Langsung ke konten utama

Postingan

Hari, bulan dan tahun berlalu

Hari, bulan dan tahun berlalu, pelan namun pasti. Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru karena aku akan membuka lembaran baru. Untuk sisa jatah umurku yang baru.. Umurku bertambah dan semua terjadi karena ijin Allah..Tapi coba aku tengok kebelakang ternyata aku masih banyak hutang. Ya, berhutang pada diriku. Karena ibadahku masih pas-pasan.. Kuraba dahiku... Astagfirullah,, sujudku masih jauh dari khusyuk. Kutimbang keinginanku.. masih lebih besar duniawiku.. Ya Allah.. Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Masihkah aku diberi kesempatan? Ya Allah.. Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku. Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku. Astagfirullah.. Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah. Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang sehingga hamba bisa sempurna sebaga

Saat kebahagiaan datang

"Saat kebahagiaan datang, kesedihan menunggu di depan pintu. Begitupun sebaliknya, ketika kesedihan datang, kebahagiaan menunggu di depan pintu. Kebahagiaan dan kesedihan selalu datang bersamaan." Potongan kalimat yang sangat luar biasa itu mengajarkan bahwa selalu ada disisi lain dari setiap kejadian yang datang ke hidup kita. Sebagai manusia yang memiliki emosi maka akan sulit melihat hal lebih dalam dari setiap kejadian yang menimpa karena seringkali ketika kesedihan datang selalu kita menganggap udah “akhir dunia” dan ketika kebahagiaan datang seolah kita lupa kalau ada kesedihan yang akan segera datang, kita terbuai dengan fananya kebahagiaan itu. Membaca kalimat tersebut perasaan bahagia di hari ulang tahun mendadak berubah menjadi kesedihan. Disaat inilah saya merasakan bahwa sebuah lagu Dewi Lestari berjudul selamat ulang tahun begitu pas saat itu. Lirik dan nada yang sangat kelam membuat saya semakin meradang saat ini. Begini liriknya lagu Dewi Lestari – Selam

Perpisahan Untuk Perjumpaan

Berpisah dengan yang dicintai itu memang nggak mudah, dan mungkin kita nggak bakal pernah siap untuk itu. Sebab tabiat cinta itu ingin mendekat, membersamai tanpa henti Tapi juga tak adil bagi cinta, bila ia tak mendapatkan haknya, yaitu pengorbanan, rindu, asa, dan menetapi kebenaran. Cinta memerlukan kesemuanya itu Karena itulah, kita mendidik cinta dengan perpisahan, agar ia tahu makna menghargai sesuatu, belajar untuk melihat hal-hal yang dulu diremehkan atau dikecilkan Sebab itu, kita mengajar cinta dengan jarak, agar rindu bisa memberitahu tentang persiapan akan perjumpaan, dan memberi bekal untuk percintaan nan abadi Masih segar dalam benak, betapa Abi dan Ummi sulit, susah, kadang putus asa dalam mendidik. Terselip sesal saat amarah mengambil kendali dalam memberi pengajaran Seolah kemarin, menggamit tangan mungil, menuntun langkah yang tertatih, menikmati celoteh lucu tanpa makna, menjaga dalam riang permainan Kini terbentang luasnya dunia dakwah di depanmu,

