Langsung ke konten utama

Cara mudah menghafal Qur'an

Assalaamu’alaikum warohmatullohi wa barakaatuh. Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’alaa yang telah mewahyukan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pedoman hidup. Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana akhlak beliau adalah Al Qur’an. Rukun iman yang ke tiga adalah beriman kepada kitab-kitab Allah, dimana kita sebagai ummat Nabi Muhammad harus percaya bahwa Allah menurunkan kitab-kitabnya kepada para Rasul termasuk di dalamnya adalah Al Qur’an. Kewajiban kita terhadap Al Qur’an adalah membaca, menghafal dan mengamalkannya. Nah, pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi rahasia yaitu cara Menghafal Al Qur’an dengan cepat dan tidak mudah lupa yang diambil dari berbagai sumber dan sudah teruji.   CARA MENGHAFAL AL QUR’AN DENGAN CEPAT DAN TIDAK MUDAH LUPA       Bagi Anda yang ingin mengetahui cara cepat menghafal Al Qur’an, sebelumnya kami menyampaikan wasiat Imam syafi’i bagi kalian yang ingin menuntut ilmu atau menghafal Alqur’an melalui syairnya yang artinya; “saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam hal. Aku akan akan memberitahukannya kepadamu dengan jelas yaitu: kecerdasan, tekad kuat, sungguh-sungguh, memiliki bekal, menyertai guru dan waktu yang panjang“. Ketika kita ingin cepat menghafal Al Qur’an kita perhatikan enam hal tersebut. Kecerdasan adalah karunia Allah yang diberikan kepada kita berupa otak kita, maka asahlah otak kita dengan menghafal al qur’an dan tidak lupa mengkonsumsi nutrisi bagi otak (suplemen) dan jauhilah segala hal yang akan menyebabkan kerusakan otak seperti narkoba dan pornografi. Tekad yang kuat, yaitu berupa keinginan yang mengebu-gebu terhadap ilmu atau menghafal Al Qur’an, anda berusaha sekuat tenaga mencari guru yang mumpuni (al hafizh, diusahakan yang mempunyai sanad langsung dari Rasulullah), beliau yang akan membimbing kita dalam menghafal Al Qur’an. Di samping itu anda sebaiknya mencari tempat atau lingkungan yang nyaman (komunitas penghafal Al Qur’an) sehingga kita mudah dalam menghafal sehingga tidak banyak gangguan dari manapun. Bersungguh-sungguh (ijtihad), berarti anda mengerahkan segala kemampuan, waktu dan fikiran dalam meraih tujuan sampai hafizh 30 juz, atau tidak berhenti di tengah jalan.  Anda berusaha konsisten hari demi hari menyetor 1 atau 2 halaman kepada guru dan muraja’ah (mengulang-ulang hafalan) secara kontinyu baik kepada guru, teman atau ketika shalat sunnah. Bekal (Bulghah), berarti anda harus mempersiapkan bekal selama anda menghafal Al Qur’an. Para ulama terdahulu sangat tidak suka jika seorang penuntut ilmu menggantungkan hidupnya terhadap orang lain. Maka ketika anda ingin menghafal Al Qur’an harus menyiapkan bekal yang halal dan baik selama anda menghafal Al Qur’an. Menyertai Guru, berarti Anda harus menyertai hadir atau mendatangi guru tersebut di majelisnya. Sebagian Ulama berpesan: “Janganlah engkau menemani orang yang kondisinya tidak memotivasi Anda dan orang yang perkataannya tidak mendekatkan Anda kepada Allah SWT.” Silahkan datangi guru Anda untuk menyetor hafalan baru Anda untuk mendapatkan talaqqi secara langsung dari Beliau. Waktu Yang Panjang, artinya Anda harus bersabar menempuh waktu yang cukup lama ketika menghafal Al Qur’an. Ada yang bisa menyelesaikan 30 juz dalam waktu 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun tergantung kemampuan masing-masing individu dan tingkat konsentrasinya. Terkadang ketika menghafal Al Qur’an ada rasa jenuh dan bosannya, itulah tantangannya bahkan ada yang sampai gagal di tengan jalan. Apapun rintangannya, walaupun rasa jenuh terus melanda, Anda harus tetap bisa melewatinya. Tapi jangan khawatir, ada solusi terhadap rasa jenuh tersebut yaitu dengan meminta motivasi ke guru Anda, atau teman bahkan keluarga dan senantiasa berdo’a minta kekuatan untuk bisa istiqamah dalam menghafal serta yang paling penting adalah meyakini bahwa setiap detik, menit bahkan jam pasti mengandung pahala di dalamnya.   LANGKAH-LANGKAH MENGHAFAL AL QUR’AN DENGAN CEPAT DAN TIDAK MUDAH LUPA Oh iya, sebelum Anda menghafal Al Qur’an sebaiknya anda memperbagus bacaan terlebih dahulu, yaitu belajar tahsin. Pastikan bacaan Anda betul secara makharijul huruf, betul panjang-pendeknya, betul bacaan dengungnya, menguasai bacaan gharib (asing) serta pelajarilah kaidah ilmu tajwid dengan sempurna. Silahkan setorkan bacaan Anda kepada guru tahsin Anda jangan sampai nanti pas menghafal bacaannya Anda malah salah dan akan menyebabkan fatal. Baiklah, kita akan memasuki langkah-langkah menghafal al qur’an dengan cepat dan tidak mudah lupa. Langkah Pertama, Pilihlah Mushaf atau Naskah Al Qur’an yang pas bagi Anda, jangan terlalu besar dan terlalu kecil. Jangan coba-coba menggantinya untuk selama-lamanya supaya Anda dapat membayangkan huruf-huruf dan ayat-ayatnya, posisi barisnya serta halamannya. Biasanya Mushaf yang dipakai adalah istilah Qur’an pojok dimana setiap halaman diawali dengan awal ayat dan akhir halaman diakhiri dengan akhir ayat juga. Biasanya qur’an yang dipakai adalah al qur’an cetakan madinah atau cetakan Indonesia yang sudah ditashih oleh Departemen Agama RI. Setiap halaman terdiri dari lima belas baris dan satu juz terdiri dari duapuluh halaman. Langkah Kedua, Mempersiapkan Suasana yang Baik untuk Menghafal Al Qur’an. Ini dilakukan baik di pagi, sore atau malam hari. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Persiapan Diri. Yaitu, dengan menghadirkan niat yang lurus dan keinginan untuk memperoleh pahala di sisi Allah subhanahu wa taalaa. b. Hendaklah berwudhu dan bersuci dengan sempurna.  Hal ini merupakan adab kita kepada Al Qur’an yang agung dan suci. c. Duduklah di tempat yang membuat jiwa kita tenang, yaitu di dalam masjid. Tidak ada tempat yang paling baik untuk menghafal Al Qur’an selain Masjid. d. Hindari tempat-tempat yang banyak pemandangannya, seperti ukiran-ukiran, dekorasi, ornamen dan yang lainnya yang akan menyibukkan hati. Semakin sempit ruangannya akan semakin bagus daripada tempat yang luas terbuka, namun sirkulasi udara atau pasokan oksigen tetap tercukupi. e. Menghadap Kiblat, duduk dengan khusuk dan tenang. Langkah Ketiga, Mulailah dengan Pemanasan, yaitu membaca halaman yang akan dihafal dengan cara dibaca dengan tartil dan bernada (murattal yang standar). Ini dilakukan sekitar 10 sampai dengan 15 menit. Tapi Anda tidak boleh terlena dengan bagusnya suara Anda seolah-olah Anda seorang qari’, hal ini akan menyita waktu Anda untuk tahapan berikutnya tanpa Anda menyadarinya. Bawalah jam tangan atau timer untuk mengukur waktu pemanasan ini. Langkah Keempat, Fase Menghafal (Fase Inti), setelah dirasa Anda merasa lancar bacaan ketika pemanasan, maka Anda akan merasakan keinginan yang menggebu-gebu ingin menghafal ayat-ayat tersebut. Adapun fase menghafal ini terdiri dari tahapan berikut: a. Memotret , yaitu mulailah dengan memandangi ayat-ayat tersebut dengan fokus dan penuh konsentrasi. Anggaplah mata Anda sebagai lensa kamera yang sedang menangkap objek gambar, dan sekarang Anda ingin menangkap gambar halaman ini beserta suaranya. Berhati-hatilah jangan menggerak-gerakkan dan mengarahkan lensa kamera Anda itu ke arah yang lain. Gambar dan suara pada halaman tersebut akan segera disimpan di memori otak Anda. Selanjutnya Buka kedua mata Anda baik-baik dan kosongkan pikiran Anda dari segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian. Mulailah membaca dengan melihat ayat pertama yang terletak di pangkal halaman dengan suara yang terdengar dan bagus. Bacalah ayat ini sebanyak minimal tiga kali sampai betul-betul fikiran Anda dapat menangkap dengan baik. Kemudian pejamkan mata Anda dan bayangkan dalam ingatan posisi kata-katanya, lalu bacalah ayat tersebut dengan sempurna tanpa kesalahan. b. Mengulang-ulang, Apabila sudah dapat membayangkan dan membaca dengan sempurna maka jangan senang dulu. Ulangilah pembacaanya minimal tiga kali bahkan lima kali. c. Mengikat hafalan ayat, Bukalah kedua mata Anda, lalu bacalah ayat tersebut dengan melihat mushaf untuk memastikan bahwa Anda telah menghafalnya dengan benar. Apabila sudah yakin seratus persen bahwa Anda telah menghafalnya dengan benar, maka jangan senang dulu. Akan tetapi, pejamkanlah mata Anda sekali lagi dan bacalah ayat tersebut sekali lagi. Hal ini merupakan langkah untuk mengikat ayat bahkan mengukir hafalan di memori otak Anda sehingga hafalan Anda tidak mudah lupa, dengan izin Allah subhanahu wa ta’alaa.  Terapkanlah langkah-langkah ini secara teliti, niscaya Anda akan dapat membuktikan kebenaran teori ini. Setelah melewati tahap-tahap tersebut, Anda bisa langsung beranjak ke ayat selanjutnya, dengan melakukan langkah-langkah persis pada ayat pertama. Selanjutnya praktek menyambungkan kedua ayat dengan cara menyambungkan kalimat di ujung ayat pertama digabung dengan kalimat di awal ayat kedua, pastinya dengan langkah-langkah yang sama ketika menghafal ayat satu dan dua. Lakukan langkah-langkah ini sampai Anda mencapai satu halaman. Ketika sudah mempunyai hafalan satu halaman silahkan setorkan hafalan Anda kepada syaikh atau guru Anda untuk mengunci hafalan tersebut. Demikianlah artikel tentang cara menghafal Al Qur’an dengan cepat dan tidak mudah lupa, mudah-mudahan Anda bisa mendapatkan pencerahan dan lebih bersemangat lagi untuk menghafal Al Qur’an. Kejarlah cita-cita Agung sebagai penghafal Al Qur’an dimana insyaa Alloh nanti di akhirat kita akan bersama para malaikat yang mulia dan taat. Referensi: Buku Cara mudah dan cepat menghafal al-Qur’an karya Dr. Yahya bin ‘Abdurrazzaq Al-Ghautsani, Pustaka Imam Syafii. Sumber : https://wawasankeislamanblog.wordpress.com/2017/11/06/cara-menghafal-al-quran-dengan-cepat-dan-tidak-mudah-lupa/

