Langsung ke konten utama

Postingan

Menunggu Seorang Anak pulang sekolah

Yang menfoto gambar ini menceritakan: Aku mendapati anak laki-laki dan anak perempuan ini di dekat suatu sekolah yang sudah tutup! Aku lalu berkata kepada anak laki-laki tersebut "Berikan nomor ayahmu agar bisa kutelpon untuk menjemputmu" Anak itu menjawab, "Saya tidak hafal nomor ayahku".Lalu aku berkata kembali kepadanya, "Katakan kepada saudari perempuanmu itu untuk memberiku nomor hp ayahnya!"Dia berkata, "Dia bukan saudari perempuanku! Saya ini penduduk dekat daerah sini dan saya bisa pulang dengan berjalan kaki. Namun saya tidak mau meninggalkan anak perempuan ini sendirian. Saya duduk di sini untuk menjaganya sampai ayahnya datang menjemputnya." ******* Foto ini aku ambil di Libia, di kota Tharablisi (Tripoli) dan nama anak laki-laki ini adalah Hamzah. Anak ini pun mendapatkan penghargaan (apresiasi) dari pengurus sekolah dan sejumlah elemen atas kegentleannya (ksatria) dan pendidikannya yang baik. Semoga Allah memberkahinya  k

Jangan Putus Asa

KITAB AL-HIKAM Jangan kau merasa putus asa dengan amalmu, walaupun tidak ada tanda yang terlihat bahwa amal mu itu diterima atau tidak terlihat tanda qabul amal itu. - Jangan kau putus asa dalam beramal, walupun tidak kau dapati tanda atau ciri-ciri bahwa amal itu diterima. Tanda-tanda atau ciri-ciri amal itu diterima, diantaranya adalah: Hadirnya hati saat melaksanakan amal ibadah itu, Manis dalam melaksanakan amal ibadah, lezat dalam melaksanakan amal ibadah. - Maka janganlah kamu berhenti mengerjakan amal ibadah, walaupun kamu merasa bahwa amal ibadah itu tidak diterima Allah SWT. - JIKA AMAL ITU DITERIMA, SUDAH PASTI AMAL ITU ADALAH SAH. - TAPI JIKA AMAL ITU SAH, BELUM PASTI AMAL ITU DITERIMA. Bagaimana cara agar hati kita hadir kepada Allah saat melaksanakan ibadah ? yaitu 1. Kita merasakan bahwa kita saat melaksanakan ibadah itu, kita mengerjakan ibadah itu hanya semata-mata kerena kita diberi pertolongan Allah sehingga kita bisa mengerjakannya. Maka ini artinya kita

Kata Mutiara Islami Part 2

#Kebanyakan orang masuk surga di sebabkan karena Taqwa kepada Allah dan Baik Ahlaknya. #Sahabat yang sholeh itu adalah apabila dia lupa maka temanya mengigatkan. #Bila ingat maka teman yang baik itu membantu menambah semangat lagi dalam istiqamah dalam ibadah. #Mempersaudarakaan Karena Allah

MUTIARA ISALAMI part 1

1. Wajahnya bercahaya. 2. Perkata'annya penuh hikmah. 3. Hatinya lembut. 4. Sifatnya dermawan. 5. Akhlaknya mulia. 6. Lisan dan hatinya selalu berdzikir dan bershalawat. #Cara Mendapatkan Wajah Bercahaya 1. Menjaga takbiratul ula bersama imam. 2. Menjaga sholat tahaijud. 3. Menjaga wudhu. 4. Menjaga pandangan dari yang haram. #Cara Mendapatkan Perkataan Hikmah 1. Sering membaca A-Qur'an. 2. Sering/selalu membicarakan kebesaran dan ke agungan Allah. 3. Mengamalkan dzikir pagi dan petang. 4. Menghindari perkataan berbohong dan sia-sia. #Cara Mendapatkan lImu 1. Sering duduk di majelis ilmu dan selawat. 2. Sering duduk di majlis ta'lim. 3. Sering berkhidmah kepada orang sholeh. 4. Hindari berdebat walaupun benar. #Cara Mendapatkan Sifat Dermawan 1.Sering membaca dan merenungi fadhilah sedekah. 2. Sering bergaul dengan orang miskin. 3. Menanamkan sifat qona'ah. 4. Tanamkan keyakinan "jika saya bersedekah tidak membuat saya miskin dan jika saya tidak bersedekah tidak me

SIAPA RAJA DI AKHERAT DARI KALANGAN MAKHLUK ..?

Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan: “Para ulama, penguasa yang adil, ahli jihad, ahli sedekah yang memberikan hartanya untuk keridhaan Allah, mereka itulah para raja di akherat. Lembaran-lembaran amal kebaikan mereka terus bertambah, dan terus terisi dengan amal-amal kebaikan meski mereka sudah di perut bumi, selagi jejak-jejak kebaikan mereka masih ada di muka bumi. Sungguh betapa besarnya kenikmatan itu, dan betapa agungnya kemuliaan itu. Allah khususkan hal itu untuk hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki..” [Thoriqul Hijrotain 2/824] Oleh karena itu, harusnya kita semangat dalam menuntut ilmu, sehingga Allah muliakan kita menjadi para ulama pembela agama-Nya. Jika banyak manusia berlomba-lomba menjadi raja di dunia.. maka harusnya kita lebih semangat untuk menjadi raja di akherat.. karena nikmat dunia hanyalah sementara, sedang nikmat di akherat akan kekal selamanya..

CINTA ITU LELAH…

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Meraih sesuatu yang dicintai seringnya harus menanggung sesuatu yang menyusahkan. Baik cinta yang benar maupun cinta yang tidak benar.” (Al ‘Ubudiyah hal 130). Cobalah renungkan.. Orang yang cinta kedudukan.. Dia lelah untuk meraihnya.. Menghadapi rintangan yang amat berat.. Bahkan seringkali berbahaya untuk dunia dan agamanya.. Orang yang cinta harta.. Ia habiskan waktunya untuk membanting tulang.. Tak kenal waktu.. Bahkan sering ia sakit karenanya.. Orang yang cinta syahwat.. Ia lelah hatinya.. Demi mengejar syahwat yang ia dambakan.. Di saat jauh.. Ia tersiksa oleh kerinduan.. Di saat dekat.. Ia tersiksa oleh kekhawatiran tuk berpisah dengannya.. Ternyata memang meraih yang dicintai butuh pengorbanan.. Semakin cinta.. Semakin kuat perjuangan meraihnya.. Semakin kurang cintanya. Semakin lemah pengorbanan.. Semua kita mengaku mencintai Allah dan RasulNya.. Sejauh manakah pengorbanan untuk meraih cinta itu.. Sy

TEPATILAH JANJIMU MESKI DENGAN SEORANG ANAK KECIL

📗لبﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ🔰 Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. betapa banyak orangtua yang mudah mengobral janji kepada anaknya tapi tak pernah menunaikannya. Betapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menepatinya. Dan betapa banyak pula orang yang berhutang namun menyelisihi janjinya, Bahkan meminta udzur pun tidak. Sikap mengingkari janji terhadap siapapun tidak dibenarkan agama Islam, meskipun terhadap anak kecil. Jika ini yang terjadi, disadari atau tidak, kita telah mengajarkan kejelekan dan menanamkan pada diri mereka perangai yang tercela. 👤Al Imam Abu Dawud rahimahullahu telah meriwayatkan hadits dari shahabat Abdullah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhuma dia berkata : “Pada suatu hari ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di tengah-tengah kami, (tiba-tiba) ibuku memanggilku dengan mengatakan: ‘Hai kemari, aku akan beri kamu sesuatu!’ Rasulullah Shallallahu ‘ala