Langsung ke konten utama

Ada 7 golongan manusia yang mendapatkan naungan padang Mahsyar dimana hari itu tidak naungan selain naungan Allah

Diriwayatkan oleh Imam Hakim, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Dapatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara".
1. Dapatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu.
Gunakan masa muda untuk taat ibadat, karena pemuda yang beribadah lebih disukai Allah daripada orangtua yang beribadah, dan pahalanya lebih besar karena beribadah diwaktu muda itu lebih sulit.

Ada 7 golongan manusia yang mendapatkan naungan padang Mahsyar dimana hari itu tidak naungan selain naungan Allah yaitu ;
1. Imam yang adil dengan syarat mempunyai 3 sifat :
* Mempunyai sifat hikmah (bijaksana) yaitu menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya dan mendahulukan yang lebih penting daripada yang tidak begitu penting.
* Mempunyai sifat pemberani.
* Mempunyai sifat Iffah yaitu menahan diri daripada sesuatu yang tidak halal dan tidak patut.

2. Seorang pemuda yang hidupnya sebagai ahli ibadah.

3. Seorang laki2 yang hatinya bergantung di Masjid, artinya dia istiqomah sholat fardhu  5 waktu berjamaah dimasjid.

4. Dua orang laki2 yang saling menyayangi karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah dan mempunyai tujuan yang sama hanya kepada Allah.

5. Orang yang berzikir hingga menangis ditempat yang sunyi karena Allah.

6. Seorang laki2 yang menolak ketika diajak berzina oleh seorang perempuan karena rasa takutnya kepada Allah.

7.Tangan kanannya bersedekah tapi tidak diketahui oleh tangan kirinya, atau sedekah sembunyi2.

2. Dapatkan masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu.
Orang yang ketika masa sehatnya tidak rajin beribadah, kemudian datanglah sakit atasnya, maka dia berniat jikalau dia sudah sehat maka dia akan beribadah, maka niat yang seperti itu sia2 dan tertolak.
Sebaliknya orang yang ketika masa sehatnya selalu rajin beribadah, kemudian datanglah sakit atasnya, maka dia berniat jikalau dia sudah sehat maka dia akan beribadah, maka niatnya itu ditulis dan diterima oleh Allah.
Ibadah2 yang dilakukan sewaktu sehat itu lebih banyak pahalanya dibanding ibadah2 yang dilakukan ketika sudah datang sakit.

Sabda baginda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam :
"Paling afdhal sedekah itu adalah sedekah yang engkau berikan pada waktu engkau sehat".


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia