Langsung ke konten utama

Postingan

Kebaikan Dunia dan Akhirat

   Di antara ucapan Al-Imam Asy-Syafi'i Ra, kebaikan dunia dan akhirat dalam lima sifat: • Kaya diri • Mencegah gangguan • Mencari harta halal • Pakaian takwa • Berpegang teguh   kepada Allah SWT di   setiap keadaan *ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ* . [ _Al-Manhaj as-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah as-Sadah Al-Ba 'Alawi_ lil Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Da'illallah Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith ]

SIKSA KUBUR

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه SIKSA KUBUR Hadits berikut disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom saat membahas bab “Buang Hajat”. وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – اِسْتَنْزِهُوا مِنْ اَلْبَوْلِ, فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ – رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ وَلِلْحَاكِمِ: – أَكْثَرُ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْ اَلْبَوْلِ – وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَاد ِ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.” Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni. Diriwayatkan pula oleh Al Hakim, “Kebanyakan siksa kubur gara-gara (bekas) kencing.” Sanad hadits ini shahih. Juga hadits tersebut disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom saat membahas bab “Buang Hajat”. Kandungan hadits 1. Wajib

Sederhana Dalam Beribadah

عن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم دخل عَلَيْهَا وعِندها امرأةٌ، قَالَ: ((مَنْ هذِهِ؟)) قَالَتْ: هذِهِ فُلاَنَةٌ تَذْكُرُ مِنْ صَلاتِهَا. قَالَ: ((مهْ، عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ، فَواللهِ لا يَمَلُّ اللهُ حَتَّى تَمَلُّوا)) وكَانَ أَحَبُّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ عَلَيهِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. memasuki rumahnya dan di sisi Aisyah itu ada seorang wanita. Beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah ini?" Aisyah menjawab: "Ini adalah si Anu." Aisyah menyebutkan perihal shalatnya wanita tadi - yang sangat luar biasa tekunnya. Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan demikian, hendaklah engkau semua berbuat sesuai dengan kekuatanmu semua saja. Sebab demi Allah, Allah itu tidak bosan - memberi pahala - sehingga engkau semua bosan - melaksanakan amalan itu. Adalah cara melakukan agama yang paling dicintai oleh Allah itu ialah apa-apa yang dikekalkan melakukannya oleh orangnya itu - yakni tida

Setiap Perbuatan Baik Adalah Sedekah

عن أَبي موسى رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((عَلَى كلّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ)) قَالَ: أرأيتَ إنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: ((يَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ)) قَالَ: أرأيتَ إن لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ: ((يُعِينُ ذَا الحَاجَةِ المَلْهُوفَ)) قَالَ: أرأيتَ إنْ لَمْ يَسْتَطِعْ، قَالَ: ((يَأمُرُ بِالمعْرُوفِ أوِ الخَيْرِ)) قَالَ: أرَأيْتَ إنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: ((يُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ، فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari Abu Musa r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Setiap orang Islam itu harus bersedekah." Abu Musa bertanya: "Tahukah Tuan, bagaimanakah jikalau ia tidak menemukan sesuatu untuk disedekahkan?" Beliau menjawab: "Kalau tidak ada hendaklah ia bekerja dengan kedua tangannya, kemudian ia dapat memberikan kemanfaatan kepada dirinya sendiri, kemudian bersedekah." Ia bertanya lagi: "Tahukah Tuan, bagaimanakah jikalau ia tidak kuasa berbuat demikian?" Beliau menjawab: "Hendaklah ia memberikan pe

Menahan Diri Karena Allah Maha Melihat*

  Ketika Zulaikha menggoda Nabi Yusuf a.s., ia menutupkan kain ke wajah berhala yang biasa disembahnya. Lalu, Nabi Yusuf berkata kepadanya, “Wahai Zulaikha, engkau malu di hadapan sebongkah batu. Bagaimana mungkin aku tak merasa malu di hadapan Dia yang menciptakan tujuh langit dan bumi.”   Suatu ketika, seseorang mengunjungi Imam Junaid Al-Baghdadi dan berkata, “Aku tak bisa menahan pandangan dari melhat hal-hal yang menggairahkan. Apa yang mesti aku lakukan?”   Junaid Al-Baghdadi menjawab, “Ingatlah bahwa Allah melihatmu lebih jelas daripada engkau melihat orang lain.”   Dalam sebuah Hadist Qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman, “Surgaku disediakan bagi orang yang hendak melakukan dosa, tapi kemudian ingat bahwa Aku melihat mereka dan kemudian mereka menahan diri.” Imam Al-Ghazali _dalam Kimiya As-Sa’adah_

Bertaubat dan Segala Persyaratannya Serta Menjauhi Segala Perbuatan Maksiat

   Yang pertama kali harus dijalani oleh seorang yang ingin menempuh jalan menuju Allah SWT, hendaknya ia bertaubat kepada Allah SWT dari segala dosa, termasuk juga memohon maaf dari perbuatan dzalim yang pernah ia lakukan kepada manusia, ia harus mengembalikan segala hak orang lain yang ada pada dirinya, kalau tidak dapat maka ia harus mohon dihalalkan baginya, karena untuk sampai ke jalan yang benar harus bersih dari segala urusan dengan manusia.    Syarat sahnya bertaubat adalah mempunyai perasaan menyesal dengan sungguh-sungguh dan mempunyai niat tidak akan mengulangi perbuatan dosanya sepanjang umur. Karena siapapun yang bertaubat dari seluruh dosa, tetapi ia ingin mengulanginya lagi, maka taubatnya tidak akan diterima.    Hendaknya setiap orang yang ingin sampai ke jalan Allah SWT yang benar senantiasa mengakui dan merasa bersalah terhadap Tuhannya, karena ia tidak dapat memenuhi hak-hak Allah SWT dengan sebaiknya.    Jika seorang telah mempunyai perasaan menyesal dan merasa

Doa sesudah membaca surah yasin

DO'A SESUDAH MEMBACA SURAH YASIN Setelah membaca surah Yasin hendaknya sekalian membaca do’a-nya: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ دِيْنَنَا وَاَنْفُثَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ  أَعْطَيْتَنَا Bismillahirrahmaanirrahiim. Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa. “Ya Allah, kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, dari kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan apa saja yang telah engkau berikan kepada kami.”  الَلّٰهُمَّ جْعَلْنَا فِي كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارِ عَنِيْدٍ وَذِيْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّكُلِّ ذِيْ شَرِّ اِنَّكَ عَلَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ Allahummaj’alnaa fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin‘ aniid wa dzii ‘ainin wa d