Langsung ke konten utama

Tafakur

Saudaraku, setiap manusia itu unik. Tidak hanya sidik jarinya yang unik. Tidak hanya wajahnya yang unik. Tidak pula hanya susunan organ-organ dalam dan DNA-nya yang unik. Akan tetapi kisah hidup setiap diri kita pun unik, banyak terjadi kejutan. Kita tidak bisa mengatur setiap hari-hari kita agar sesuai dengan agenda yang kita buat.

Banyak sekali kejutan-kejutan berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar skenario atau rencana kita. Terus demikian terjadi hingga akhir usia kita. Mengapa Allah Swt memberikan kejutan-kejutan seperti itu? Tiada lain adalah supaya kita senantiasa bersandar kepada Allah Swt, Dzat Yang Maha Mengatur segala kejadian.

Baru saja kita lihat bagaimana penguasa Tunisia tiba-tiba kehilangan kekuasaannya secepat kedipan mata. Suatu peristiwa besar yang terjadi hanya karena dipicu oleh kejadian perampasan gerobak seorang pedagang oleh aparat yang disusul kemudian dengan aksi bakar diri pedagang tersebut, berlanjut menjadi tsunami revolusi. Rezim Zine Al Abidine Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun lamanya pun runtuh seketika. Hal yang tiada pernah diduga oleh sang penguasa dan juga rakyatnya.

Apa yang terjadi di Tunisa kemudian merembet pula ke negeri-negeri tetangganya, salah satunya adalah Mesir. Rezim Husni Mobarak yang sangat kuat dan berkuasa selama  32 tahun lamanya, dikelilingi oleh lapisan militer yang tangguh dan limpahan kekayaan yang melimpah, akhirnya runtuh dalam tempo singkat secara tidak terduga.

Hidup ini penuh dengan kejutan-kejutan. Namun, tidak perlu kita risau akan kejutan-kejutan itu. Karena setiap kejutan pastilah kebaikan, jika dihadapi dengan keyakinan penuh kepada Allah Swt. Kejutan-kejutan itu terjadi supaya kita sadar bahwasanya kita senantiasa ada di dalam genggaman kekuasaan Allah Swt. Tidak pernah bisa aman diri kita ini kecuali aman oleh perlindungan Allah Swt.

Sangat gampang bagi Allah Swt untuk menghanguskan tabungan dan deposito kita. Sangat mudah bagi Allah Swt untuk meruntuhkan benteng-benteng dan istana megah kita. Sangat ringan bagi Allah Swt untuk menjungkirbalikkan kita dari kedudukan dan jabatan tinggi kita.

Ada satu cerita, orang yang merampok sebuah mobil dengan bayangan ia akan mendapatkan uang sekian juta. Ternyata di dalam mobil itu terdapat uang 8 miliar. Bukannya senang gembira, sang perampok malah terkapar pingsan saking terkejutnya dan akhirnya ia pun tertangkap aparat keamanan. Demikianlah, dalam sekejap mata Allah Swt berkehendak memberikan kejutan yang sama sekali berada di luar skenario manusia.

Setiap kejadian yang terjadi di dunia ini sama sekali tidak berbahaya. Jika dihadapi dengan keimanan kuat pada Allah Swt, kejutan demi kejutan yang tak terduga itu pasti baik. Ada, tiada, sedih, bahagia, datang, pergi, kejutan demi kejadian ini pasti merupakan kebaikan jika kita menyikapinya dengan mendekat kepada Allah Swt.

Seperti firman Allah Swt di dalam Al Quran,

“..Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Thalaq [65]: 2-3).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia