Langsung ke konten utama

Postingan

Sudah Siapkah Kita...?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ ». “Barangsiapa yang mencintai pertemuan dengan Allah niscaya Allah mencintai pertemuan dengannya dan barangsiapa yang membenci pertemuan dengan Allah niscaya Allah membenci pertemuan dengannya.” (HR. Bukhari, Muslim) Bila membaca sabda diatas, seketika hati ini ingin sekali berjumpa dengan Allah. Dzat yang selama ini kita agungkan dan kita rindukan. Namun. … Bila mengingat jawaban beliau kepada seorang badui yang bertanya “kapan hari kiamat itu…?” مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟ “Apa yang sudah kamu persiapkan (untuk menghadapi hari kiamat itu)?”. (HR. Bukhari) Rasa-rasanya diri ini ingin hidup lebih lama untuk mempersiapkan bekal. Sebab perjalanan begitu jauh sementara perbekalan sangat sedikit, apalagi bila mengingat dosa-dosa yang kian hari kian menggunung. Tiba-tiba Ingatan membawaku berjalan mundur, jauh menyusuri fragmen demi

MELANGKAHKAN KAKI KE MASJID

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَة ً “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian dia berjalan menuju salah satu rumah Allah untuk menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan, maka satu langkah kakinya akan  menghapuskan kesalahan dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajat.” (HR. Muslim) Menuju Masjid dengan Berjalan Kaki Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَة ٌ “Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim no. 2382) Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, كُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ يُكْتَبُ لَهُ بِهَا حَسَنَةٌ وَيُمْحَى عَنْهُ بِهَا سَيِّئَة ٌ “Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaik

Agar Anda Bisa Istiqomah...

📑 Agar Anda Bisa Istiqomah... Agar tetap teguh di atas istiqamah maka seseorang harus melakukan hal-hal berikut ini, dinataranya adalah : 1). Taubat nasuha. 2). Senantiasa mentauhidkan Allâh dan menjauhkan syirik. 3). Selalu berusaha untuk selalu konsekuen dan konsisten dalam ketaatan kepada Allâh danRasul-Nya. 4). Muraqabatullâh, yaitu selalu merasa diawasi oleh Allâh Ta’ala baik dalam keadaan rahasia maupun terang-terangan. 5). Muhasabah, yaitu menginstrospeksi segala amal perbuatan yang telah dikerjakan. 6). Mujâhadah, yaitu berjuang sungguh-sungguh menggembleng jiwa di atas ketaatan kepada Allâh Ta’ala. 7). Ikhlas dalam beramal dan mutaba’ah (mengikuti contoh Rasûlullâh). 8). Berpegang teguh kepada Sunnah dan menjauhi bid’ah. 9). Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid. 10). Berani dalam melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. 11). Senantiasa menuntut ilmu syar’i. 12). Takut kepada Allâh Ta’ala dengan mengingat pedihnya siksa neraka. 13). Mencari teman yang shâlih. 14

SANGAT BUTUH ALLAH

Di saat kesulitan melanda, di saat hati telah merasa putus asa, yang diharap hanyalah pertolongan Allah. Hamba hanyalah seorang yang fakir. Sedangkan Allah adalah Al Ghoniy, Yang Maha Kaya, yang tidak butuh pada segala sesuatu. Bahkan Allah-lah tempat bergantung seluruh makhluk. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيد ُ “Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15) Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa Dia itu Maha Kaya, tidak butuh sama sekali pada selain Dia. Bahkan seluruh makhluklah yang sangat butuh pada-Nya. Seluruh makhluk-lah yang merendahkan diri di hadapan-Nya. [ Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11/316.] Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Seluruh makhluk amat butuh pada Allah dalam setiap aktivitasnya, bahkan dalam diam mereka sekali pun. Secara dzat, Allah sungguh tidak butuh pada

MAAFKAN AKU, WAHAI IBU & BAPAKKU

Imam Dzahabi didalam kitab Al Kabair (hal :34) berkata: Renungkanlah serta amalkan nasehat emas ulama kita ini… “Ibu mu telah mengandungmu di dalam perutnya selama 9 bulan seolah-olah dia telah mengandungnya 9 tahun lamanya. Dia bersusah payah ketika akan melahirkanmu!! Yang hampir saja menghilangkan nyawanya… Dan dia telah menyusuimu dari payudaranya dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjaga dirimu!!! Dan dia cuci kotoranmu dengan tangan kanannya, dan dia selalu mengutamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia telah memberikan semua kebaikan padamu dan apabila kamu sakit atau mengeluhkan sesuatu tentang dirimu, maka tampak dari wajah ibumu kesusahan yang luar biasa dan kesedihan yang berkepanjangan, dan dia keluarkan harta untuk membiaya dokter dan rumah sakit utk mengobati dirimu. Dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya (kematian ibunya) , maka IBU mu akan memilih/ meminta supaya KAMU tetap hidup dengan suara yg sgt keras!!! Betapa banyak kebaikan dan ja

TATA CARA MANDI JUNUB

Tata cara mandi yang disunnahkan sebagai berikut. Dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan, “Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya.” (HR. Bukhari no. 272) Kalo dirinci.. Pertama: Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi. Kedua: Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri. Ketiga: Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun. Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat. Kelima: Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut. Keenam: Memulai mencuci kepala bagian kanan

MASUK SURGA TANPA HISAB DAN AZAB

Ada 70 ribu Orang Pengikut Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang Masuk Surga Tanpa Hisab Tanpa Adzab karena Mereka : 1⃣. Tidak Pernah Minta Diobati dengan Kay. 2⃣. Tidak Pernah Minta Diruqyah. 3⃣. Tidak Pernah BerTathoyyur (Menganggap Sial dengan Adanya Sesuatu). 4⃣. Murni KeTawakkalannya Hanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Dalam Riwayat yang lain, Nabi Berdoa kepada Allah agar Ditambah Jumlah Umatnya yang Masuk Surga Tanpa Hisab Tanpa Adzab. فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ أَلْفًا Kemudian aku Meminta Tambah kepada Tuhanku Azza Wa Jalla, maka Dia Menambah pada Setiap Satu orang 70 Ribu (H.R Ahmad, Abu Dawud atThoyalisiy, Abu Ya’la, dinyatakan Sanadnya Jayyid oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, dan Dishahihkan oleh al-Albany karena Banyaknya Jalur Penguat). °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° 📕 Dikutip dari Draf Buku " Tauhid, Anugerah yang Tak Tergantikan "