Langsung ke konten utama

Postingan

Celaka Orang yang Menyembah Harta

ONE DAY ONE HADIST Jumat, 13 Juli 2018 / 29 Syawal 1439 Celaka Orang yang Menyembah Harta . عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, “Celakalah hamba (orang yang diperbudak) dinar, dirham, beludru dan kain bergambar. Jika dia diberi dia ridha, jika tidak diberi dia tidak ridha.[ HR. Tirmidzi, no. 2336; Ahmad 4/160; Ibnu Hibbân no. 3223] Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Hendaknya seorang hamba tidak membiarkan dirinya diperbudak harta dalam kehidupannya, selalu berangan-angan dan bermimpi untuk mendapatkannya, mencintai dan membenci karenanya, membela dan memusuhi hanya demi harta. Karena hal itu hanya akan membawa kepada kehancurannya. 2- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

Qurban dan Pembahasannya* (

*Qurban dan Pembahasannya* ( Bag . 2) 🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾 3⃣       Hukumnya *Para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya,* ada yang mengatakan wajib bagi yang memiliki kelapangan rezeki, ada pula yang mengatakan sunah mu’akadah, dan inilah pendapat mayoritas sahabat, tabi’in, dan para ulama. Ulama yang mewajibkan berdalil dengan hadits berikut,* dari Abu Hurairah Radhiallhu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا                 “Barangsiapa yang memiliki kelapangan (rezeki) dan dia tidak berkurban, maka jangan dekati tempat shalat kami.”[1]                 Mengomentari hadits ini, berkata Imam Amir Ash Shan’ani Rahimahullah: وَقَدْ اسْتَدَلَّ بِهِ عَلَى وُجُوبِ التَّضْحِيَةِ عَلَى مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ لِأَنَّهُ لَمَّا نَهَى عَنْ قُرْبَانِ الْمُصَلَّى دَلَّ عَلَى أَنَّهُ تَرَكَ وَاجِبًا كَأَنَّهُ يَقُولُ لَا فَائِدَةَ فِي الصَّلَاةِ مَعَ تَرْكِ هَذَا الْوَاجِبِ وَلِقَوْلِهِ تَعَالَى { فَصَ

Manfaat Silaturahmi

ONE DAY ONE HADIST Senin, 9 Juli 2018 / 25 Syawal 1439 Manfaat Silaturrahim  عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) . Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu alahi wa salam bersabda: Barangsiapa yang ingin mudah (luas) rizkinya dan panjang umurnya hendaklah mempererat tali silaturahim (HR. Bkhori dan Muslim) Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Mengharapkan umur yang panjang dan rezki yang banyak adalah sifat umum yang ada pada manusia. 2-Islam tidak mematikan fitrah manusia akan tetapi mengarahkannya. 3- Silaturrahim memberikan manfaat duniawi bagi pelakunya sebelum manfaat terbesar di akhirat kelak. 4- Bolehnya memotivasi seseorang untuk melakukan suatu ibadah dengan menyebutkan manfaat duniawi yang akan didapatkannya. 5- Diluaskan rizkinya

*🎀 ADAB DAN AKHLAK 🎀*

┏━━━━━━━━━━━━━━━━━┓    *🎀 ADAB DAN AKHLAK 🎀* ┗━━━━━━━━━━━━━━━━━┛ *📋 ANJURAN MENGHIASI RUMAH DENGAN AMAL-AMAL SHALIH* Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ _“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan padanya surat Al-Baqoroh.”_ [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu] Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda, اجْعَلُوا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِى بُيُوتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا _“Jadikanlah sebagian sholat kalian (yaitu sholat-sholat sunnah) di rumah-rumah kalian, dan janganlah menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan (yang tidak boleh dilakukan sholat padanya).”_ [HR. Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu ’anhuma] 📝Beberapa_Pelajaran: 〰1) Larangan membaca Al-Qur’an di kuburan dan anjuran banyak membacanya di rumah. Membacanya di kuburan juga t

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya  kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya: 1. Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35) 2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya. وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119) 3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan. 4. Fanatik golongan dan fitnah 5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka. 6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka: بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “kami hanya mengikuti apa yang tel

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya  kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya: 1. Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35) 2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya. وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119) 3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan. 4. Fanatik golongan dan fitnah 5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka. 6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka: بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “kami hanya mengikuti apa yang tel

Hadist Tentang Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga

ONE DAY ONE HADIST Sabtu, 7 Juli 2018 / 23 Syawal 1439 Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga عن أبي محمد عبدِ اللهِ بنِ عمرو بن العاصِ- رَضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((أرْبَعُونَ خَصْلَةً: أعْلاَهَا مَنيحَةُ العَنْزِ، مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَة مِنْهَا؛ رَجَاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا، إلا أدْخَلَهُ اللهُ بِهَا الجَنَّةَ)). رواه البخاري. Dari Abu Muhammad iaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada empat puluh perkara, setinggi-tingginya - dalam darjat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empat puluh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatan