Langsung ke konten utama

Postingan

Jalan Mudah Menuju Surga

ONE DAY ONE HADIST Kamis, 1 November 2018 / 23 Shafar 1440 عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ . [رواه مسلم] Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram ) dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga ?. Beliau bersabda : Ya. (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada ulama tentang syariat Islam, tentang kewajibannya dan apa yang dihalalkan dan diharamk

Keutamaan Pelaksana Amanat

ONE DAY ONE HADIST Rabu, 31 Oktober 2018 / 22 Shafar 1440 وعن أَبي موسى الأشعري - رضي الله عنه - ، عن النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - ، أنَّه قَالَ : (( الخَازِنُ المُسْلِمُ الأمِينُ الَّذِي ينفذُ مَا أُمِرَ بِهِ فيُعْطيهِ كَامِلاً مُوَفَّراً طَيِّبَةً بِهِ نَفْسُهُ فَيَدْفَعُهُ إِلَى الَّذِي أُمِرَ لَهُ بِهِ ، أحَدُ المُتَصَدِّقين )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ Dan dari Abi Musa Al-Asy’ariy –rad}iyallah ‘anhu- , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam- , bahwasanya beliau bersabda: “Seorang Muslim yang menjadi penyimpan (bendaharawan) yang dapat dipercaya dimana ia melaksanakan apa yang diperintahkan dan memberi apa yang harus diberikannya dengan sempurna dan senang hati serta dia memberikannya kepada siapa yang diperintahkannya maka ia termasuk salah seorang yang bersedekah”. (Muttafaqun ‘Alaih) [3] Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Makna hadis ini adalah bahwasanya orang yang ikut andil dalam melakukan (merealisakan) ketaatan (contohnya: orang yang menampung dan menyalurkan infak/

MENAFKAHI ORANG TUA

Cuma 1 menit untuk membacanya pada saat bangun tidur.        *MENAFKAHI*         *ORANG TUA*       (sudut renungan) Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka._ _Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya dimasa tuanya._ _Lihat diri kita saat ini,_ _Sehebat apapun,_ _Suksespun setinggi langit,_ _tapi tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita_ _maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan & kebahagiaan dalam hidup._ _Uang bisa dicari,_ _ilmu bisa digali_ _jabatan bisa kita raih_ _tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali._ _Satu ibu,_ _bisa merawat tujuh anaknya_ _tapi tujuh orang anak belum tentu bisa membahagiakan_ _satu orang ibu._ _Satu ayah,_ _bisa menghidupi 7 anaknya_ _tapi tujuh orang anak belum tentu dapat menghidupi_ _satu orang ayah._ _Sesekali tengoklah orang tuamu,_ _tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur_ _lihat kerutan di wajahnya,_ _lihat rambutnya

MENAFKAHI ORANG TUA

Cuma 1 menit untuk membacanya pada saat bangun tidur.        *MENAFKAHI*         *ORANG TUA*       (sudut renungan) Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka._ _Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya dimasa tuanya._ _Lihat diri kita saat ini,_ _Sehebat apapun,_ _Suksespun setinggi langit,_ _tapi tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita_ _maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan & kebahagiaan dalam hidup._ _Uang bisa dicari,_ _ilmu bisa digali_ _jabatan bisa kita raih_ _tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali._ _Satu ibu,_ _bisa merawat tujuh anaknya_ _tapi tujuh orang anak belum tentu bisa membahagiakan_ _satu orang ibu._ _Satu ayah,_ _bisa menghidupi 7 anaknya_ _tapi tujuh orang anak belum tentu dapat menghidupi_ _satu orang ayah._ _Sesekali tengoklah orang tuamu,_ _tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur_ _lihat kerutan di wajahnya,_ _lihat rambutnya

Hak Suami

ONE DAY ONE HADIST Selasa, 30 Oktober 2018 / 21 Shafar 1440 Keagungan Hak Suami عن عبد الرحمن بن عوف رضي اللّه عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ Dari Abdurrahman bin Auf rodhiAllahu anhu berkata bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: “Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih) Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Hadits yang sangat agung. Di dalamnya ada nasehat yang demikian mendalam bagimu wahai para istri. Jalan su

Pentingnya Menjaga Amal Kebaikan

ONE DAY ONE HADIST Senin, 29 Oktober 2018 / 20 Shafar 1440 عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه أيضا  قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا)). رواه البخاري. Dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu pula, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila seseorang hamba itu sakit atau bermusafir, maka dicatatlah untuknya pahala ketaatan sebagaimana kalau ia mengerjakannya di waktu ia sedang berada di rumah sendiri dan dalam keadaan sihat." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Hadist ini menunjukkan betapa besar karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala. 2- Barang siapa mempunyai amalan yang Istiqomah maka ia meninggalkan disebabkan oleh adanya uzur yang benar, maka ia terus akan ditulis baginya seperti amalnya. 3- Maka mengenalah Allah tatkala lapang maka Allah akan mengenal kita tatkala dalam keadaan sempit. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Qura

Alam Kubur

Khutbah Pertama: إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ، وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ. Ibadallah, Sesungguhnya mengingat apa yang terjadi di alam kubur adalah kebiasaan dari salafush shaleh. Mereka adalah orang-orang yang banyak mengingat alam kubur. Mereka adalah orang-orang yang jauh dari maksiat. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dengan sanad yang hasan, dari Hani’ budaknya Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Apabila Utsman bin Affan lewat di pekuburan