Saya sungguh terkejut dan sedih menerima kabar pagi ini, bahwa Ahmad Jaderi, kawan seangkatan saya di Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari, telah dipanggil Allah. Dia adalah Wakil Ketua Baznas Kota Banjarmasin, dan pengurus Masjid Agung Miftahul Ihsan. Aktif juga dalam pembinaan TK Alqur'an.
Jaderi adalah seorang pekerja keras, tekun dan ramah kepada siapa saja. Dia memiliki jiwa seni yang tinggi, yang disalurkannya melalui karya-karya lukis sablon. Saat kuliah, dia sudah mengelola kios sablon, yang diberi nama "Anugerah" di Jalan Jati. Saya dan kawan-kawan suka mampir di situ, dan Jaderi melayani kami ngobrol sambil bekerja bersama anak buahnya. Selain di kios sablon itu, Jaderi biasa ditemui di Masjid al-Mubarakah, Pekapuran Raya. Dia aktif dalam berbagai kegiatan remaja masjid. Setelah menikah, dia lebih aktif di Masjid Miftahul Ihsan hingga akhir hayatnya.
Waktu kami kuliah di awal 1990-an, masih jarang sekali mahasiswa IAIN yang naik sepeda motor, apalagi mobil. Saya, Jaderi dan kawan lainnya seperti Norhadi dan Ismail Sani naik sepeda. Dengan mendayuh sepeda, kami jalan kemana-mana. Berbagai kegiatan organisasi, sering kami datangi dengan naik sepeda saja. Jaderi aktif di PMII dan Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin. Dengan keahliannya di bidang sablon, dia membantu pembuatan sampul majalah PMII Rayon Ushuluddin yang diberi nama "Sahabat". Majalah ini stensilan saja. Sangat sederhana. Saya masih simpan dokumennya, sebagai kenangan masa kemahasiswaan, saat kami belajar menulis.
Selamat jalan kawanku. Kerja kerasmu, keramahanmu dan pengabdianmu kepada masyarakat, menjadi catatan indah yang kau tinggalkan. Semoga kau berbahagia di sisi-Nya, mendapat ampunan dan rahmat-Nya serta husnul khatimah. Amin.
By: Tulisan dari Rektor UIN Antasari Bjm Prof.DR.Mujiburahman.
Komentar
Posting Komentar