Langsung ke konten utama

Hari Raya Kurban

Kurban... yuk kurban.....

Sudahkah kita men-  *korban* kan harta kita selama satu tahun untuk dipersembahkan yang terbaik kepada ALLAH ?

Mari sejenak kita fashback kisah Nabi Ibrahim a.s

Bagaimana bentuk pengorbanan super hebat untuk menjadi the Employee Of Allah.

Ketika harus meninggalkan bunda Hajar di tanah gersang nan tandus bersama bayi mungil, Ismail a.s.

Adakah bunda hajar protes, karena Nabiyullah Ibrahim a.s akan pergi?

Bunda Hajar yang mulia malah berkata :

*"Kalau engkau tinggalkan kami di tengah gurun gersang nan tandus ini karena perintah dari Allah SWT,maka pergilah suamiku"*

Bunda Hajar dgn penuh kesadaran membiarkan suaminya pergi.
Padahal digurun pasir itu tak ada air sama sekali. Sementara ia memiliki bayi mungil yang sewaktu waktu butuh asupan makanan dan minuman.

Bunda Hajar memilih untuk ikhlas, tidak mempertanyakan :
*"Kita tahu ini perintah ALLAH SWT, Suamiku, tapi tolonglah jangan disini"*

Bunda Hajar berserah total hanya kepada Allah.

Bagaimana jikq Bunda Hajar tidak terima dgn kejadian hebat tsb? Mungkin kita tidak akan merasakan air ajaib,zam zam, yang selalu mengalir dan mampu memenuhi kebutuhan semua jamaah haji dan umroh sejak ribuan tahun yg lalu.

Apakah pengorbanan Nabi Ibrahim a.s hanya sampai disitu?

*Tidak*

Nabi Ibrahim harus mengorbankan putra terbaik untuk  dikorbankan atas dasar perintah Allah.

Lalu apakah remaja Ismail protes?

Apakah Ismail di usianya yang masih labil meragukan titah Ayahandanya?

Apa jawaban Nabi Ismail a.s ,
*"Wahai ayahku laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku sebagai orang yg sabar dan patuh kepada perintahNya"*

Lalu, bagaimana dengan kita?
Ketika kita disuruh berkorban satu tahun sekali sama Allah.

Terkadang kita berfikir, 'Ahh kurban itu kan hanya sunnah.' Atau,
'Ahh aku belum mampu berkorban.'
Padahal kita punya motor, mobil, rumah yg bagus.

Ingatlah bagaimana kita berdoa ketika semua yg kita punya diambil oleh Allah atau usaha kita selalu bermasalah,

"YA ALLAH apa salah dan dosaku, kenapa tiada habis masalah dalam hidupku?

Semua terjadi karena apa ?

Karena kita selalu ingin menerima tanpa ingin memberi.

Karena kita masih  bermental tdk kaya...

Apa kita yg pura pura tdk mampu dan Allah sesuai pransangka hambanya

Karena kita selalu merasa tak mampu.

Padahal jika dihitung hitung, untuk berkurban 1 tahun sekali, dananya tidak lebih besar dari jumlah jajan anak kita.

Kita yang memiskinkan diri kita dengan berfikir bahwa aku blm mampu berkurban.

Otak bawah sadar akan merespon setiap pikiran kita, lalu menjadikan jiwa kita kerdil, seoalah memang belum pantas menerima amanah yg besar. Seolah belum pantas menjadi kaya dan menebar manfaat bagi orang lain.

Jika yang kita yakini bahwa berkurban hanya sunah, maka bukalah kembali Surah Al Kautsar,
*"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu,dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatlan diri kepada Allah)"*

Abu Hanifah mewajibkan kurban bagi yang mampu

Ketika keberkahan dalam diri kita dicabut oleh Allah, itu hanya karena Allah sesuai prasangka hambanya.

Kalibrasi dalam diri sangat hebat dalam menentukan hidup kita.

Ketika kita yakin kalau kita kaya ,maka Allah akan merealisasikan bahwa kita memang pantas kaya.

Tapi kalau pikiran bawah sadar kita merasa tdk mampu dan tidak kaya, maka Allah akan merealisasikan doa dan pikiran bawah sadar kita.

*"Kurban hanya setahun sekali. Kurban akan membuat kita semakin kaya, karena kita mampu mengorbankan sebagian harta kita tuk meraih ridhoNya"*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia