Langsung ke konten utama

Postingan

Khutbah Jumat

Khutbah Pertama: إن الحـمد لله نحـمده و نسـتعينه ونسـتغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسـنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هـادي له، وأشـهد أن لا إله إلا الله وحـده لا شـريك له، وأشـهد أن نبينا محـمدا عبده ورسـوله، صلى الله وسـلم وبارك عليه، وعلى آله وأصحـابه والتابعـين لهم بإحـسان إلى يوم الدين. أما بعد Ibadallah, Bertakwalah kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar takwa. وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” [Quran 2:281] Takutlah pada hari sangkakala ditiup, manusia dibangkitkan dari kubur, tersingkaplah apa yang dulu tersembunyi, rahasia tak lagi menjadi rahasia, isi hati diketahui, dan dibedakan mana ora

Pancaran ahlak mulia

Salah satu pancaran dari akhlak mulia adalah kemampuan untuk menjadi manusia bermanfaat bagi orang lain. Dalam hidup ini ada dua kunci, yaitu kepada Alloh kita menghamba dan kepada umat kita berkhidmat. Saat Alloh menakdirkan kita memiliki ilmu yang mendalam, atau memiliki jabatan yang tinggi, atau memiliki harta yang berlimpah, semua itu bukanlah supaya kita meningkat popularitasnya, meningkat kekayaannya atau meningkat pujiannya dari manusia. Ketika Alloh menakdirkan kita memiliki kelebihan itu adalah supaya kita meningkat pula manfaatnya bagi orang lain. Punya ilmu yang luas dan dalam, maka diharapkan semakin giat juga kita berbagi ilmu kepada orang lain dan mengamalkannya. Sehingga ilmu yang kita miliki menjadi semakin luas manfaat dan keberkahannya.

Tafakur

Tidak ada sesuatu sekecil apapun yang Alloh Swt. ciptakan secara sia-sia. Bahkan atom yang sangat kecil sekalipun, yang sangat sulit terlihat oleh mata pasti ada manfaatnya. Dan, kepada berbagai ciptaan Alloh yang lebih kecil dari kita, banyak yang bisa kita tafakuri dan kita ambil hikmahnya. Jangan pernah memandang remeh sesuatu yang lebih kecil dari kita. Jangan pula memandang rendah kepada orang yang nampaknya lebih rendah dari kita. Karena mereka lebih kecil atau lebih rendah itu hanyalah secara fisik dalam pandangan kita saja. Sedangkan hakikatnya tidak demikian. Karena kemuliaan sejati tidak diukur dari besar kecilnya atau tinggi rendahnya. Jikalau ada anak kecil yang dengan kepolosannya memberi nasehat kepada kita, maka berlapangdadalah untuk menerimanya dengan penuh kasih sayang. Karena tidak ada kejadian sekecil apapun kecuali Alloh yang mengizinkannya terjadi. Jika ada bawahan yang terlihat oleh kita sedang beramal sholeh, maka teladanilah. Tidak perlu gengsi hanya karena k

Alloh yang Maha Tinggi

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh dan kembali kepada-Nya. Dialah Alloh yang menciptakan dan menguasai segalanya. Hanya kepada Alloh kita memohon dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw. Salah satu asma Alloh adalah Al A’la, Alloh Yang Maha Tinggi. Di dalam Al Quran Alloh Swt. berfirman,  “Katakanlah: ” serulah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Alloh, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrohpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya. Dan, tiadalah berguna syafa’at di sisi Alloh melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab: (perkataan) yang benar”, dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha

Ridha Alloh tergantung ridha Orabg tuanya

رَضَا الرَّبِّ فَيْ رِضَا الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُهُ سَخَطِهِمَا (رواه الطبراني). Ridha Tuhan tergantung ridha kedua orang tuanya dan murka Tuhan tergantung murka keduanya (HR. Thabrani). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Hadits di atas menjelaskan pada seorang anak agar patuh dan tunduk pada perintah orang tua. Sebagai seorang anak, kita tidak boleh membuat orang tua menjadi marah dan sakit hati. 2- Orang tua adalah manusia yang membesarkan dan mendidik anak sejak masih dalam kandungan seorang ibu sehingga dewasa. Orang tua lah yang mendidik kita dengan penuh kasih sayang dan tanpa meminta balasan apapun. 3- Balasan seorang anak yang paling membuat bahagia orang tua adalah mendoakan, berbuat baik dan bisa mengambil ridho keduanya, meskipun keduanya sudah tua renta. Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: - Seorang anak agar patuh dan tundk pada perintah orang tua. Sebagai seorang anak, kita tidak boleh membuat orang tua menjadi marah dan sakit hati. وَاعْبُدُوا الل

Amalan yang di cintai Alloh

Amalan-aman yang Paling Dicintai Allah (Berbakti pada orang tua, shalat tepat waktu, berjihad dijalan Allah) عَنْ عَبدِاللهِ قَالَ سَألتُ النَّبِيء صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أيُ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌ قَالَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ قَالَ حَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌ قَالَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ قَالَ حَدَّثَنِي بِحِينَّ وَلَوْ إسْتَزَدْتُهُ (رواه البخاري). Abdullah (bin Mas’ud) RA berkata: “Saya bertanya pada Rasulullah SAW, “Amal perbuatan apa yang paling dicintai oleh Allah?” Rasulullah SAW menjawab, “Shalat tepat pada waktunya”. Lalu Abdullah bertanya lagi, “Lalu apa lagi?”. Rasulullah SAW menjawab, “Berbakti pada kedua orang tua”. Lalu Abdullah bertanya lagi, “Lalu apa lagi?”. Rasulullah SAW menjawab, “Jihad di jalan Allah”. Abdullah kemudian berkata, “Rasulullah SAW

Wanita

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Semoga Allah merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat: “dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31) “Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.” Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Allah yang satu ini. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan baran