Janganlah engkau menganggap lambatnya datang nya pemberian pertolongan dari Allah tetapi yang mesti engkau anggap lambat itu dari diri engkau akan menghadap kepada Allah.
Kebanyakan manusia bahwa mereka itu merasa bosan tidak nyaman dari bala dan musibah yang diturunkn Allah kepada mereka.
Sekian lawas susah sakit lalu berdo'a kepada Allah basandar kepada Allah meminta kelapangan Allah tolak dari pada mereka itu.
Jika tidak nampak tanda di qabulkan akan mereka itu lalu mereka merasa lambat pertolongan Allah lambat nya jar Tuhan menolong maka setiap malam berdo'a sholat hajat sudah.
Tanpa mereka mengingat ketaqsiran mereka dari bangkit kepada yang wajib. Mereka kada mengoreksi diri kenapa do'aku ini kada di ijabah Allah. Bukan Allah yang lambat menolong. Melain kan ketaqsiran mereka sendiri sehinga Allah tidak menghiraukan mereka . Aku mengabulkan do'a orang yang berdoa hendak lah mereka me ijabah dulu apa apa yang aku minta ujar Tuhan.
Jar Tuhan Lakukan apa yang ku perintahkan maka laksanakan.
Jauhi apa yang aku larang maka jauhi.
Jadi bila kita bado'a kadada nampak tanda qabul kita harus mengoreksi diri kita. Masalah nya ada di diri kita.
Berhadaplah engkau dengan seluruh jiwa raga engkau niscaya kau dapati bantuan Allah dihadapan mu.
Para muhibbin rahimakumullah.
Dikisahkan dizaman Imam Ibrahim bin Adham kisah ini sudah ribuan tahun lalu.Ditanya orang kepada beliau.
Kenapa kami bad'oa kada qabul qabul apakah keadaan kami ini berd'oa maka kada di ijabah oleh Allah?Lalu dijawab oleh beliau :
1.Karna kalian kenal akan Allah tetapi tidak kalian taati Dia.
2.Karna kalian kenal akan Rasul sebagai uswah hasanah ikutan yang baik tapi kalian tidak ikuti sunnahnya dan petunjuk dari nya.
3.Karena kalian kenal Al Qur'an itu petunjuk tapi kada kalian amalkan. Ujar Qur'an naik kalian malah turun.
4.Kalian makan minun ni'mat Tuhan tapi kalian kada basyukur. Mesti nya ni'mat kekuatan tenaga setelah makan minum tadi kalian bawa sholat baca Qur'an berdzikir membaca sholawat dan ibadah lain nya bukan dibawa baolahraga. Sebagai bukti syukur ni'mat kenyang dan tenaga yang diberikan Allah ini kepada kalian.
Kebanyakan manusia bahwa mereka itu merasa bosan tidak nyaman dari bala dan musibah yang diturunkn Allah kepada mereka.
Sekian lawas susah sakit lalu berdo'a kepada Allah basandar kepada Allah meminta kelapangan Allah tolak dari pada mereka itu.
Jika tidak nampak tanda di qabulkan akan mereka itu lalu mereka merasa lambat pertolongan Allah lambat nya jar Tuhan menolong maka setiap malam berdo'a sholat hajat sudah.
Tanpa mereka mengingat ketaqsiran mereka dari bangkit kepada yang wajib. Mereka kada mengoreksi diri kenapa do'aku ini kada di ijabah Allah. Bukan Allah yang lambat menolong. Melain kan ketaqsiran mereka sendiri sehinga Allah tidak menghiraukan mereka . Aku mengabulkan do'a orang yang berdoa hendak lah mereka me ijabah dulu apa apa yang aku minta ujar Tuhan.
Jar Tuhan Lakukan apa yang ku perintahkan maka laksanakan.
Jauhi apa yang aku larang maka jauhi.
Jadi bila kita bado'a kadada nampak tanda qabul kita harus mengoreksi diri kita. Masalah nya ada di diri kita.
Berhadaplah engkau dengan seluruh jiwa raga engkau niscaya kau dapati bantuan Allah dihadapan mu.
Para muhibbin rahimakumullah.
Dikisahkan dizaman Imam Ibrahim bin Adham kisah ini sudah ribuan tahun lalu.Ditanya orang kepada beliau.
Kenapa kami bad'oa kada qabul qabul apakah keadaan kami ini berd'oa maka kada di ijabah oleh Allah?Lalu dijawab oleh beliau :
1.Karna kalian kenal akan Allah tetapi tidak kalian taati Dia.
2.Karna kalian kenal akan Rasul sebagai uswah hasanah ikutan yang baik tapi kalian tidak ikuti sunnahnya dan petunjuk dari nya.
3.Karena kalian kenal Al Qur'an itu petunjuk tapi kada kalian amalkan. Ujar Qur'an naik kalian malah turun.
4.Kalian makan minun ni'mat Tuhan tapi kalian kada basyukur. Mesti nya ni'mat kekuatan tenaga setelah makan minum tadi kalian bawa sholat baca Qur'an berdzikir membaca sholawat dan ibadah lain nya bukan dibawa baolahraga. Sebagai bukti syukur ni'mat kenyang dan tenaga yang diberikan Allah ini kepada kalian.
Komentar
Posting Komentar