Langsung ke konten utama

Postingan

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya  kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya: 1. Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35) 2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya. وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119) 3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan. 4. Fanatik golongan dan fitnah 5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka. 6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka: بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “kami hanya mengikuti apa yang tel

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya  kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya: 1. Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35) 2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya. وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119) 3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan. 4. Fanatik golongan dan fitnah 5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka. 6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka: بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “kami hanya mengikuti apa yang tel

Hadist Tentang Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga

ONE DAY ONE HADIST Sabtu, 7 Juli 2018 / 23 Syawal 1439 Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga عن أبي محمد عبدِ اللهِ بنِ عمرو بن العاصِ- رَضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((أرْبَعُونَ خَصْلَةً: أعْلاَهَا مَنيحَةُ العَنْزِ، مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَة مِنْهَا؛ رَجَاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا، إلا أدْخَلَهُ اللهُ بِهَا الجَنَّةَ)). رواه البخاري. Dari Abu Muhammad iaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada empat puluh perkara, setinggi-tingginya - dalam darjat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empat puluh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatan

Hadist Tentang Jangan Mudah Menyebarkan Setiap Berita

ONE DAY ONE HADIST Jumat, 6 Juli 2018 /  22 Syawal 1439 Jangan Mudah Menyebarkan Setiap Berita روى المغيرة بن شعبة رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : (إن الله كره لكم ثلاثا : قيل وقال ، وإضاعة المال ، وكثرة السؤال) Diriwayatkan Al-Mughirah bin Syu'bah Radhiyallahu Anhu bahwa sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membenci tiga perkara : menyebarkan desas-desus, menghambur-hamburkan harta, banyak pertanyaan yang tujuannya untuk menyelisihi jawabannya. [Shahih al-Bukhari no. 1477, Lihat Shahih Muslim no. 1715] Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Seorang Muslim jika ingin menyebarkan suatu berita, hendaknya ia mengecek kembali kebenarannya sebelum menyebarkannya. Mungkin saja, berita tersebut bersumber dari orang fasik atau pendusta atau musuh Islam atau sekedar dugaan belaka, yang efek negatifnya mungkin bisa merugikan si penyebar berita itu sendiri atau kaum Muslimin. Abu Mas’u

Hadist Tentang Jangan Mudah Menyebarkan Setiap Berita

ONE DAY ONE HADIST Jumat, 6 Juli 2018 /  22 Syawal 1439 Jangan Mudah Menyebarkan Setiap Berita روى المغيرة بن شعبة رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : (إن الله كره لكم ثلاثا : قيل وقال ، وإضاعة المال ، وكثرة السؤال) Diriwayatkan Al-Mughirah bin Syu'bah Radhiyallahu Anhu bahwa sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membenci tiga perkara : menyebarkan desas-desus, menghambur-hamburkan harta, banyak pertanyaan yang tujuannya untuk menyelisihi jawabannya. [Shahih al-Bukhari no. 1477, Lihat Shahih Muslim no. 1715] Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Seorang Muslim jika ingin menyebarkan suatu berita, hendaknya ia mengecek kembali kebenarannya sebelum menyebarkannya. Mungkin saja, berita tersebut bersumber dari orang fasik atau pendusta atau musuh Islam atau sekedar dugaan belaka, yang efek negatifnya mungkin bisa merugikan si penyebar berita itu sendiri atau kaum Muslimin. Abu Mas’ud

Hadist Tentang Kekayaan Paling Hakiki adalah Kekayaan Hati

ONE DAY ONE HADIST Kemis, 28 Juni 2018 / 14 Syawal 1439 Kekayaan Paling Hakiki adalah Kekayaan Hati عن عبدالله بن عمرو ابن عاس رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ Dari Abdullah bin Amr ibnu 'As Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim) Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Seandainya seseorang mengetahui kenikmatan yang seolah-olah dia mendapatkan dunia seluruhnya, tentu betul-betul dia akan mensyukurinya dan selalu merasa qona’ah (berkecukupan). 2- Kenikmatan tersebut adalah kenikmatan memperoleh makanan untuk hari yang dia jalani saat ini, kenikmatan aman ditempat tinggal dan kenikmatan kesehatan badan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, من أصبح منكم آمنا

Hadist Tentang PRASANGKA

ONE DAY ONE HADITH Rabu, 4  Juli 2018 M / 20 Syawal 1439 H . بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه PRASANGKA عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari masalah, jangan  saling mendengki, jangan saling membelakangi, serta jangan saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR Bukhari No: 5604) St Kandungan hadits 1.  Orang beriman dilarang  berprasangka buruk kepada orang lain karena prasangka buruk tersebut  mendorong kepada perbuatan menuduh tanpa bukti yang menjadi dosa besar.