Langsung ke konten utama

Postingan

HUJAN

☘AYO HUJAN-HUJANAN ☘ 🗓Selasa 03 Oktober 2017 Oleh : Ustadz Budi Ashari Lc. Saya mengajak siapapun. Pasti yang paling senang anak-anak kita. Ayo nak, hujan-hujanan.... Karena ini bukan sekadar sebuah kesenangan bermain dengan rintik dari langit yang memang sangat menyenangkan. Juga bukan sekadar penelitian ilmiah tentang manfaat hujan, yang baru hangat dibahas hari-hari ini. Hal ‘sepele’ ini perlu dibahas karena anak-anak pasti senang hujan-hujanan. Sementara para orangtua hari ini cenderung berkata: JANGAN, NANTI SAKIT, NANTI MASUK ANGIN, NANTI DEMAM, NANTI PILEK, dst... Apakah itu konsep parenting yang benar? Dengarkan kisah Anas bin Malik  radhiallahu anhu berikut ini: قَالَ أَنَسٌ: أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَطَرٌ، قَالَ: فَحَسَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَهُ، حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ الْمَطَرِ، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا؟ قَالَ: «لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى» Anas b

Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa

ONE DAY ONE HADIST Senin, 19 November 2018 / 11 Robii'ul Awwal 1440 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِى قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ مِنْهَا قَلْبُهُ فَإِنْ عَادَ رَانَتْ حَتَّى يُغْلَقَ بِهَا قَلْبُهُ فَذَاكَ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى كِتَابِهِ (كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) “Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,”Sekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori & Mus

Berjuanglah Untuk Islam

*Berjuanglah Untuk Islam Walau Kita Pernah Maksiat* Saudaraku ... Apa yang kau anggap atas dirimu sendiri? Begitu banyakkah dosa dan noda? Ketahuilah, setiap manusia -siapa pun dia- juga memiliki kesalahan, dan *sebaik-baik  manusia yang membuat kesalahan adalah yang mau bertaubat. Mari jadilah yang terbaik...* Saudaraku… *Apa yang menghalangimu membela agamamu?* Apa yang merintangimu beramal demi kejayaan Islam dan kaum muslimin? Dosa,  noda, dan maksiat itu? *Ketahuilah, jika kau diam saja, tidak beramal karena merasa belum pantas berjuang, masih jauh dari sempurna, maka daftar noda dan maksiat itu semakin bertambah. Itulah tipu daya syetan atas anak Adam, mereka menghalangi manusia dari berjuang dan hidup bersama para pejuang, dengan menciptakan keraguan di dalam hati manusia dengan menjadikan   dosa-dosanya sebagai alasan.* Saudaraku … Hilangkan keraguanmu, karena Rabbmu yang Maha Pengampun telah berfirman: إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ *Sesungguhnya kebaika

Kisah Teladan Salaf Ringkas

🍃Imam Ahmad Bin Hambal hafal 1 juta hadits dan shalat dalam sehari semalam 300 raka'at : ✅Berkata Abdullah bin Ahmad Bin Hambal Rahimahullah : قال لي أبو زرعة: أبوك يحفظ ألف ألف حديث، فقيل له: وما يدريك؟ قال: ذاكرته فأخذت عليه الأبواب. "Berkata Kepadaku Abu Zur’ah “ Beliau Ahmad bin Hanbal hafal satu juta hadits”. Lalu ditanya kepadanya, “Bagaimana anda mengetahui?” Abu Zur’ah menjawab, “Saya belajar padanya, saya mengambil darinya beberapa bab” ✅Beliau juga bercerita : كان أبي أصبر الناس على الوحدة وقال لم ير أحد أبي إلا في مسجد أو حضور جنازة أو عيادة مريض وكان يكره المشي في الأسواق “Sesungguhnya bapakku adalah orang yang paling sabar diatas kesendirian ( dalam ibadah). Tidak melihatnya seorang pun bapaku kecuali dia di masjid atau menghadiri jenazah atau mengunjungi orang yang sakit, Beliau tidak suka berjalan di pasar” ✅Beliau juga mengatakan : كان أبي يصلي في كل يوم وليلة ثلاث مئة ركعة. فلما مرض من تلك الأسواط أضعفته، فكان يصلي في كل يوم وليلة مئة وخمسين ركعة، و

ISIM GHAIRU MUNAWWAN (Isim yang Tidak Menerima Tanwin)

اِسْم غَيْرُ مُنَوَّن Dalam kaitannya tentang Alamat I'rab Far'iyyah (tanda-tanda I'rab cabang), kita harus mempelajari golongan Isim yang huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin maupun kasrah (hanya menerima baris dhammah dan fathah). Isim-isim ini dinamakan ISIM GHAIRU MUNAWWAN yang terdiri dari: 1) Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar). Misalnya: فَاطِمَةُ (=Fatimah), آمِنَةُ (=Aminah), مَكَّةُ (=Makkah), مُعَاوِيَةُ (=Muawiyah), حَمْزَةُ (=Hamzah), dan sebagainya. 2) Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan Ta Marbuthah). Misalnya: خَدِيْجَةُ (=Khadijah), سَوْدَةُ (=Saudah), زَيْنَبُ (=Zainab), بَغْدَادُ (=Bagdad), دِمَشْقُ (=Damaskus), dan sebagainya. 3) Isim 'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa 'ajam (bukan Arab). Misalnya: إِبْرَاهِيْمُ (=Ibrahim), دَاوُدُ (=Dawud), يُوْسُفُ (=Yusuf), فِرْعَوْنُ (=Fir'aun), قَارُوْنُ (=Qarun), dan sebagainya. 4) Isim

Tiga Amalan yang Bisa Menghapus Kesalahan dan Mengangkat Derajat

ONE DAY ONE HADIST Ahad, 18 November 2018 / 10 Robii'ul Awwal 1440 عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((ألا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟)) قَالُوا: بَلَى، يَا رسولَ اللهِ، قَالَ: ((إِسْبَاغُ الوُضُوءِ عَلَى المَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الخُطَا إِلَى المَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ فَذلِكُمُ الرِّبَاطُ)). رواه مسلم. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa darjat?" Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya, melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamaka

SECANGKIR ILMU PAHAM

🍵 *"SECANGKIR ILMU PAHAM ".* بسم  الله  الرحمن  الرحیم Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah *"paham".* Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya. Tingkat ke dua terbawah adalah *"kurang paham".* Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham ..., dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul2 pemahaman yang benar ...! Naik setingkat lagi adalah mereka yang *salah paham.* Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih. Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu. Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah *gagal paham.* Gagal paham ini biasanya lebih karena *kesombongan.* Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain. Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), a