Langsung ke konten utama

Postingan

Kita Mengetahui

*Kita Tahu, Tapi Sayang...* 📍 Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha. 📍 Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar. 📍 Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini. 📍 Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu. 📍 Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang

Umar bin 'Abdul 'Azîz

Percakapan Umar Bin Abdul Aziz dan Tamunya Diceritakan bahwa pada suatu hari, seorang tamu berkunjung ke rumah khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azîz radhiyallahu ‘anhu yang sedang menulis di bawah cahaya lentera yang hampir padam.  Si tamu berkata kepadanya, "Wahai khalifah, izinkan aku memperbaiki lentera itu?" "Bukanlah sebuah sikap yang mulia jika seseorang memperkerjakan tamunya," jawab beliau. "Bagaimana jika kubangunkan pembantumu?" "Jangan, dia baru saja tidur." Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Azîz ra lalu berdiri mengambil botol minyak dan mengisi ulang minyak lentera itu hingga penuh. "Wahai Amirul Mukminin, mengapa engkau perbaiki sendiri lentera itu?" tanya Sang tamu.  "Ketika aku pergi untuk memperbaikinya, aku adalah 'Umar, dan ketika aku pergi untuk menulis kembali, akutetap 'Umar.  Tidak ada sesuatu pun dari diriku yang berkurang.  Ketahuilah, sebaik-baik orang adalah dia yang merendah

Takutnya Para Sahabat akan Nifaq

ONE DAY ONE HADIST Selasa, 28 Agustus 2018 / 16 Dhulhijah 1439 Takutnya Para Sahabat akan Nifaq عن أبي رِبعِي حنظلة بنِ الربيعِ الأُسَيِّدِيِّ الكاتب أحدِ كتّاب رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، قَالَ: لَقِيَنِي أَبُو بَكر رضي الله عنه فَقَالَ: كَيْفَ أنْتَ يَا حنْظَلَةُ؟ قُلْتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ! قَالَ: سُبْحَانَ الله مَا تَقُولُ؟! قُلْتُ: نَكُونُ عِنْدَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم يُذَكِّرُنَا بالجَنَّةِ وَالنَّارِ كأنَّا رَأيَ عَيْنٍ فإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم عَافَسْنَا الأَزْواجَ وَالأَوْلاَدَ وَالضَّيْعَاتِ نَسينَا كَثِيرًا، قَالَ أَبُو بكر رضي الله عنه: فَوَالله إنَّا لَنَلْقَى مِثْلَ هَذَا، فانْطَلَقْتُ أَنَا وأبُو بَكْر حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى رَسُول الله صلى الله عليه وسلم. فقُلْتُ: نَافَقَ حَنْظَلَةُ يَا رَسُول اللهِ! فَقَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((وَمَا ذَاكَ؟)) قُلْتُ: يَا رَسُول اللهِ، نَكُونُ عِنْدَكَ تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ والجَنَّةِ كأنَّا رَأيَ العَيْن فإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ عَافَسْنَا الأَزْواجَ وَالأَوْلاَدَ

DZIKIR SETELAH SHALAT

DZIKIR BA'DA SHALAT Allah berfirman : فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَٱذْكُرُوْا اللّٰهَ قِيٰمًا وَقُعُودًا وَعَلٰى جُنُوبِكُمْ “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (QS. An-Nisa’: 103) Bacaan dzikir setelah shalat yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam melalui haditsnya antara lain : 1. Membaca Istighfar 3 X 3X  أَسْتَغْفِرُ اللهَ Astaghfirullah “Aku minta ampun kepada Allah,”     Dilanjutkan membaca اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikram “Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.” (HR. Muslim) 2. Membaca لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَ

Perbanyak Doa Dihari Tasyrik

📚 *PERBANYAK DO'A SAPU JAGAD DI HARI TASYRIK* Hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah) adalah hari yang memiliki kemuliaan. Rasulullah shalllahu alaihi wa sallam  bersabda, ﺇِﻥَّ ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻷَﻳَّﺎﻡِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟْﻘَﺮِّ “Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qarr (hari tasyriq)” 📚 (HR. Abu Daud no. 1765, dishahihkan oleh Al-Albani). Selain itu hari tasyrik juga hari menyantap makanan dan minuman serta hari di mana kita dianjurkan banya berdzikir mengingat Allah, sebagaimana firman Allah, ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓِﻲ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﻣَﻌْﺪُﻭﺩَﺍﺕٍ “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang (hari tasyrik)” 📖 (QS. Al Baqarah: 203). Dan Sabda Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﻛﻞ ﻭﺷﺮﺏ ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ “Hari Taysrik adalah hari makan, minum dan meningat Allah” 📚 (HR. Muslim) Ada doa yang yang dianjurkan untuk banyak di baca pada h

Doa Setiap Pagi

Assalamualaikum Warohmatulloohi wabarokaatuh DO'A  PAGI INI.....                                     Astaghfirullah al Adzim 3X... Yaa ALLAH ... Yaa QOOBIDH Bila hari ini masih menjadi bagian hidup kami ... Berikanlah kemudahan dan kelancaran untuk menjalaninya ... Yaa ALLAH ... Yaa BASHIIR Bila kelopak mata kami masih dapat terbuka ... Bimbinglah penglihatan kami untuk senantiasa melihat kebaikan dan kebenaran ... Yaa ALLAH ... Yaa HAQQU Bila mulut kami masih diizinkan berucap ... Tuntunlah agar kami senantiasa mengatakan kejujuran dan berdzikir atasMu ... Yaa ALLAH ... Yaa QOYYUM Bila kaki kami masih diberi kemampuan untuk melangkah ... Hantarkanlah kami ke tempat-tempat yang baik ... Tempat - tempat yang membawa maghfiroh untuk kami ... Yaa ALLAH ... Yaa MUQTADIR Bila tangan kami masih dapat digerakkan ... Gerakkanlah untuk memberikan kebaikan dan menolong bagi orang-orang yang dalam kesulitan ... Serta bermanfaat dalam berbuat kebajikan ... Yaa ALLAH ... Yaa M

SUAMI ISTRI DI USIA SENJA

Yang membaca jangan menangis yaa ??? Saya suka postingan ini, meski sudah berulang kali membacanya... 😊 Di sebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan. Sang suami merupakan seorang pensiunan, sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka, menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka. Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu, menghabiskan waktu mereka yang tersisa, di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa, dalam keluarga itu. Suatu senja ba’da Isya di sebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi. Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra : “Kenapa Bu?” Istrinya menoleh sambil menjawab: “Sandal Ibu tidak ketemu, Pa