Komentar

Populer

semanagat KERJANYA

Ibn Khaldun dalam Muqaddimah sudah menulis sebuah hukum sosial yang tragis: "Ketika negara masih kokoh, pajak sedikit namun hasilnya banyak. Tetapi ketika negara lemah, pajak diperbanyak, dan hasilnya justru semakin berkurang. Sebab rakyat tak lagi mampu menanggung beban." Ironinya, teori ini kini terbukti di depan mata. Pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, pungutan diperluas, tetapi kesejahteraan rakyat tetap jalan di tempat. Sementara kelas istana justru semakin bugar dengan fasilitas, tunjangan, dan gaya hidup yang tak pernah mengenal kata hemat. Padahal, dalam tradisi fikih, prinsip penarikan pajak harus berlandaskan keadilan (al-‘adl fi at-taklīf). Imam al-Mawardi dalam al-Ahkām as-Sulthāniyyah menegaskan, harta rakyat tidak boleh dipungut kecuali dengan hak yang jelas dan untuk kemaslahatan yang nyata. Sebab itu, ‘Umar bin Khattab RA menolak menambah beban rakyat meskipun kas negara menipis, dengan kalimat yang tegas: "Aku tidak akan mempertemukan mereka...

pengemudi ojol

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tulang punggung 7 anggota keluarganya, wafat setelah dilindas kendaraan taktis Brimob. Hidup sederhana di kontrakan sempit 3x11 meter, tapi semangat juangnya begitu luas: menafkahi orang tua, adik, dan keluarganya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Affan sudah mengajarkan arti sabda itu dengan pengorbanannya. Doa terbaik untuk Affan. Semoga Allah lapangkan kuburnya, angkat derajatnya, dan jadikan perjuangannya sebagai cahaya untuk keluarganya.

hanya cemilan

 Ilmu yang kita dapat dari media sosial itu ibarat camilan — mengenyangkan sebentar tapi cepat habis dan tak jarang banyak gizinya hilang. Ilmu dari buku memang lebih baik, tapi seringkali hanya seperti makanan instan — praktis, tetapi tak selalu lengkap nutrisinya. Adapun ilmu yang diambil dari guru yang memiliki sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ, itulah makanan pokok yang benar-benar menghidupi hati dan akal. Imam Malik رحمه الله pernah berkata: "إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم" "Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian." Belajar langsung kepada guru bukan hanya soal mendapatkan materi pelajaran, tapi juga warisan adab, pemahaman kontekstual, dan keberkahan sanad. Rasulullah ﷺ bersabda: "إنما العلم بالتعلم" (رواه البخاري في الأدب المفرد) "Sesungguhnya ilmu itu hanya didapat dengan belajar (secara langsung)." Ilmu yang bergizi adalah yang memberi kekuatan im...

𝐊𝐄𝐓𝐀𝐌𝐏𝐀𝐍𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐆𝐈𝐍𝐃𝐀 𝐍𝐀𝐁𝐈 ﷺ

Kesempurnaan serta ketampanan wajah Sayyiduna Muhammad ﷺ diperincikan oleh para Sahabat رضوان الله عليهم أجمعين dengan pelbagai sifat yang menunjukkan keagungan Baginda ﷺ. Mengagumkan setiap mata yang melihat, tidak mengira jantina,umur, mahupun kawan ataupun musuh. Kata Sayyiduna Ali Bin Abi Talib r.a: “Sesiapa yang melihat Baginda (buat kali pertama) pasti akan tertunduk kerana kehebatan Baginda ﷺ, sedangkan sesiapa yang telah terbiasa bergaul dengan Baginda akan jatuh cinta.” (HR Tirmidzi) اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Berikut contoh naskah pembawa acara (MC) untuk acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dengan susunan yang umum digunakan:

MC: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washalatu wasalamu ‘ala asyrafil anbiya-i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du. Yang terhormat para alim ulama, tokoh masyarakat, serta seluruh tamu undangan yang dirahmati Allah. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Tasmiyah (Aqiqah dan Pemberian Nama Bayi) dalam keadaan sehat wal afiat. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman. Hadirin yang berbahagia, Sebelum kita memulai acara, izinkan saya membacakan susunan acara pada hari ini: 1. Pembukaan 2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an 3. Kata Sambutan dari Tuan Rumah 4. Ceramah Singkat tentang Aqiqah dan Pemberian Nama 5. Pembacaan Doa 6. Makan Bersama 7. P...

Dakwah Mauidzah al-hasanah (nasihat yang baik)

  Nasihat yang baik maksudnya adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan huhasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima, berkenan di hati, enak didengar, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, mnghindari sikap kasar dan tidak boleh mencaci/menyebut kesalahan madu, tehingga mereka dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subyek dakwah. Imam Syaukani dikutip oleh Ali Musthafa Yakub menyatakan bahwa Mauidzah al-hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat yang baik mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga dapat membenarkan apa yang di sampaikan. dalam segala aspeknya.  Sikap lemah lembut (pengaruh) memghindari sikap egoisme adalah warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang yang melancarkan ide-idenya untuk menggerakkan orang lain secara persuasif dan bahkan koersive(memaksa).  Caranya dengan memenga...

CONTOH UNDANGAN SHALAT JENAZAH

_*UNDANGAN SHALAT JENAZAH *===========================* *إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَِـــــــــــيْهِ رَاجِـــــــــــعُون* *_TELAH MENINGGAL DUNIA SEORANG PEREMPUAN :_* *NAMA : .................* *UMUR : ...................*  *ALAMAT : ................)*  *KELUARGA : ..............* *MENINGGAL DUNIA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M. JAM : 03.00 WITA.* *DI SHALATKAN PADA : KAMIS, 13 RABIUL AWAL 1445 H / 28 SEPTEMBER 2023 M.*  *WAKTU : BA'DA SHALAT MAGRIB.* *TEMPAT : RUANG INDUK MASJID * *DIMAKAMKAN : ALKAH KELUARGA, * *ATAS NAMA KELUARGA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH IKUT MENSHALATKAN JENAZAH, MOHON MAAF ATAS KESALAHAN SEMASA HIDUP DAN BILA ADA TERKAIT HUTANG PIUTANG SEGERA HUBUNGI PIHAK KELUARGA* *اللهم اغفر لها، وارحمها وعافها، واعف عنها، ووسع مدخلها، واغسلها بالماء والثلج والبرد، ونقها من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدلها دارا خيرا من دارها، وأهلا خيرا من أهلها، وأدخلها الجنة، وقها فتنة القبر وعذاب النار* *جزا كم الله خيرا*