Langsung ke konten utama

Postingan

MALAM PERTAMA SAAT KAU DIKUBURKAN…

Saat itulah banyak kejadian kau alami, tapi tidak seorang pun dapat menceritakannya kepadamu. Sebaliknya, kamu pun tidak dapat menceritakannya kepada siapapun. Yang jelas, kita semua harus mempersiapkan bekal masing-masing. Dan bekal itu bukanlah harta, namun TAKWA, yakni: melakukan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Carilah bekal kalian, dan sebaik-baik bekal adalah KETAKWAAN.” [Albaqoroh: 197]. Dalam ayat lain Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Wahai kaum mukminin, BERTAKWALAH kalian kepada Allah, dan lihatlah diri masing-masing apakah yang sudah dia persiapkan untuk hari esoknya, dan BERTAKWALAH kalian kepada Allah.” [Alhasyr: 18]. Lihatlah bagaimana Allah mengulang perintah untuk bertakwa hingga dua kali di ayat yang pendek ini, agar kita tidak lupa bahwa persiapan yang paling baik untuk hari esok adalah TAKWA, wallohua’lam

JANGAN MUDAH BERHUTANG !

Sebagian kita ada yang senang dengan perilaku hutang, walaupun terkadang dia mampu. Adapula yang memang menjadikan hutang itu sebagai gaya hidupnya. Padahal yang demikian itu tidak baik, karena hutang termasuk pwrilaku buruk, yang akan membuat orang berakhlak tidak baik. Maksudnya dapat menimbulkan perilaku yang buruk bagi orang yang suka (hobi) berhutang, seperti suka berdusta dan ingkar janji. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas mengingkari.” (HR. Al-Bukhari) . Lebih dari itu, hutang akan menyebabkan kesedihan di malam hari, dan kehinaan di siang hari. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menolak untuk menshalatkan jenazah seseorang yang diketahui masih meninggalkan hutang dan tidak meninggalkan harta untuk membayarnya. Dan dosa orang yang memiliki hutang tidak terhapuskan walaupun dia mati syahid, dijelaskan dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiallah ‘anhu, bahwa

MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1444 H

                           HIJRIYAH" Jangan lupa pada hari Jum'at dan Malam Sabtu Setelah Shalat Ashar adalah penghujung akhir bulan Dzul Hijjah (Akhir Tahun Hijriyah) dianjurkan membaca Do’a Akhir Tahun. Namun sebelum Do’a Akhir Tahun terlebih dahulu membaca: 1 Sayyidul Istighfar 3 kali اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ ×٣ 2 Shalawat Nabi 11 kali اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ×١١ 3 Ayat Kursi 7 kali بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي اْلاَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ و

YA ALLAH, JANGAN PALINGKAN HATI KAMI SETELAH ENGKAU BERI HIDAYAH

Wahai saudaraku, sampai kapan engkau akan terus bermaksiat ? Sampai kapan engkau akan terus durhaka ? Sampai kapan engkau akan habiskan hari dengan menunda-nunda amal ? Sampai kapan engkau akan bertahan dalam kubangan dosamu ? Sampai kapan engkau akan terus lari dari Tuhanmu ?  . Sampai kapan engkau menumpuk ambisi meraih segepok harapan hampa, tenggelam dalam luasnya kesempatan yang ada, dan yang tidak mengingat akan ajal yang selalu datang dengan tiba-tiba ? Kapankah engkau akan bertaubat ? Berapa banyak tahun-tahun usiamu yang telah engkau sia-siakan ? . Belum tibakah waktunya bagi orang yang terlelap untuk segera bangun ? Belum tibakah saatnya bagi orang-orang yang lalai itu untuk menerima nasehat ? . Betapa banyak orang yang meminta nasehat namun tidak melaksanakannya...  Betapa banyak orang yang bertanya namun tidak merasa puas dengan jawabannya, karena tidak sesuai dengan hawa nafsunya... Betapa sering kupanggil hatimu, tapi aku melihat hatimu pergi bersama yang lain. Betapa bah

MENGHARAP AMPUNAN TAPI TANPA USAHA

Apalah guna…!? Yahya bin Mu’adz menuturkan, “Sesungguhnya penipuan yang paling besar bagiku adalah terus menerus berbuat dosa dengan disertai pengharapan ampunan tanpa adanya penyesalan, dan berharap dekat dengan Allah tanpa melakukan ketaatan. Engkau menunggu berseminya benih di surga dengan menyebar benih di neraka, dan meminta rumah orang-orang yang ta’at dengan kemaksiatan, menunggu balasan tanpa amal perbuatan, dan mengharapkan ampunan dosa dari Allah Ta’ala dengan berbuat melampui batas. Engkau Mengharapkan keselamatan akan tetapi tidak berjalan di jalan keselamatan tersebut, sesungguhnya perahu itu tidak akan pernah bisa berjalan di tempat yang kering Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Raudhathul ‘Uqalaa` (hal. 248), perkataan di sandarkan kepada Abi Al ‘Atahiyah. Saudaraku.. Jika niat diri melakukan pertaubatan maka semailah benih ketaatan.. Dan siramilah dg airmata rindu kpd ampunan.. Maka benih benih tsb akan bersemi dg subur dan berbunga kemudian membuahkan surga Allah ta’a

SUDAH SIAPKAH KITA

Sedikit nasehat untuk diriku dan dirimu wahai saudaraku yg bisa baca tulisan ini.... Sungguh manusia tidak akan abadi didunia. Sungguh jiwa ini akan pergi dari raganya menuju RobNya.. Sungguh kita akan bertanggung jawab atas amalan kita.. Setiap kita jika selalu mengingat ini niscaya akan menjadi orang yg ta’at dan akan takut dari perbuatan dosa.. Saudara dan saudariku.. Akan tiba saatnya ajal ini tiba.. Kehidupan akhirat amatlah panjang.. Apa persiapan anda untuk itu..? Masihkan menjadi orang yg malas ibadah? Masihkah menjadi rang yg cinta pada harta.. Saking cintanya menjadikan diri ini bakhil dari bersedekah..? Masihkah kita lalai dari kesempatan berbuat kebaikan? Sehingga sibuk dg urusan dunia.. Masihkah ingin durhaka kepda Sang pencipta..? Sedangkan ajal tidak diketahui kapann datangnya.. Masihkah..mashkah??? Semoga kata kata dari hati ini sampai dihati anda.. بارك الله فيك

Penyebab Amalan Tidak Kabul

Al kafi artinya yang mencukupi hambanya yg minta cukupi sekalian mereka hajatkan dan mencukupi dengan yang ksusus orang beriman dan tawakal kepada Alloh. Secara singkat (Yang maha mencukupi) 1.Ada darurat( keperluan mendesak) contoh tiga hari tidak makan 2.Hajat ( tanpa dia kita sempit)contoh  makan satu kali saja 3.Seluas luasnya.( keluasan) contoh makan tiga kali sehari Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَا فٍ عَبْدَهٗ ۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِا لَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖ ۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَا دٍ  "Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? Mereka menakut-nakutimu dengan sesembahan yang selain Dia. Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 36) * ya alloh cukupkan aku menghadapi mereka dengan kehendakmu (Allahummaqfini syarra bima syi'ta) Berharap kepada Alloh agar di cukupi Alloh apa yang kita hajatkan.pasti Alloh cukupkan Cara berharap yang ben