AGAR ANAK HAFAL AL QURAN SEBELUM USIA 7 TAHUN*

  Saudaraku, inilah kiat-kiat praktis mendidik putra-putri kita hafal Al Quran sebelum usia 7 tahun. . Kiat-kiat ini disampaikan oleh Syekh Dr. Kamil Al Labudi, 29 Ramadhan 1437 H. . Kiat-kiat ini disampaikan beliau berdasarkan pengalaman beliau dalam mendidik ketiga putra/putri beliau hafal Al Quran 30 juz dalam usia 4,5 tahun. Semua putra/putri beliau hafal Al Quran 30 juz sebelum usia mereka 5 tahun. . 1. Tabarok hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun, 2. Yazid hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun, 3. Zainah hafal 30 juz ketika usianya 5 tahun. . Inilah kiat-kiatnya: 1. Ketika anak kita lahir, dari usia 1 hari perdengarkan Al Quran setiap harinya 1 juz dan ulangi sebanyak 5 kali. Ulangi terus selama satu bulan. Jadi dalam waktu 1 bulan 1 juz di ulang sebanyak 150 kali. Maka waktu yang diperlukan untuk menamatkan memperdengarkan Al Quran sebanyak 30 juz hanya 30 bulan, yaitu 2,5 tahun. Ketika anak kita usianya 2,5 tahun dia sudah mendengarkan Al Quran 30 juz sebanya

YUK GABUNGKAN DUA KEUTAMAAN IBADAH DI MALAM INI

  *SURAH AL-KAHFI* → Membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) *di malam jum'at atau di hari Jum’at* karena pahala yang begitu besar sebagaimana, hadits berikut :  Hadits ke 1⃣ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيق ِ _*“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.”*_ _(HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)_  Hadits ke 2⃣ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْن ِ _*“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.”*_ _(HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)_ *Seratus Ayat Tuntas.* Nabi shallallahu ‘alaihi wasalla

AGAR ANAK HAFAL AL QURAN SEBELUM USIA 7 TAHUN*

Saudaraku, inilah kiat-kiat praktis mendidik putra-putri kita hafal Al Quran sebelum usia 7 tahun. . Kiat-kiat ini disampaikan oleh Syekh Dr. Kamil Al Labudi, 29 Ramadhan 1437 H. . Kiat-kiat ini disampaikan beliau berdasarkan pengalaman beliau dalam mendidik ketiga putra/putri beliau hafal Al Quran 30 juz dalam usia 4,5 tahun. Semua putra/putri beliau hafal Al Quran 30 juz sebelum usia mereka 5 tahun. . 1. Tabarok hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun, 2. Yazid hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun, 3. Zainah hafal 30 juz ketika usianya 5 tahun. . Inilah kiat-kiatnya: 1. Ketika anak kita lahir, dari usia 1 hari perdengarkan Al Quran setiap harinya 1 juz dan ulangi sebanyak 5 kali. Ulangi terus selama satu bulan. Jadi dalam waktu 1 bulan 1 juz di ulang sebanyak 150 kali. Maka waktu yang diperlukan untuk menamatkan memperdengarkan Al Quran sebanyak 30 juz hanya 30 bulan, yaitu 2,5 tahun. Ketika anak kita usianya 2,5 tahun dia sudah mendengarkan Al Quran 30 juz sebanyak

KEUTAMAAN UCAPAN "JAZAAKALLOOHU KHOIRON

● قال عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - : *《 لو يعلم أحدكم ما له في قوله لأخيه جزاك الله خيرا ؛ لأكثر منها بعضكم لبعض 》.*  |[ ابن أبي شيبة (١/٤٣٦) ]| *Umar bin Al-Khotthob* rodhiyallohu anhu pernah berkata : _"Seandainya salah seorang di antara kalian mengetahui apa yg akan dia dapatkan (yakni pahala) dari ucapan *"jazakallohu khoiro"* yg dia tujukan kepada saudaranya (sesama Muslim), tentu akan memperbanyaknya sebagian kalian dgn sebagian yg lainnya !"_ [ *Al-Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah*, 1/436] *Catatan :* 1. Ucapan _"Jazakallohu khoiro"_ atau _"Jazakumullohu khoiro"_, adalah salah satu bentuk ucapan terima kasih seseorang terhadap orang yg lainnya, yg memberikan kebaikan kepadanya. Arti/makna dari kata tersebut adalah : _"semoga Alloh membalas kepadamu/kepada kalian, dgn kebaikan (yg banyak)."_ 2. Hal itu karena, orang yg diberi kebaikan oleh orang lain, sepantasnya bersyukur/berterima kasih kepada orang