Langsung ke konten utama

Postingan

Cara Hidupmu

Bagaimana Cara Hidupmu Begitu Cara Matimu عن جابر رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيهِ)). رواه مسلم. Dari Jabir r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Dibangkitkan setiap hamba itu - dari kuburnya, menurut apa yang ia mati atasnya." (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Hadis ini menyerukan setiap manusia muslim lagi mu'min agar senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun, mengerjakan apa-apa yang diredhai Allah, menetapi sunnah-sunnahnya Rasulullah s.a.w. dalam segala waktu, tempat dan keadaan. 2- Juga menyerukan supaya terus menerus memiliki keikhlasan hati dalam mengamalkan segala hal semata-mata untuk Allah Ta'ala jua, baik dalam ucapan ataupun perbuatan. 3- Kepentingannya ialah agar di saat kita ditemui oleh ajal, maka kematian kita pun menetapi keadaan sebagaimana yang tersebut di atas itu, sehingga pada hari kita diba'ats atau dibangunkan dari kubur nanti, kead

Membaca surah al fatihah jangan tergesa gesa

*JANGAN TERGESA-GESA KETIKA MEMBACA AL-FATIHAH DALAM SHOLAT* ================ ALLAH MENJAWAB SETIAP BACAAN AL-FATIHAH KITA Banyak sekali orang yang tegesa-gesa ketika membaca Al-Fatihah disaat shalat.. tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya. Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah, ALLAH menjawab setiap ucapan kita. Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman: "Aku membagi al-Fatihah menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku." ■ Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya. ■ Ketika Kita mengucapkan "AlhamdulillahiRabbil 'alamin". Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku." ■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim". Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku." ■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin". Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku.

Bekal dan umur

Bekal pagi *AL QURAN & UMUR* *Berkata Abdul Malik bin Umair:* *"Satu-satunya manusia yang tidak tua* adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an". *"Manusia yang paling jernih akalnya* adalah para pembaca Al-qur'an". *Berkata Al-imam Qurtubi :* "Barang siapa yang membaca Al-qur'an,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun". *Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.* "Perbanyaklah membaca *Al-qur'an* jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca". *Berkata Ibnu Solah :* "Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca *Al-qur'an*,  maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari baca'an manusia". *Berkata Abu Zanad :* "Di tengah malam,  aku keluar menuju masjid Rasulu

Meninggalkan sesuatu karena Alloh

Meninggalkan Sesuatu Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala عَنْ أَبِي قَتَادَةَ وَأَبِي الدَّهْمَاءِ قالا : أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ فَقُلْنَا : هَلْ سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا ؟ قَالَ : نَعَمْ ، سَمِعْتُهُ يَقُولُ : إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْه ُ Dari Abi Qotadah dan Abi Ad-Dahma-i keduanya berkata, kami mendatangi seorang ahli al-badiyah, maka kami bertanya, apakah kamu mendengar dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallama sesuatu? Ia menjawab ya aku mendengarnya, beliau bersabda: “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1-Meninggalkan sesuatu karena Allah, ingat karena Allah semata, maka rasakan bagaimanakah gantian luar bia

Puasa yaumul bidh

Puasa yaumil bidh utk bulan muharram ini mulai besok selasa sd kamis insya Allah Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ “Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” 📖 HR. Al Bukhari no. 1178 Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” 📖 HR. Al Bukhari no. 1979 Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخ

Jalan meraih manisnya iman

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سَوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ Dari Anas bin Malik rodhiallohu anhu berkata, bersabda rasulullah saw: “Tiga sifat yang jika ada pada diri seseorang, ia akan meraih manisnya iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya melainkan karena Allah , (3) ia membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah  menyelamatkannya darinya sebagaimana ia benci apabila dilempar ke dalam api.”( Muttafaqun alaihi) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Iman, Pokok Kebahagiaan Kebahagiaan adalah sesuatu yang dicari oleh setiap manusia. Mereka siap mengorbankan apa pun yang berharga term

Saling tolong menolong

عن أبو موسى(عبدالله بن قيس) رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  إن الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضاً ثُمَّ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ)) [ البخاري ومسلم وغيرهما عن أبي موسى Dari Abu Musa (Abdullah bin Qaish) Radhialluhu 'anhu berkata, bahwa Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya seperti bangunan yang satu menguatkan (bangunan) yang lain”. Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam lalu menunjukkan rajutan di antara jemari tangannya (HR Bukhari dan Muslim). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Hadits di atas menjelaskan tentang hubungan antara sesama orang mukmin (beriman) yang harus saling menolong sehingga umat Islam menjadi kokoh seperti sebuah bangunan. 2- Ibarat bangunan yang akan menjadi kokoh jika masing-masing bagiannya saling menopang dan membantu bagian yang lain. 3- Tolong-menolong tentu harus dilakukan atas dasar kebaikan dan takwa, bukan ata