Langsung ke konten utama

Berbohong Kepada Anak Tetaplah Berbohong


📌 Sebagian orang tua mengeluh bahwa putra putrinya suka berbohong

📌 Sebelum menyalahkan mereka atau yang lainnya, coba lihat diri sendiri, *jangan-jangan kita juga mempertontonkan kebohongan dihadapan mereka*

📌 Atau *mereka sendiri menjadi korban kebohongan orang tuanya8

📌 Biasanya dimulai dari hal sepele; anak merengek minta dibelikan mainan lalu orang tua menjanjikan "nanti ya", saking lamanya si anak lupa sendiri, dan memang itu yang dimau orang tuanya

📌 Ini terjadi berulang dan tertanam dalam ingatan sang anak, lalu dia mencontoh .. korbannya pun beragam, saudaranya, kawannya, termasuk orang tuanya

📚 Sungguh tepat nasihat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada Ummu 'Aamir  Radhiallahu 'Anha, seperti yang diceritakan anaknya, 'Aamir bin Rabi'ah

دَعَتْنِى أُمِّى يَوْمًا وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَاعِدٌ فِى بَيْتِنَا فَقَالَتْ هَا تَعَالَ أُعْطِيكَ. فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَمَا أَرَدْتِ أَنْ تُعْطِيهِ ».
قَالَتْ أُعْطِيهِ تَمْرًا. فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَمَا إِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِيهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ ».

Sautu hari ibuku memanggilku, dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sedang duduk di rumah kami. Ibuku berkata (kepadaku): "Mari sini, Ibu mau memberikan sesuatu!" Maka, Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Apa yang akan Engkau berikan?" Ibu menjawab: "Aku mau kasih kurma." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Jika ternyata Engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka  tercatat atasmu sebuah kebohongan." (HR. Abu Daud No. 4993, hasan)

📌 Mari ayah dan ibu, *kita berkata yang jujur walau dalam hal sepele kepada anak-anak sendiri, lindungilah mereka dari budaya bohong yang merusak kepribadiannya*

Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Wahai Orang-orang beriman, bertaqwa-lah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. (Qs. Al Ahzab: 70)

Wallahu A'lam

☘🌷🌺🌴🍃🌾🌻🌸

✍ Farid Nu'man Hasan
📡 Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia