بِسْمِ اللّٓهِ الرَّحْمٓنِ الرَّحِيْم
🌴🌴🌴
Persahabatan yang dibangun karena Allah dan di jalan Allah, adalah ikatan iman yang terkuat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَوْثَقُ عُرَى الْإِيْمَانِ الْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ
“Cinta karena Allah dan benci karena Allah adalah ikatan iman yang paling kuat.”
📚(HR. ath-Thabarani)
🌴🌴🌴
Orang yang saling mencintai karena Allah subhanahu wa ta’ala akan mendapatkan naungan di Hari Kiamat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ؛ إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلِّقٌ بِالـمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللهُ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالَهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينَهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan, pada hari yang tidak ada satu pun naungan kecuali naungan-Nya azza wa jalla:
1️⃣pemimpin yang adil;
2️⃣ pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah;
3️⃣ seseorang yang hatinya senantiasa terikat dengan masjid;
4️⃣ dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bersatu dan berpisah karena-Nya;
5️⃣seseorang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia justru berkata, ‘Aku takut kepada Allah.’;
6️⃣seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; serta
7️⃣seseorang yang berzikir kepada Allah sendirian hingga meneteskan air mata.”
📚(HR. al-Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)
🌴🌴🌴
Allah subhanahu wa ta’ala mencintai orang-orang yang saling mencintai karena-Nya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata,
إِنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ، فَأَرْصَدَ اللهُ تَعَالَى عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ الْمَلَكُ قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟ قَالَ: أَزُورُ أَخًا لِي فِي هَذِه الْقَرْيَةِ. قَالَ: هَلْ عَلَيْكَ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لَا، إِلاَّ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللهِ. قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللهُ إِلَيْكَ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ لَهُ
“Dahulu ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di suatu negeri. Allah subhanahu wa ta’ala pun mengutus seorang malaikat di belakangnya.
Ketika malaikat ini mendatangi orang tersebut, ia bertanya, ‘Engkau hendak menuju ke mana?’ Orang tersebut menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku.’
🎋🎋🎋
Malaikat itu kembali bertanya, ‘Apakah engkau hendak melunasi tanggunganmu?’ Dia menjawab, ‘Tidak. Hanya saja aku mencintainya karena Allah subhanahu wa ta’ala.’
Malaikat itu pun berkata, ‘Aku adalah malaikat yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepadamu. Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah mencintaimu, sebagaimana engkau telah mencintai saudaramu karena-Nya.’”
📚(HR. Muslim no. 2567)
🎋🎋🎋
Cinta karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah sebab seorang hamba bisa merasakan manisnya iman.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الْإِيْمَانِ فَلْيُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ
“Barang siapa ingin merasakan nikmatnya iman, hendaknya ia tidak mencintai seorang pun kecuali karena Allah.
🎋🎋🎋
Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya.
Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu anhu (ia berkata),
“Ada seorang lelaki mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, (bagaimana pendapatmu tentang) seseorang yang mencintai suatu kaum, tetapi ia tidak bisa menyamai amalan mereka?’
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى مَنْ أَحَبَّ
‘Seseorang akan (dikumpulkan) bersama orang yang dicintainya.’”
📚(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Mencintai karena Allah subhanahu wa ta’ala termasuk keimanan, dan menyebarkan salam adalah salah satu sebab untuk mendapatkannya.
🎋🎋🎋
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,:
لَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَنْ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ افْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman; dan iman kalian tidak akan sempurna hingga kalian saling mencintai. Maukah aku beritahukan suatu amalan, yang jika kalian melakukannya, kalian akan saling mencintai? (Yakni) sebarkan salam di antara kalian!”
📚(HR. Muslim, no. 54)
🎋🎋🎋
Maka dari itu, marilah kita jaga persaudaraan (persahabatan) ini di jalan Allah subhanahu wa ta’ala, karena ia merupakan salah satu bentuk syukur kita kepada-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.’”
📚(Ibrahim: 7)
Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala semakin mempererat persaudaraan dan kerukunan kita di atas Al-Qur’an dan As-Sunnah
Komentar
Posting Komentar