Langsung ke konten utama

Postingan

ADAB MENUJU MASJID

Adab menuju ke masjid. 1- Disunnahkan ketika menuju shalat dengan keadaan tenang dan tidak tergesa-gesa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلاَةِ ، وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالْوَقَارِ وَلاَ تُسْرِعُوا ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا “Jika kalian mendegar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun tetaplah tenang dan khusyu’ menuju shalat, jangan tergesa-gesa. Apa saja yang kalian dapati dari imam, maka ikutilah. Sedangkan yang luput dari kalian, maka sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602). Jadi dilarang tergesa-gesa ketika hendak pergi ke masjid. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang melakukan tasybik yaitu menjalinkan jari jemari. Dari Ka’ab bin ‘Ujroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ خَرَجَ عَامِدًا إِلَى الْمَسْجِدِ فَلاَ يُشَبِّكَنَّ بَ

Keutamaan  Sepuluh Hari Pertama  Dibulan Dzulhijjah

Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh _*ONE DAY ONE HADIST*_ Kamis,1 Juli 2019 / 29 Dhulqo'dah 1440 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ: ((مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِى هَذِهِ)). قَالُوا: وَلاَ الْجِهَادُ؟ قَالَ: ((وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ)) [رواه البخاري] Artinya: “Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya: “Apakah sekalipun jihad di jalan Allah?”. Rasulullah saw menjawab: “Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikit pun yang pulang dari padanya” (HR. Bukhari). Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Dalam hadits di atas, baginda Rasulullah saw menjelaskan bahwa apapun ibadah yang dilakukan pada

FADHILAH BERQURBAN

Ibadah Qurban mempunyai banyak keutamaan, diantaranya adalah sebagai berikut : *1⃣ Ampunan dari Allah.* Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada putri beliau, Fatimah : _“Ya Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb alam semesta.”_ (HR. Abu Daud) *2⃣ Sarana menggapai keridhaan Allah.* _"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."_ (QS:Al Hajj:37) *3⃣ Amalan yang paling dicintai Allah pada hari Idul Adha.* _“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.”_(QS. Al Kautsar : 2) _“Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban.”_ (HR. Tirmidzi) *4⃣ Hewan kurban akan menjadi s

KISAH MENGHARUKAN DARI TANAH ARAB

 March 3, 2013  Saya hendak share cerita yang dikirimkan oleh teman melalui email, insya Allah sangat bermanfaat untuk kita semua. Silahkan disimak dan dibaca. … KISAH NYATA DARI TANAH ARAB … Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Ditengah gemuruhnya kota, ternyata Riyadh menyimpan banyak kisah. Kota ini menyimpan rahasia yang hanya diperdengarkan kepada telinga dan hati yang mendengar. Tentu saja, Hidayah adalah kehendak NYA dan Hidayah hanya akan diberikan kepada mereka yang mencarinya. Ada sebuah energi yang luar biasa dari cerita yang kudengar beberapa hari yang lalu dari sahabat Saya mengenal banyak dari mereka, ada beberapa dari Palestina, Bahrain, Jordan, Syiria, Pakistan, India, Srilanka dan kebanyakan dari Mesir dan Saudi Arabia sendiri. Ada beberapa juga dari suku Arab yang tinggal dibenua Afrika. Salah satunya adalah teman dari Negara Sudan, Afrika. Saya mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu Muslim kulit hitam yang juga kerja di Hotel ini. Beberapa bulan ini sa

Hari, bulan dan tahun berlalu

Hari, bulan dan tahun berlalu, pelan namun pasti. Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru karena aku akan membuka lembaran baru. Untuk sisa jatah umurku yang baru.. Umurku bertambah dan semua terjadi karena ijin Allah..Tapi coba aku tengok kebelakang ternyata aku masih banyak hutang. Ya, berhutang pada diriku. Karena ibadahku masih pas-pasan.. Kuraba dahiku... Astagfirullah,, sujudku masih jauh dari khusyuk. Kutimbang keinginanku.. masih lebih besar duniawiku.. Ya Allah.. Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Masihkah aku diberi kesempatan? Ya Allah.. Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku. Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku. Astagfirullah.. Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah. Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang sehingga hamba bisa sempurna sebaga

Saat kebahagiaan datang

"Saat kebahagiaan datang, kesedihan menunggu di depan pintu. Begitupun sebaliknya, ketika kesedihan datang, kebahagiaan menunggu di depan pintu. Kebahagiaan dan kesedihan selalu datang bersamaan." Potongan kalimat yang sangat luar biasa itu mengajarkan bahwa selalu ada disisi lain dari setiap kejadian yang datang ke hidup kita. Sebagai manusia yang memiliki emosi maka akan sulit melihat hal lebih dalam dari setiap kejadian yang menimpa karena seringkali ketika kesedihan datang selalu kita menganggap udah “akhir dunia” dan ketika kebahagiaan datang seolah kita lupa kalau ada kesedihan yang akan segera datang, kita terbuai dengan fananya kebahagiaan itu. Membaca kalimat tersebut perasaan bahagia di hari ulang tahun mendadak berubah menjadi kesedihan. Disaat inilah saya merasakan bahwa sebuah lagu Dewi Lestari berjudul selamat ulang tahun begitu pas saat itu. Lirik dan nada yang sangat kelam membuat saya semakin meradang saat ini. Begini liriknya lagu Dewi Lestari – Selam

Perpisahan Untuk Perjumpaan

Berpisah dengan yang dicintai itu memang nggak mudah, dan mungkin kita nggak bakal pernah siap untuk itu. Sebab tabiat cinta itu ingin mendekat, membersamai tanpa henti Tapi juga tak adil bagi cinta, bila ia tak mendapatkan haknya, yaitu pengorbanan, rindu, asa, dan menetapi kebenaran. Cinta memerlukan kesemuanya itu Karena itulah, kita mendidik cinta dengan perpisahan, agar ia tahu makna menghargai sesuatu, belajar untuk melihat hal-hal yang dulu diremehkan atau dikecilkan Sebab itu, kita mengajar cinta dengan jarak, agar rindu bisa memberitahu tentang persiapan akan perjumpaan, dan memberi bekal untuk percintaan nan abadi Masih segar dalam benak, betapa Abi dan Ummi sulit, susah, kadang putus asa dalam mendidik. Terselip sesal saat amarah mengambil kendali dalam memberi pengajaran Seolah kemarin, menggamit tangan mungil, menuntun langkah yang tertatih, menikmati celoteh lucu tanpa makna, menjaga dalam riang permainan Kini terbentang luasnya dunia dakwah di depanmu,