Langsung ke konten utama

Postingan

Ikatan Iman yang Paling Kokoh

عن الإمام جعفر بن محمد الصادق ( عليه السَّلام ) أنهُ قَالَ: "مِنْ أَوْثَقِ عُرَى الْإِيمَانِ أَنْ تُحِبَّ فِي اللَّهِ، وَ تُبْغِضَ فِي اللَّهِ، وَ تُعْطِيَ فِي اللَّهِ، وَ تَمْنَعَ فِي اللَّهِ" . Dari Al-Imam Ja'far bin Muhammad As-Shadiq, sesungguhnya ia(Rasulullah shalallahu alaihi wa salam) bersabda: Tali iman yang paling kecil kuat, “Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)  Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: 1- Hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata. 2- Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridla kepada apa yang diridlai Allah, tidak ridla kepada yang tidak diridlai Allah, memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah, memberi kepada ora

Menuju Masa Tua

*Bagus sekali, tlg dibaca berulang kali* *"MENUJU MASA TUA"* *1. Sisa umur ini pendek,* "Selagi selera.....makanlah" "Selagi layak........pakailah" "Selagi manfaat......belilah" "Selagi bisa........berbagilah" "Silaturahmi......lakukanlah" *Nikmati hidup apa adanya.* *2.* Dulu kita berusaha, utk memiliki. Kini saatnya untuk melepas, harta, tahta, anak, istri semua akan kembali kepada-NYA. *Bahagia terletak pada keikhlasan.* *3.* Sehari berlalu, umur berkurang, berbuat baiklah karena *kita tidak tahu kapan akan dipanggil.* *4.* Hidup ini sangat singkat dalam sekejap kita mulai tua dan *pasti masuk pusara..* *5.* Jangan tengok ke atas akan selalu kurang, tengok ke bawah bisa merasa cukup dan syukuri apa adanya pasti bahagia. *Bersyukurlah..* *6.* Yang terbaik adalah berbuat  baik, membantu orang lain, *Jangan  menyakiti, latih diri dgn berbaik sangka , agar sehat lahir batin.* *7.* Kasih orang tua tidak ada batas.

Lupa Akan Diri dan Harta

   Ketahuilah bahwa perumpamaan hamba yang lupa akan diri dan hartanya adalah seperti orang berangkat berhaji yang berhenti di persimpangan jalan.    Ia terus saja memberi makan untanya, menjaganya, membersihkannya dan menghiasinya dengan berbagai macam pakaian.    Ia terus memberinya berbagai macam rerumputan dan memberinya minum dengan air dingin yang menyegarkan, hingga ia kehilangan rombongannya dan melupakan hajinya.    Maka tinggallah ia seorang diri di tengah gurun yang rawan dengan serangan binatang buas.    Padahal orang berakal pasti tidak akan dilalaikan oleh urusan untanya kecuali hanya sebatas kebutuhan.    Demikian pula halnya dengan orang yang memperhatikan masalah akhirat. Ia tidak akan disibukkan oleh urusan pribadi dan dunianya kecuali hanya sebatas untuk menguatkan kemampuannya untuk meniti jalan menuju akhirat.    Dengan demikian, ada sebagian orang yang dikuasai oleh nafsu syahwat dan kelalaian sehingga keberadaan mereka di dunia hanya untuk makan dan berpak

Imam Hasan al-Bashri

Imam Hasan al-Bashri berkata: “Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.” 2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya: _“Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”_ Ia menjawab : “Iya benar” Aku bertanya lagi: _“Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”_ Ia pun bercerita: “Dulu aku punya istri yang *jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya* dan *jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit.* Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pa

Amalan yang Terbaik

عن أبي المنذِر أُبيِّ بنِ كَعْب رضي الله عنه، قَالَ: كَانَ رَجُلٌ لا أعْلَمُ رَجلًا أبْعَدَ مِنَ المَسْجِدِ مِنْهُ، وَكَانَ لا تُخْطِئُهُ صَلاةٌ، فَقيلَ لَهُ أَوْ فَقُلْتُ لَهُ: لَوِ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ في الظَلْمَاء وفي الرَّمْضَاء؟ فَقَالَ: مَا يَسُرُّنِي أنَّ مَنْزِلي إِلَى جَنْبِ المَسْجِدِ إنِّي أريدُ أنْ يُكْتَبَ لِي مَمشَايَ إِلَى المَسْجِدِ وَرُجُوعِي إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أهْلِي فَقَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((قَدْ جَمَعَ اللهُ لَكَ ذلِكَ كُلَّهُ)). رواه مسلم. وفي رواية: ((إنَّ لَكَ مَا احْتَسَبْتَ)). ((الرَّمْضَاءُ)): الأرْضُ التي أصابها الحر الشديد. Dari Abdulmundzir iaitu Ubaybin Ka'ab r.a. katanya: "Ada seseorang yang saya tidak mengetahui ada orang lain yang rumahnya lebih jauh lagi daripada orang itu untuk pergi ke masjid. Orang tadi tidak pernah terluput oleh shalat - jamaah. Kemudian kepadanya itu ditanyakan, atau saya sendiri bertanya kepadanya: Alangkah baiknya jikalau engkau membeli seekor keledai yang dapat engkau naiki apabila mal

Keutamaan Berjalan Kemasjid

عن جابر رضي الله عنه قَالَ: أراد بنو سَلِمَةَ أَن يَنتقِلوا قرب المسجِدِ فبلغ ذلِكَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ لهم: ((إنَّهُ قَدْ بَلَغَني أنَّكُمْ تُرِيدُونَ أنْ تَنتَقِلُوا قُربَ المَسجِد؟)) فقالُوا: نَعَمْ، يَا رَسُول اللهِ قَدْ أَرَدْنَا ذلِكَ. فَقَالَ: ((بَنِي سَلِمَةَ، دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ، ديَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ)). رواه مسلم. وفي روايةٍ: ((إنَّ بِكُلِّ خَطوَةٍ دَرَجَةً)). رواه مسلم. Dari Jabir r.a, katanya: "Bani Salimah  bermaksud hendak berpindah tempat di dekat masjid. Berita itu sampai kepada Rasulullah s.a.w., kemudian beliau s.a.w. bersabda kepada Bani Salimah itu: "Sesungguhnya saja telah sampai berita kepadaku bahwa engkau semua ingin berpindah ke tempat di dekat masjid?" Mereka menjawab: "Benar, ya Rasulullah, kita berkehendak sedemikian itu." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Wahai Bani Salimah, tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, akan dicatatlah langkah-langkahmu itu - pahala melangkahkan kaki dari rumah ke m

Ingat hari tua

💧Semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam..karena Allah sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia.                    *(Qs.Hud : 15-16)* 💧   Semakin bertambah usia semakin kabur mata kita... Karena Allah sedang menCerahkan mata hati untuk  melihat Akhirat.                      *(Qs.Al Isra:72)* 💧  Semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita.... karena Allah sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan.. namun hati yang berpaut kepada Allah, tiada pernah meNgecewakan.             *(Qs.Al Lukman : 22)* 💧  Semakin bertambah usia semakin gugur gigi-gigi kita....karena Allah sedang mengingatkan bahwa suatu hari kita akan gugur kedalam Tanah selamanya.              *(Qs.Ali Imran : 145)*  💧  Semakin bertambah usia semakin ditarik Nikmat kekuatan Tulang & Sendi kita....karena Allah sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi Nyawanya akan di ambil...                  *(Qs.An Nisa : 78)* 💧  Semakin bertambah us