Langsung ke konten utama

Postingan

Bulan Ramadhan

Kini... Ramadhanku di Penghujung Senja. Sahabat.... Tak lama lagi kita akan berpisah dengan bulan Ramadhan.. Laksana bahtera, perlahan ia mulai mengangkat jangkar dan siap untuk berlayar..🚝 Sebelas bulan lamanya dia akan meninggalkan kita, untuk kemudian berlabuh kembali di hati-hati orang-orang yang beriman pada tahun berikutnya. Ibarat sang surya, perlahan ia mulai tenggelam bersama megah merah di ujung ufuk. Semua begitu cepat.. Hangatnya dekapan kedatangannya belum juga hilang, kini ia kembali mendekap untuk pergi. Baru kemaren kita mengucap marhaban ya ramadhan, dan hari ini kita harus mengucap mahlan (pelan-pelan) wahai ramadhan. Tapi yang jelas dia masih di sini. Dia belum berlayar ataupun tenggelam. Untukmu yang selama ini telah mengisi hari-harinya dengan beragam kebaikan, maka sempurnakan amalanmu di sisa waktu yang ada. Namun bila sebaliknya, bila selama ini engkau tenggelam dalam kelalaian, maka perbaikilah amalanmu sebelum ia benar-benar pergi berlalu. Ingatla

Imam Muslim, Imam Para Ahli Hadits

Imam Muslim, Imam Para Ahli Hadits Salah satu ulama dan imam yang terkenal di kalangan kaum muslimin adalah Imam Muslim penyusun  Shahih Muslim . Umat Islam banyak membaca hadits-hadits yang beliau riwayatkan. Walaupun tidak semua orang merasa ingin tahu lebih jauh tentang nama yang mereka baca itu. Berikut ini biografi singkat dari Imam Muslim, mudah-mudahan menambah rasa cinta kita pada beliau. Nasab dan Kelahiran Nama beliau adalah Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Ward bin Kusyadz al-Qusyairi an-Naisaburi. Qusyair adalah kabilah Arab yang dikenal. Sedangkan Naisabur adalah sebuah kota yang masyhur di wilayah Khurasan. Kota ini termasuk kota terbaik di wilayah tersebut. Kota yang terkenal dengan ilmu dan kebaikan. Imam Muslim dilahirkan di Naisabur pada tahun 206 H/821 M. Kun-yahnya adalah Abu al-Husein. Dan laqob (panggilan) atau digelari dengan al-Hafizh, al-Mujawwid, al-Hujjah, ash-Shadiq. Masa Kecil Imam Muslim dibesarkan di rumah yang penuh dengan ketakwaan, keshalehan,

Mencintai Nabi Muhammad

Tentang Wajibnya Mencintai dan Mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salama عن عبدالله بن هشام رضي الله عنه قال: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِدٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ وَالَّذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ، حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ. فَقَالَ لَهُ عَمَرُ: فَإِنَّهُ اْلآنَ، وَاللهِ، َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلآنَ يَا عُمَرُ. Dari Abdullah bin Hisyam rodhiallohu anhu berkata: “Kami mengiringi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. Kemudian ‘Umar berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menj

Jangan Mudah Marah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري] Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan nasihat dan mengenal perbuatan-perbuatan kebajikan, menambah wawasan ilmu yang bermanfaat serta memberikan nasihat yang baik. 2. Larangan marah. 3. Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga pendengar menyadari pentingnya dan kedudukannya. Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran : - Meninggalkan sifat pemarah وَالْكاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعافِينَ dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) o

Jangan Mudah Menyebarkan Setiap Berita

روى المغيرة بن شعبة رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : (إن الله كره لكم ثلاثا : قيل وقال ، وإضاعة المال ، وكثرة السؤال) Diriwayatkan Al-Mughirah bin Syu'bah Radhiyallahu Anhu bahwa sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membenci tiga perkara : menyebarkan desas-desus, menghambur-hamburkan harta, banyak pertanyaan yang tujuannya untuk menyelisihi jawabannya. [Shahih al-Bukhari no. 1477, Lihat Shahih Muslim no. 1715] Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Seorang Muslim jika ingin menyebarkan suatu berita, hendaknya ia mengecek kembali kebenarannya sebelum menyebarkannya. Mungkin saja, berita tersebut bersumber dari orang fasik atau pendusta atau musuh Islam atau sekedar dugaan belaka, yang efek negatifnya mungkin bisa merugikan si penyebar berita itu sendiri atau kaum Muslimin. Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu pernah ditanya, “Apa yang pernah engkau dengarkan dari Rasulullah Shallallahu

Sabar

Allah SWT berfirman : يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu.” QS Ali Imran : 200 Sabar ada tiga macam, yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dari meninggalkan keharaman-keharaman Allah, dan sabar dalam menghadapi takdir Allah. Sungguh, Allah telah memerintahkan bersabar atas semua hal tersebut. Firman Allah “Wasobbiruw” artinya kalahkanlah orang-orang kafir dengan bersabar. Oleh karenanya, jangan sampai mereka lebih sabar dari kalian semua, karena sesungguhnya mereka menderita kesakitan sebagai mana kalian pun menderita kesakitan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Firman Allah “Warobbituw” artinya tegakkanlah jihad, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Berjaung sehari di jalan Allah lebih baik dari pada dunia seisinya.”  Rasulullah shallallahu

Kesulitan Akan Dimudahkan

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ [حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما] Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa “ (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Allah ta’ala mengutamakan umat ini dengan menghilangkan berbagai kesulitan dan memaafkan dosa kesalahan dan lupa. 2. Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menghukum seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat maksiat dan hatinya telah berniat untuk melakukan penyimpangan dan meninggalkan kewajiban dengan sukarela . 3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk mengetahui siapa yang ta’at dan siapa yang membangkang. 4. Ada beberapa perkara yang tidak be