Langsung ke konten utama

Postingan

KELEMBUTAN DI RUMAH TANDA KEBAHAGIAN

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : إِنَّ اللهَ إِذَا ارَادَ بِاهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِم الرِّفْقَ “Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan bagi sebuah keluarga maka Allah akan memasukan kelembutan kepada mereka..” (HR Ahmad dan dishahikan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 523) Renungkanlah kondisi rumah tanggamu.. jika selalu dipenuhi dengan suara keras, lantang, kekasaran.. bentakan, pukulan terhadap anak-anak.. jeritan anak-anakmu.. mengangkat suara di hadapan suami… Maka Ketahuilah, engkau sedang jauh dari kebaikan.. Segera rubahlah sikapmu.. perbaiki kondisi rumahmu, penuhi dengan senyuman, kelembutan, niscaya Allah menebar kebaikan dalam keluargamu..

Hanya Sekali Celupan ke Neraka dan Surga

Saudaraku seiman dan se-Islam . Ada di antara kita yang sangat senang dan menikmati dunia sampai lupa akhirat Ada juga yang sedang merasakan beratnya dunia akan tetapi hatinya terhibur dengan surga Renungkan benar-benar dan sadarlah … . Manusia yang paling merasakan nikmat di dunia kemudian dicelupkan sekali saja ke neraka Ia berkata: TIDAK PERNAH merasakan nikmat sedikitpun Manusia yang paling sengsara di dunia kemudian dimasukkan surga sekali celupan Ia berkata: TIDAK PERNAH merasakan sengsara sedikitpun . Dari Anas bin Malik, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, . “Didatangkan penduduk neraka yang paling banyak nikmatnya di dunia pada hari kiamat. Lalu ia dicelupkan ke neraka dengan sekali celupan. Kemudian dikatakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah merasakan kebaikan sedikit saja? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sedikit saja?’ Ia mengatakan, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku.” Didatangkan pula penduduk surga yang paling sengsara di dunia. Kemu

Hari Raya Idul Fitri 1444H 20 April 2023

BILA ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KITA LAGI Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.  Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak. Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan dan harta. Allah akan sibukkan kita dengan urusan mengejar karir, pangkat dan jabatan. Alangkah ruginya karena kesemuanya itu akan kita tinggalkan. Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah Subhana Wa Ta'alla dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi,  Tentu mereka akan memilih untuk memperbanyak amal ibadah. Sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia, yang sudah jelas-jelas tidak bisa dibawa mati. Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah, beramal dan beribadah kepada Allah. Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pangkat, harta, jabatan, rumah besar, mobil mewah. Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu

RENUNGAN

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.. Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.. Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dalam kehidupannya.. Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya.. Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.. Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui.. Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu.. Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini…. Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya. Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan Ilahi… Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain.. Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi re

Saudaraku, Jangan Katakan Sibuk...!

Kesibukan mengurus dunia telah melalaikan sebagian besar manusia dari tugas utamanya, yaitu beribadah dan mendakwahkan Islam kepada sesama... Yang miskin beralasan, nantilah kalau sudah memiliki cukup uang... Yang sudah punya modal beralasan, nantilah kalau uangnya berlebih... Yang sudah kaya beralasan, kekayaan ini perlu diurus agar terus berkembang... Lalu kapan mereka mengurus agamanya...? Apakah jawabannya sama seperti di bawah ini...? شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا ۚ يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ "Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami", mereka mengucapkan sesuatu dengan lidahnya apa yang tidak ada di dalam hatinya" (QS. Al-Fath [48]: 11) Padahal kalau mau merenung sejenak, sesungguhnya hajat hidup tidaklah terlalu banyak... Yang dibutuhkan selama hidup ini adalah makanan yang cukup untuk mengganjal perut, pakaian yang layak untuk menutupi aurat dan ibadah, serta tem

DZIKIR AKAN MENJADI MAKANAN SUATU KETIKA NANTI

Dari Abu Umamah, Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إن قبل خروج الدجال ثلاث سنوات شداد، يصيب الناس فيها جوع شديد، يأمر الله السماء في السنة الأولى أن تحبس ثلث مطرها، ويأمر الأرض أن تحبس ثلث نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثانية فتحبس ثلثي مطرها، ويأمر الأرض فتحبس ثلثي نباتها، ثم يأمر السماء في السنة الثالثة فتحبس مطرها كله، فلا تقطر قطرة، ويأمر الأرض فتحبس نباتها كله، فلا تنبت خضراء، فلا يبقى ذات ظلف إلا هلكت؛ إلا ما شاء الله ، قيل: فما يعيش الناس في ذلك الزمان؟ قال: التهليل والتكبير، والتحميد، ويجزئ ذلك عليهم مجزأة الطعام “Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal akan ada tiga tahun yang amat berat. Manusia ditimpa kelaparan yang luar biasa. Di tahun yang pertama, Allah memerintahkan langit untuk menahan seper-tiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk menahan seper-tiga tanamannya.. Di tahun yang kedua, Allah memerintahkan langit menahan dua-pertiga hujannya dan memerintahkan bumi menahan dua-pertiga tanamannya. Dan di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan langit untuk men

BERSEDEKAH DENGAN SELURUH GAJI-PENGHASILAN TIAP BULAN

Permasalahannya hanya tinggal menghadirkan niat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : وَلَسْتَ تُنْفِقُ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى اللُّقْمَةِ تَجْعَلُهَا فِي فِي امْرَأَتِكَ “Tidaklah engkau mengeluarkan biaya dengan mengharapkan wajah Allah kecuali engkau akan diberi ganjaran, bahkan sesuap makanan yang kau suapkan ke mulut istrimu” (HR Al-Bukhari no 56 dan Muslim no 1628) Jika seseorang menghadirkan niat.. – tatkala mengatur pengeluarannya.. – tatkala membelikan keperluan keluarga, keperluan sekolah anak-anak… bahkan menghadirkan niat tatkala membayar tagihan listrik atau membelikan pulsa buat istri…maka semuanya akan bernilai sedekah di sisi Allah. Yang penting JANGAN LUPA NIAT… perkaranya sepele akan tetapi sering terlalaikan…