, menengadahkan kepalanya dan memasang pendengarannya, seraya menunggu kapan pun diperintahkan untuk meniupnya maka beliau telah siap siaga meniupnya.

Kaum muslimin berkata: Doa apa yang harus kami baca wahai Rasulullah? Beliau bersabda,

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ تَوَكَّلْنَا عَلَى اللَّهِ رَبِّنَا

'Hasbunallaah wa ni'mal wakiil, tawakkalnaa 'alallaahi Robbinaa'

Cukup bagi kami Allah sebagai penolong dan Dialah sebaik-baiknya penjaga, kami bertawakkal kepada Allah Rabb kami." [HR. At-Tirmidzi dari Abu Said Al-Khudri radhiyallaahu'anhu, Ash-Shahihah: 1079]

"Maka dalam hadits-hadits ini terdapat motivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat dan berbekal untuk berjumpa dengan Allah, serta berhati-hati dari sikap bersantai-santai di dunia ini yang merupakan negeri untuk beramal dan negeri yang nikmatnya menipu.

Maka wajib bagimu wahai hamba Allah untuk berhati-hati dan tidak tertipu dengan dunia, dan hendaklah engkau siapkan perbekalan selama hidup ini, sebagaimana firman Allah ta'ala,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

"Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, maka bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal." [Al-Baqorah:197]

Maka dunia ini adalah negeri untuk beramal dan negeri untuk berbekal menuju akhirat. Adapun bekal yang baik di dunia ini adalah bertakwa kepada Allah.

Dan takwa kepada Allah adalah menaati-Nya, mentauhidkan-Nya, ikhlas karena-Nya, menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya." [Syarhu Riyaadhis Shaalihin: 147]

✒ Editor : Admin Asy-Syamil.com.
•════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎════

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia