Langsung ke konten utama

Postingan

KUNCI AGAR HATI DAN JIWA KITA TETAP TENANG

Setidaknya ada 10 kunci agar hati kita tetap senang dan jiwa kita tetap tenang, yaitu : *1. TIDAK MEMBENCI* Jangan sekali-kali membenci seseorang walaupun dia berbuat kesalahan kepadamu tetapi doakan dia untuk berubah dan menjadi baik. *2. TIDAK BERKELUH KESAH* Jangan berkeluh kesah karena apa yang kita alami sebuah proses untuk kita menjadi lebih dewasa dalam banyak hal, sebaliknya perbanyaklah berdoa kepada Allah Ta'ala *3. HIDUP SEDERHANA* Hidup sederhana walaupun punya kedudukan tinggi dan harta melimpah karena apa yang kita terima semuanya adalah titipan. *4. BERPRASANGKA BAIK* Senantiasa berfikir positif meskipun kerap ditimpa musibah karena dari setiap persoalan kita dapat merasakan bahwa Allah tidak pernah memberi cobaan melebihi diluar kemampuan kita. *5. SELALU TERSENYUM* Senyumlah walaupun hati terluka karena hinaan orang dengan satu pemahaman kita mengampuni dia, karena dia tidak tau apa yang dia ucapkan kepada kita. *6. SELALU MEMBERI* Gemar memberi dan berbagi walaupu

TIGA AMALAN YANG WAJIB HADIR SETIAP HARI

1. MELAKSANAKAN SHALAT SUBUH BERJAMA'AH DI MASJID Jika kita perhatikan kondisi masjid-masjid, akan terasa sepi di waktu Shubuh. Lihat saja berapa banyak di antara teman-teman atau tetangga-tetangga kita yang sering meninggalkan shalat Shubuh. Ada yang sangat keterlaluan sampai-sampai merangkapnya dengan shalat Dhuha karena dilakukan setelah matahari meninggi. Padahal shalat shubuh adalah shalat yang amat utama. Shalat shubuh adalah yang terasa berat bagi orang-orang munafik. Allah SWT akan memberikan jaminan kepada hamba-Nya yang senantiasa melaksanakan shalat subuh berjamaah. Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ فَلاَ يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَىْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ “Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang ben

HARTAKU... HARTAKU

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: يقولُ العَبْدُ: مالِي، مالِي، إنَّما له مِن مالِهِ ثَلاثٌ: ما أكَلَ فأفْنَى، أوْ لَبِسَ فأبْلَى، أوْ أعْطَى فاقْتَنَى، وما سِوَى ذلكَ فَهو ذاهِبٌ، وتارِكُهُ لِلنَّاسِ "Sang hamba berkata: hartaku... hartaku...! *Padahal sesungguhnya harta yang ia miliki hanya tiga* :  *[1]* yang ia makan lalu hilang,  *[2]* yang ia pakai lalu usang,  *[3]* yang ia berikan (untuk kebaikan) itulah yang tetap terjaga. Adapun harta-harta yang selain ini, hanyalah akan pergi dan akan ditinggalkan untuk orang lain" (HR. Muslim no. 2959). 

HUTANG BISA MENGHANGUSKAN PAHALA AMAL IBADAHMU

Siapa pun umumnya mempunyai permasalahan ekonomi keluarga. Ada yang bisa mengatasinya dengan baik tanpa membebani orang lain. Tapi banyak juga yang mencari solusinya dengan berhutang pada yang lebih mampu. Bahkan tidak jarang mengambil kredit ke Bank, dan ini bentuk hutang piutang yang lazim dilakukan. Tapi bagaimanakah adabnya? Karena terkadang mungkin ada yang meremehkan hal ini. Jangan remehkan soal hutang piutang. Bila sudah punya kemampuan jangan ditunda-tunda lagi untuk membayarnya. Dalam Islam, hutang diperbolehkan, namun ada adabnya. Ada 11 adab utang piutang dalam Islam, yaitu : 1. Jangan pernah lupa mencatat utang piutang. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ... سورة البقرة 282 "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al-Baqarah: 282) 2. Jangan pernah berniat tidak melunasi utang. عَنْ رَسُولِ اللَّه

3 PERKARA YANG MENGUATKAN KECINTAAN

✍🏼 Berkata Umar bin AL-Khotthob - رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ - : »| Ada 3 perkara yang akan mengokohkan bagimu kecintaan di dalam dada saudaramu: * (1). Engkau memulai salam kepadanya, * * (2). Kelapangan tempat duduk baginya, * * (3). Memanggilnya dengan nama yang paling dia cintai. * 📕 Al-Kamil karya Al-Mubarrid (1/162). ------------- ● ‏قال عُمر بن الخطاب رضي الله عنه : 《 ثلاثٌ يُثبتن لكَ الودّ في صدرِ أخيك أن تبدأه بالسّلام وتوسّع لهُ في المجلِس وتدعُوه بأحب الأسماء إليه 》 📔 |[ الكامل للمبرد (١/١٦٢) ]| #kalam_sahabat

Para Sahabat Saling Memberi Syafa’at di Hari Kiamat

 عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( حَتَّى إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً لِلَّهِ فِي اسْتِقْصَاءِ الْحَقِّ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ لِلَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِإِخْوَانِهِمْ الَّذِينَ فِي النَّارِ ، يَقُولُونَ : رَبَّنَا كَانُوا يَصُومُونَ مَعَنَا ، وَيُصَلُّونَ ، وَيَحُجُّونَ . فَيُقَالُ لَهُمْ : أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ . فَتُحَرَّمُ صُوَرُهُمْ عَلَى النَّارِ ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا قَدْ أَخَذَتْ النَّارُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ ، وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُونَ : رَبَّنَا مَا بَقِيَ فِيهَا أَحَدٌ مِمَّنْ أَمَرْتَنَا بِهِ . Dari Abu Said Al Khudri semoga Allah meridhainya, bahwa Nabi Sallallahu alaihi wasallam bersabda : “Setelah orang-orang Mukmin itu dibebaskan dari Neraka, demi Allah, Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memerjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam

BALASAN SESUAI DENGAN JENIS AMALAN

AL-Imam AL-Hafidz IbnuL Qoyyim AL-Jauziyah -rohimahulloh- menuturkan : ”... ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﺇﻥَّ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻦ الله ﺧﻄﺎﻳﺎ ﻻ ﻳﻌﻠﻤُﻬﺎ ﺇﻻ الله ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ، ﻓﺈﻥ ﺃﺣﺒﺒﺖَ ﺃﻥ ﻳﻐﻔِﺮَﻫﺎ ﻟﻚ ﻓﺎﺻﻔﺢ ﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻋِﺒﺎﺩﻩ ، ﻭﺇﻥ ﺃﺣﺒﺒﺖَ ﺃﻥ ﻳﻌﻔﻮﻫﺎ ﻟﻚ ﻓﺎﻋﻒُ ﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻋِﺒﺎﺩﻩ ؛ ﻓﺈﻧﻤﺎ ﺍﻟﺠﺰﺍﺀُ ﻣﻦ ﺟِﻨﺲِ ﺍﻟﻌﻤﻞ“ . "Wahai manusia, sesungguhnya antara dirimu dengan Allah terdapat berbagai kesalahan, yang kesalahan tersebut hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika engkau senang agar kesalahan tersebut diampuni-Nya, maka mudahkanlah dalam mengampuni (memaafkan) terhadap hamba-hamba-Nya Jika engkau senang agar kesalahan tersebut dimaafkan, maka mudahkanlah dalam memaafkan terhadap hamba-hamba-Nya. Karena sesungguhnya, balasan itu berbanding lurus dengan jenis amalan." 📚 (Bada'i Al-Fawaid : 2/468) ✍️  Ustadz Hilal Abu Naufal Al Makassary Hafizhohulloh