Langsung ke konten utama

Postingan

Rendah Hati

Rendah Hati عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إلاَّ عِزَّا وَمَا تَوَضَعَ أَحَدٌ لِلهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ (رواه مسلم) Abu Hurairah RAA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan berkurang harta seseorang dengan bershadaqah, tidak akan bertambah maaf dari Allah pada seorang hamba kecuali kemuliaan, dan tidak ada sikap tawadhuk (rendah hati) seseorang pada Allah kecuali akan ditinggikan derajatnya. (HR Muslim). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Rendah hati artinya sikap untuk selalu tidak menonjolkan diri sendiri di hadapan orang lain. Rendah hati juga berarti sikap tidak sombong dan congkak, baik pada diri sendiri maupun orang lain. 2- Sikap rendah hati tidak sama dengan rendah diri. Di dalam rendah hati terdapat sikap optimis dan percaya diri serta bersikap positif (berbaik sangka). 3- Sedangkan rendah hati berkaitan dengan sikap dan mental yang

Rrzeki yang Telah Dijamin

⏺ *Rezeki Yang Telah Dijamin.* ‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ "Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya." (Surah Hud : 6). ⏺ *Karena Usaha.* ‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya." (Surah An-Najm : 39). ⏺ *Rezeki Karena Bersyukur.* ‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu." (Surah Ibrahim : 7). ⏺ *Rezeki Tak Terduga.* ‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (Surah At-Thalaq : 2-3). ⏺ *Rezeki Karena Is

Ikhlas Beramal

Ikhlas Beramal عَنْ أَنَس بْن مَالِكِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَارَقَ الدُّنْيَا عَلَى الإِْخْلاَصِ لِلَّهِ وَحْدَهُ وَعِبَادَتِهِ لاَ شَرِيكَ لََهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ مَاتَ وَاللهُ عَنْهُ رَاضِ (رواه إبن ماجه. Anas bin Malik Radhialluhu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: “Siapa yang berpisah dengan dunia (meninggal dunia) dalam keadaan ikhlas beribadah karena Allah dengan tidak berbuat syirik pada-Nya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka Allah Subhanahu wata'ala telah meridhai orang tersebut” (HR Ibnu Majah). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Ikhlas secara bahasa berarti “murni”. Dalam konteks ibadah, ikhlas berarti melakukan amal perbuatan semata-mata hanya untuk beribadah dan mencari ridha Allah Subhanahu wata'ala. 2- Orang yang beramal dengan ikhlas akan mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, karena dia tidak memiliki niat dan tujuan yang nega

Khutbah Jumat

Khutbah Pertama: إن الحـمد لله نحـمده و نسـتعينه ونسـتغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسـنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هـادي له، وأشـهد أن لا إله إلا الله وحـده لا شـريك له، وأشـهد أن نبينا محـمدا عبده ورسـوله، صلى الله وسـلم وبارك عليه، وعلى آله وأصحـابه والتابعـين لهم بإحـسان إلى يوم الدين. أما بعد Ibadallah, Bertakwalah kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar takwa. وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” [Quran 2:281] Takutlah pada hari sangkakala ditiup, manusia dibangkitkan dari kubur, tersingkaplah apa yang dulu tersembunyi, rahasia tak lagi menjadi rahasia, isi hati diketahui, dan dibedakan mana ora

Pancaran ahlak mulia

Salah satu pancaran dari akhlak mulia adalah kemampuan untuk menjadi manusia bermanfaat bagi orang lain. Dalam hidup ini ada dua kunci, yaitu kepada Alloh kita menghamba dan kepada umat kita berkhidmat. Saat Alloh menakdirkan kita memiliki ilmu yang mendalam, atau memiliki jabatan yang tinggi, atau memiliki harta yang berlimpah, semua itu bukanlah supaya kita meningkat popularitasnya, meningkat kekayaannya atau meningkat pujiannya dari manusia. Ketika Alloh menakdirkan kita memiliki kelebihan itu adalah supaya kita meningkat pula manfaatnya bagi orang lain. Punya ilmu yang luas dan dalam, maka diharapkan semakin giat juga kita berbagi ilmu kepada orang lain dan mengamalkannya. Sehingga ilmu yang kita miliki menjadi semakin luas manfaat dan keberkahannya.

Tafakur

Tidak ada sesuatu sekecil apapun yang Alloh Swt. ciptakan secara sia-sia. Bahkan atom yang sangat kecil sekalipun, yang sangat sulit terlihat oleh mata pasti ada manfaatnya. Dan, kepada berbagai ciptaan Alloh yang lebih kecil dari kita, banyak yang bisa kita tafakuri dan kita ambil hikmahnya. Jangan pernah memandang remeh sesuatu yang lebih kecil dari kita. Jangan pula memandang rendah kepada orang yang nampaknya lebih rendah dari kita. Karena mereka lebih kecil atau lebih rendah itu hanyalah secara fisik dalam pandangan kita saja. Sedangkan hakikatnya tidak demikian. Karena kemuliaan sejati tidak diukur dari besar kecilnya atau tinggi rendahnya. Jikalau ada anak kecil yang dengan kepolosannya memberi nasehat kepada kita, maka berlapangdadalah untuk menerimanya dengan penuh kasih sayang. Karena tidak ada kejadian sekecil apapun kecuali Alloh yang mengizinkannya terjadi. Jika ada bawahan yang terlihat oleh kita sedang beramal sholeh, maka teladanilah. Tidak perlu gengsi hanya karena k

Alloh yang Maha Tinggi

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh dan kembali kepada-Nya. Dialah Alloh yang menciptakan dan menguasai segalanya. Hanya kepada Alloh kita memohon dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw. Salah satu asma Alloh adalah Al A’la, Alloh Yang Maha Tinggi. Di dalam Al Quran Alloh Swt. berfirman,  “Katakanlah: ” serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Alloh, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrohpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. Dan, tiadalah berguna syafa’at di sisi Alloh melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab: (perkataan) yang benar”, dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha