Langsung ke konten utama

Hak badan

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Menolong seluruh makhluk, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang selamat di dunia dan akhirat. Sholawat dan salam semoga sellau tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Alloh, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Alloh benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl [16] : 18)

Alloh Swt. menciptakan kita sebagai makhluk dengan wujud yang sebaik-baiknya, lengkap dan penuh potensi. Badan kita ini adalah karunia yang sangat berharga. Begitu kompleks, detail, fungsional dan tiada terkejar kemutakhirannya oleh teknologi apapun. Maasyaa Alloh!

Setiap karunia dari Alloh wajib untuk kita syukuri. Dengan cara bersyukurlah karunia itu akan menjadi nikmat bagi kita. Mensyukuri karunia badan ini kita lakukan dengan menjaga kesehatannya, menjauhkannya dari hal-hal yang bisa merugikan atau merusaknya. Berupaya untuk olahraga secara rutin, mengkonsumsi makanan atau minuman yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga peluang untuk sakit bisa diminimalisir. Dan, kalaupun kemudian badan kita sakit maka kita berupaya memeriksa dan mengobatinya agar mendapatkan lagi kesembuhan.

Ketika sehat, perhatikanlah hak-hak dari badan kita ini. Boleh jadi semangat kita menggebu-gebu, keinginan kita untuk bekerja sangat tinggi. Bahkan ada sebagian orang yang rela banyak begadang demi pekerjaannya. Tidak ada yang salah dengan semangat seperti demikian. Akan tetapi, upayakanlah untuk bersikap adil dan seimbang. Tubuh kita punya hak, maka penuhilah hak-haknya agar ia senantiasa sehat. Kesehatan tubuh akan menunjang aktifitas ibadah kita kepada Alloh Swt. dalam bentuk belajar, bekerja, maupun menunaikan ibadah mahdhoh kepada-Nya.

Marilah kita bersikap bijak terhadap badan kita ini. Syukuri setiap karunia Alloh Swt., termasuk badan kita ini dengan cara menjaga dan merawatnya agar sehat dan kuat. Alloh Swt. lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah, meski pada keduanya terdapat kebaikan. Wallohua’lambishowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia