Langsung ke konten utama

Postingan

Berdakwah

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Tiada yang bisa menyerupai ciptaan-Nya. Hanya kepada Alloh kita memohon pertolongan dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhamamad Saw. Alloh Swt. berfirman,  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (QS. An Nahl [16] : 125) Prinsip terbesar dalam dakwah adalah kita harus yakin bahwa yang kuasa memberi hidayah itu hanya Alloh Swt. Jadi, jangan sampai kita merasa bahwa kitalah yang bisa mengubah orang. Karena sesungguhnya hanya Alloh yang kuasa membolak-balik hati manusia. Seorang penceramah tidak bisa membolak-balik hati jamaah untuk menerima atau menolak nasehat. Penceramah tersebut hanya

Berdakwah

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Tiada yang bisa menyerupai ciptaan-Nya. Hanya kepada Alloh kita memohon pertolongan dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhamamad Saw. Alloh Swt. berfirman,  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”  (QS. An Nahl [16] : 125) Prinsip terbesar dalam dakwah adalah kita harus yakin bahwa yang kuasa memberi hidayah itu hanya Alloh Swt. Jadi, jangan sampai kita merasa bahwa kitalah yang bisa mengubah orang. Karena sesungguhnya hanya Alloh yang kuasa membolak-balik hati manusia. Seorang penceramah tidak bisa membolak-balik hati jamaah untuk menerima atau menolak nasehat. Penceramah tersebut hanya

Ciri penyakit dunia

Saudaraku, ciri-ciri penyakit cinta dunia di antaranya yang  pertama,  dilanda kebinggungan yang tiada ujung. Ia sibuk memikirkan makhluk atau ciptaan, sedangkan ia lupa kepada Dzat Yang Maha Pencipta, sehingga bingunglah ia. Ia bingung mengurus anak, bingung mengurus rumahtangga, bingung mengurus kerjaan. Baru bangun tidur pagi-pagi sudah bingung memikirkan hal-hal itu. Padahal jika yang ia pikirkan adalah Alloh, kemudian ia berdoa di pagi hari, maka akan tenanglah hatinya. Kedua,  diperbudak kesibukan. Ada orang yang andaipun jatah waktunya ditambah dari 24 jam menjadi 36 jam, tetap saja sibuk seperti tak pernah reda. Mau tilawah Al Quran seperti tak ada waktu. Sholat juga ditunda-tunda, kalaupun terlaksana akan kilat terburu-buru. Sedangkan pekerjaannya seperti tak beres-beres. Mengapa? Karena ia tidak diberi petunjuk oleh Alloh Swt. Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang sangat sibuk, banyak sekali urusan-urusan besar yang harus beliau kerjakan. Namun, semuanya beres dan beliau tet

Sholat Khusyu

Tanya Ustadz_ : Assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatuh pak ustadz saya mau bertanya prihal apa yang dimaksud shalat yang khusyu itu, dan bagaimana tata caranya ! Terima kasih Wassalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatuh Jawab : وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته Berikut ini keterangan syaikh Utsaimin yang kami terjemahkan terkait khusyu': Khusyu' adalah hadirnya hati dan tenangnya anggota badan, maksudnya: Hatimu dalam keadaan sadar, berusaha sadar dengan apa yang diucapkan dan dilaksanakan dalam sholat, ia juga berusaha menghadirkan perasaan bahwa ia sedang di depan Allah azza wa jalla dan ia sedang bermunajat kepada rabnya. (Asy-Sayarh al-Mumti' 'ala Zad al-Mustaqni' 3/334) Terkait cara mencapai khusyu' perlu diketahui bahwa salah satu sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang bernama Utsman bin Abi al-Ash pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dan berkata: “Wahai Rasulullah, setan telah mengganggu shalat dan mengacaukan

Alqur,an di hati kita

📖 Bagaimana Al Qur’an dihati Kita ? Saudaraku, seberapa mesra kita dengan Al-Quran? Seberapa bahagianya kita dengan Al-Quran? Dan, seberapa rindunya kita dengan Al-Quran? Jika kita kurang dekat, kurang bahagia, serta kurang rindu dengan Kalamullah, maka kita kurang peka dalam memaknai Al-Quran itu sendiri. Kita perlu merasakan keagungannya dari keagungan Dzat yang menurunkannya, merasakan kesempurnaannya dari kesempurnaan Dzat yang menurunkannya. Saudaraku, peka lah bahwa Al-Quran turun dari Raja, Pemelihara, Sesembahan yang Maha Perkasa, Maha Mengetaui, Maha Kasih Sayang, sebagaimana ditekankan oleh Allah dalam beberapa permulaan surat : تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ Kitab (Al Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Az-Zumar :1) تَنزِيلُ ٱلۡكِتَٰبِ مِنَ ٱللَّهِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ Diturunkan Kitab ini (Al Quran) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (QS Ghofir : 2) تَنزِيلٞ مِّنَ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِي

Sepi pelanggan

Ketika Pemilik Ruko Gelisah karena Sepi Pelanggan, Tukang Rujak Tersenyum HUJAN terus mengguyur bumi. Ketika itu pukul 9 pagi, seorang tukang rujak berteduh di salah satu ruko. Buah-buahan yang ia jual masih tertata rapi di gerobaknya. Kemudian, ia membuka buku kecil, rupanya Al-Quran. Hingga pukul 10, hujan masih saja belum berhenti. Sang pemilik ruko mulai gelisah. Tak ada satu pun pelanggan yang berbelanja di rukonya. Kemudian, ia keluar untuk membeli air minum. Setelah pemilik ruko kembali, ia menemui tukang rujak itu. Mereka mulai berbincang-bincang. “Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pa! Mana masih banyak banget,” sapa pemilik ruko. Tukang rujak itu tersenyum dan berkata, “Iya bu. Mudah-mudahan ada rezekinya.” “Kalau tidak habis bagaimana, Pak?” pemilik ruko kembali bertanya. “Kalau tidak habis ya risiko, Bu. Kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga. Mereka juga senang, daripada harus dibuang. Kayak bengkuang, jambu, mangga yang masih bagus bisa

Perusak Keislaman

Khutbah Pertama: إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً أما بعد Ibadallah, Allah  Azza wa Jalla  telah memberikan karunia yang sangat berha