Langsung ke konten utama

Postingan

Mempersiapkan Diri

  Imam Hujjatul Islam mengatakan dalam kitab _Al-Bidayah_: "Ketahuilah bahwa kematian tidak datang di waktu tertentu, dalam keadaan tertentu dan di usia tertentu tetapi ia pasti datang, jadi mempersiapkan diri untuknya lebih baik dari persiapan diri untuk dunia."    Di tempat yang lain dalam kitab _Bidayah_, beliau juga mengatakan: "Jangan sampai engkau meninggalkan berpikir tentang dekatnya ajal dan tibanya kematian yang memutus segala angan-angan, datangnya hal ini di luar kendali dan timbulnya penyesalan karena berlama-lama dalam buaian tipuan." *ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ* . [ _Sabilul Iddikar Wal I'tibar Bima Yamurru Bil Insan Waa Yanqadhi Lahu Minal A'mar_ lil Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ]

Dunia Sementara Akhirat Selamanya

*AGAR KALIAN MENCARI AKHIRAT DENGANNYA* Kalimat yang pantas untuk ditulis dengan air mata, perkataan sahabat yang para malaikat malu kepada beliau, pemilik dua cahaya yang Allah telah meridhainya. Utsman Bin Affan radhiyallau' anhu berkata pada salah satu khutbah yang beliau sampaikan di akhir hayatnya: إن الله إنما أعطاكم الدنيا لتطلبوا بها الآخرة ، ولم يعطكموها لتركنوا إليها ، إن الدنيا تفنى ، وإن الآخرة تبقى "Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada kalian itu agar kalian mencari akhirat dengannya, dan tidaklah Allah memberikannya kepada kalian agar kalian condong kepadanya. Sesungguhnya dunia itu akan binasa sementara akhirat itu abadi. لا تبطرنكم الفانية ، ولا تشغلنكم عن الباقية, وآثروا ما يبقى على ما يفنى ؛ فإن الدنيا منقطعة ، وإن المصير إلى الله Janganlah dunia yang fana ini menjadikan kalian sombong, dan jangan pula menyibukkan kalian dari yang abadi (akhirat). Dan pilihlah oleh kalian yang abadi daripada yang fana! Karena dunia ini akan putus dan sesungguhnya

Tahajjud

Mengqodho Shalat Tahajjud عائشة رضي الله عنها، قَالَتْ: كَانَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا فَاتَتْهُ الصَّلاةُ مِنَ اللَّيلِ مِنْ وَجَعٍ أَوْ غَيرِهِ، صَلَّى مِنَ النَّهارِ ثنْتَيْ عَشرَةَ رَكْعَةً. رواه مسلم. Dari Aisyah rodhiAllahu anha berkata: Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila di malam hari tidur karena sakit atau lainnya sehingga beliau tidak melakukan shalat Tahajjud, maka di siang harinya beliau shalat sebanyak dua belas raka’at.” [Hr. Muslim] Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Hadist ini memberi petunjuk disyariatkannya mengqodho sholat malam juga sholat sunah lainnya. 2- Orang yang tidak bisa melakukan shalat Tahajjud karena ada suatu halangan, seperti sakit, atau ketiduran, atau lainnya. Orang seperti ini dengan izin Allah, tetap dituliskan pahala untuknya sebagaimana hadits yang telah dikemukakan sebelumnya. Namun demikian mereka disunnahkan mengqadha’ shalat Tahajjudnya yang tertinggal itu di siang hari dengan tanpa melakukan witir.

Kisah Nyata

Bismillah... Kisah Nyata : ALLAH BAYAR SECARA TUNAI (Wajib baca) Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata) 1 hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, Seorang sahabat meminta bantuan, Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin, Saya belikan kain sarung, Beli roti, Dll, Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal, Tak usah saya sebut namanya, Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya, . "Ye... Ye... Anak aku datang, Anak aku datang, Senangnya anak aku datang..." Saya tak mengenal beliau siapa, Ibu itu memeluk saya, Dia cium saya, 0rang tua itu berkata... "Nak... Kenapa tinggalkan ibu disini nak, Ibu mau pulang... Ibu rindu rumah kita..." Saya waktu itu... Hampir tak bisa berkata-kata, Ya Allah... Saya coba mengucapkan kata... "Bu..." Saya pegang tanganya, Saya lihat mukanya, Dia bilang... "Samp

Menjaga Amal Ibadah

عن عبد الله بن عَمْرو بن العاص رَضِيَ الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((يَا عبدَ اللهِ، لا تَكُنْ مِثْلَ فُلان، كَانَ يَقُومُ اللَّيلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيلِ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepadaku: "Hai Abdullah, janganlah engkau seperti si Fulan itu. Dulu ia suka bangun bersembahyang malam, kemudian ia meninggalkan bangun malam itu." (Muttafaq 'alaih) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Orang yang meninggalkan shalat Tahajjud setelah sebelumnya rutin melakukannya Ketahuilah semoga Allah merahmati kita dan Anda, bahwa tidak seyogyanya Anda meninggal-kan shalat Tahajjud, bila anda termasuk orang yang suka melakukannya. Sebab itu mengindikasikan Anda berpaling dari ibadah. 2- Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan disunnahkannya melakukan kebaikan yang biasa dilakukan secara terus-menerus tanpa mengabaik

Sesungguhnya apabila Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba

👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨👁‍🗨 💍🏺💍 *KETIKA ALLAH MENCINTAI HAMBA-NYA...* Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري) Artinya: "Sesungguhnya apabila Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba , maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintailah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari) Tentu kita semua berharap

Lima Hal

Menyeru Kepada Lima Hal    Jabir bin Abdullah mengatakan,    "Janganlah kalian duduk di sisi setiap orang yang berilmu kecuali yang menyeru kalian dari lima hal kepada lima hal yang lain: • Keraguan kepada keyakinan • Riya' kepada keikhlasan • Keinginan kepada zuhud • Kesombongan kepada tawadhu' • Permusuhan kepada nasihat Demikian keterangan dari kitab Qut al-Qulub. ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ . [ Al-Manhaj as-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah as-Sadah Al-Ba 'Alawi lil Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Da'illallah Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith ]