Langsung ke konten utama

Berkata Imam Ahmad Ibnu Attaillah Asskandariy



Bermula org yg beriman apabila dia di puji dia malu kpd alalh, bhw di sanjung atas dia dgn sifat yg tidak ada pada diri nya, di puji dengan alim padahal alim sifat Allah, di puji pemurah padahal pemurah sifat Allah

Orang yg beriman bila di puji, mendapati diri nya atas lwn yg menyangka dia seperti demikian pastilah dia sangat malu kpd Allah SWT

Krn dia tahu bhw dia bersifat dgn lawan nya.

Tetapi allah yg menganugerahi dgn menutup aib nya, dan kekurangannya.

Bagaimana org beriman tadi tidak malu atas Allah, Krn manusia ini sangat berhak atas celaan
Krn dia tahu allah selalu mengintai nya, Krn yg tahu dgn hakekat diri kita hanya allah

Jadi org beriman apabila dipuji dgn sifat yg tidak ada pada diri nya, janganlah senang dan bangga, bila kita senang dgn pujian org tadi, berarti kita orang yg jahil ( bodoh ).

Bilamana allah melepaskan lisan seseorang atas memuji kpd engkau maka pujilah Allah

Berkata imam Ghazali :
6 bahaya bagi urusan pujian
4 bagi yg memuji & 2 bagi yg di puji :

1. Bagi yg memuji kadang kadang lebihan (melampau batas) 
akhir nya / ujung-ujung nya kpd dusta
Pujian yg tidak mau kelewatan hanya kpd Allah yg Qadim dan Rasulullah S.A.W.

2. Bisa di masuki riya', Krn dia dgn memuji menampakkan cinta Padahal tidak benar cintanya

3. Dia bisa mengatakan sesuatu yg tidak pasti yg mana dia pun tidak ada jalan untuk mengetahuinya

4. Terkadang gembira org yg di puji padahal dia Zhalim atau fasiq padahal itu tidak boleh

Karena kata Nabi : 

Allah marah apabila di puji orang yg Fasiq 

4 macam ini bahaya nya pujian 

Adapun org yg di puji bisa bahaya dua sisi :

1. Yg di puji bisa angkuh, sombong, & Ujub

2. Yg di puji bisa mengakibatkan dia lemah dari beribadah kpd Allah

Jikalau selamat itu pujian dari ini penyakit kpd org yg memuji atau yg di puji, tidak mengapa / tidak berdosa malahan di sunnatkan.

Oleh karena itulah Rasulullah mau memuji kpd para sahabat sahabat nya, dan Sangat lah pasti selamat dari penyakit yg 6 demikian

Misal Rasulullah memuji kpd abu bakar, jikalau di timbang iman nya abu bakar dgn seluruh manusia, niscaya menang iman nya abu bakar, dan memang seperti demikian,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia