Langsung ke konten utama

Postingan

Sifat Salafuna Shalihin*

Adalah nafsunya yang menggebu kepada ilmu, melebihi nafsunya kepada apapun dalam hidupnya. Sebagaimana Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Umar Bin-Yahya yang meninggalkan kenikmatan zafaf (malam pertama) bersama istrinya hanya karena keasyikan membaca sebuah kitab.   Menjelang malam zafafnya, guru sekaligus paman beliau dari garis ibu, Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Husein bin Thahir Ba'alawi berkata, "Aku akan melakukan sesuatu kepada Abdullah yang membuatnya lupa kepada istrinya sampai pagi." Habib Abdullah bin Husein tahu persis kecintaan keponakannya tersebut pada ilmu, terutama kepada kitab-kitab asing yang baru dilihatnya.   Pamannya lalu meletakan sebuah kitab asing di tempat yang akan dilalui Habib Abdullah bin Umar. Ketika Habib Abdullah bin Umar melihat kitab tersebut, beliau lalu mengambilnya, membukanya, membacanya lalu terus mempelajarinya sampai pagi, hingga ia lupa bahwa malam itu adalah malam zafafnya bersama istrinya. _Kitab Minhajussawi Syarah Ushul Thar

Shalat Khusyuk Menurut Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin, bab Asrarus-Shalah wa Muhimmatuha menyebutkan 6 perkara untuk menghadirkan sikap khusyuk ketika mendirikan shalat, di antaranya : 1. Hudhur al-Qalbi, yaitu menghadirkan hati kita ketika menunaikan shalat. Hati kita harus kosong dari segala sesuatu selain yang tidak ada hubungannya dengan shalat yang kita kerjakan atau kita ucapkan. Kita harus merasakan kehadiran Allah dalam diri. Merasakan kedekatan dan kebersamaan dengan Allah. 2. At-Tafahhum (pemahaman mendalam), yaitu pemahaman mendalam atas apa yang sedang kita ucapkan. Kita berusaha memahami segala perkara dalam shalat dan bacaan shalat yang sedang didirikan. Menghayati makna dan gerakan shalat dengan penghayatan lahir dan batin. 3. At-Ta’zhim, yaitu pengagungan dan penghormatan. Kita mengagungkan kebesaran Allah, melakukan penghormatan kepada-Nya. Kita merasakan kebesaran Allah dengan merasa bahwa diri kita kecil, hina, lemah, dan tak berdaya di hadapan Allah. 4. Haibah, yaitu mera

Mutiara Hikmah Hujjatul islam🌿

Melalui kata-kata dalamnya luka bisa disembuhkan seketika, Dengan kata-kata tangisan tumpah, Gelak tawa bisa pecah. Melalui kata-kata para raja dihormati, para alim dituruti para hamba bersuara iba meminta. Tersalah kata bisa mendatangkan bencana, dendam, pertikaian, peperangan, karna kata-kata yang tidak semestinya diucapkan. Maka Rasulullah SAW sudah menasehati kita agar menjaga lidah dengan baik, minimal dengan jalan tidak banyak berbicara, selagi tidak bermanfaat atau tidak mengandung kebaikan. Apalagi sampai mengadu domba antara sesama muslim dengan perkataan dusta,fitnah,dan lain-lain. (Kitab Afatul lisan:Hujjatul Islam Imam Al-ghazali)

*Kebaikan Hati*

Di tengah-tengah tulisannya, beliau junjungan kami Al-Quthb Abdullah bin Alawi Al-Haddad Ra berkata, "Sesungguhnya setelah ilmu yang dibutuhkan, kebaikan hati berkisar pada tiga hal: • Pertama,   mempersedikit makan   dan makannya halal. • Kedua, meninggalkan   pergaulan dengan ahli   dunia. • Ketiga, merasakan   kematian yang   memutuskan angan-   angan kosong.    Yang pertama akan menerangkan hati.    Yang kedua akan membawa keselamatan bagi manusia.    Dan yang ketiga akan meluruskan segala masalah serta memperbaiki keadaan." *ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ* . [ _Al-Manhaj as-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah as-Sadah Al-Ba 'Alawi_ lil Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Da'illallah Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith ]

Kesulitan Akan Dimudahkan

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ [حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما] Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa “ (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya) Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Allah ta’ala mengutamakan umat ini dengan menghilangkan berbagai kesulitan dan memaafkan dosa kesalahan dan lupa. 2. Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menghukum seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat maksiat dan hatinya telah berniat untuk melakukan penyimpangan dan meninggalkan kewajiban dengan sukarela . 3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk mengetahui siapa yang ta’at dan siapa yang membangkang. 4. Ada beberapa perkara yang tidak be

*Jangan Jual Akhirat Untuk Dunia*

  "Jadikanlah hidup setelah mati sebagai modal dan kehidupan dunia sebagai keuntungan. Jika masih ada sisa waktu, pergunakan untuk kehidupan duniamu, carilah nafkahmu.   Jangan jadikan hidup pada kehidupan duniamu sebagai modal dan kehidupan akhirat sebagai keuntungan sehingga kau menunaikan kewajiban shalatmu hanya di sisa waktumu.   Jangan menjual akhiratmu untuk duniamu sehingga kau menjadi budak nafsu duniamu.   Sungguh, engkau diperintahkan untuk mengendalikan nafsu agar ia mematuhi Rabbnya. Tapi, kau malah tak patuh kepada-Nya dengan menuruti dorongan nafsu. Kau malah menyerahkan kendali hidupmu kepada nafsumu, mengikuti keinginan rendahnya, dan bersekutu dengan iblis dalam dirimu hingga kau kehilangan kebaikan dunia dan akhiratmu." Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kitab Futuhul Ghaib

YUK RUTINKAN SHOLAT LAIL (MALAM)

Berikut 24 Keutamaan Sholat Lail 1. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 17-18). 2. Allah Subhanahu wata'ala berfirman: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17). 3. Allah Subhanahu wata'ala berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur". (QS. Ali-‘Imran: 17). 4. Dari Asma’ binti Yazid Radhiyallahu anha, ia berkata:“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila Allah mengump