Langsung ke konten utama

Postingan

DUSTA

Dusta merupakan salah satu sifat tercela, dan dapat mengarah kepada kemunafikan. Dusta disebut juga bohong yaitu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan sebenarnya. Misalnya kita mengatakan bahwa. Ali yang memecahkannya kaca jendela sekolah, padahal kita mengetahui yang memecahkannya Toni. Bohong sering disebut pula "lain di bibir lain di hati". Berdusta dapat juga dilakukan dengan perbuatan atau isarat, misalnya dengan mengangkat tangan atau menggelengkan kepala sebagai pernyataan tidak tahu, padahal kita mengetahui anak yang memecahkan kaca tersebut. Dalam pergaulan sehari-hari, sebagian orang berbuat dusta atau bohong sering dianggap soal biasa terutama bagi anak yang senang bercanda. Dia bercerita sesuka hati agar teman-temannya tertarik, dia menceritakan tentang hantu yang sangat seram di pohon pinang dekat rumahnya, padahal dia sendiri tidak pernah melihatnya. Kebohongari semacam ini tidak baik dan akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Setelah temannya t...

peristiwa

Setiap peristiwa pasti mengandung nilai-nilai kebaikan dan pelajaran yang dapat dipetik. Untuk mengambil hikmah dari setiap peristiwa, seseorang dapat bersyukur dan menerima apa yang ditetapkan Allah dalam hidup.

Penilaian buruk dari orang lain

Apapun yang dikatakan orang lain padamu, jangan kau dengar kan dan jangan kau pedulikan. Mau perkataan mereka benar atau salah, *hanya Allah yang sangat mengenal dirimu.*  Kamu adalah seorang hamba yang sedang berusaha memperbaiki diri, jangan berhenti hanya karena perkataan atau perbuatan mereka padamu. > Mαjelis Dαkwαh

catatan ilmu

┏━━━━━ ﷽ ━━━━━┓             *Catatan ilmu* ┗━━━━━━━━━━━━━━┛ — Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu pernah berkata; “Ada 3 buah tanda orang yang suka riya’ (beramal tidak ikhlas): 1. Apabila sendirian, maka dia menjadi pemalas, 2. Hanya bersemangat apabila berada bersama orang-orang, 3. Dia akan meningkatkan amalnya jika dipuji dan akan mengurangi amalnya jika dicela orang karena melakukannya.” > Al-Kabaa’ir, hal. 156

Ketika kondisi sedang kekurangan

Terkadang kita sibuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain terutama perihal rezeki. Merasa iri dengan orang yang berlebih rezekinya dinilai tinggi dan begitu menikmati dunia, padahal kemewahan dunia yang hadir bukan berarti dia sedang dimuliakan. Ketika kondisi sedang kekurangan atau melihat orang lain yang senantiasa berada dalam kondisi sempit bukan berarti dia sedang dihinakan. Imam Ahmad pernah berkata rezeki itu telah dibagi, tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Setiap orang sudah punya jatahnya masing-masing dan rezeki ini pula yang menjadi ujian bagi setiap orang. Bagi siapapun yang mempunyai harta berlebih, maukah mereka berbagi?, sedangkan bagi mereka yang merasa hartanya kurang, maukah tetap ridha dan sabar? Tentu kita semua mengharapkan rezeki yang kita dapatkan adalah berkah. Berkah dalam rezeki, yaitu apabila pemiliknya memperoleh kemudahan dari Allah SWT untuk menginfaqkannya dalam ketaatan. *Selamat menjemput rezeki terbaik Sahabat*

KAMU BISA MELIHAT BAGAIMANA DUNIA DAN PENGHUNINYA SETELAH MATIMU..!!

Jika kamu ingin melihat keadaan dunia dan penghuninya setelah kematianmu, maka lihatlah kematian orang lain. Kamu akan dapati bahwa teman yang PALINGakrab pun akan melupakannya, bahkan orang yang menjadi ‘BELAHAN JIWANYA‘ pun akan meninggalkannya dan mencari kesibukan dengan dunianya. Maka jadikanlah hidupmu semuanya untukALLAH, Dialah satu-satunya yang tidak akan lupa. Dan perbaikilah hubunganmu dengan ALLAH, Dialah satu-satunya yang tidak akan fana. Ingatlah selalu firman-Nya: إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا “Tidaklah penghuni langit dan bumi, melainkan mereka akan menghadap kepada Allah yang maha penyayang sebagai seorang HAMBA” [Surat Maryam: 93].

FOTOMU, MELUKAI DIRIKU DAN JUGA DIRIMU

Saudariku salihah,.... Era medsos, hampir dipastikan tak lepas dari foto. Makan di warung jepret, dipost, dishare.. Jalan-jalan jepret, dipost, dishare.. Disawah, Di pantai, Dikantor, Dirumah, Di toko, Di jalan raya, Sampaipun tempat-tempat pribadi lagi privasi, Semua diabadikan dalam foto. Yang tua sampai yang muda, Laki-laki dan wanita, Tak tertinggal anak-anak dan balita, Semua ada di foto. Kegiatan positip sampai yang negatif, Perempuan laki-laki yang bukan mahrom duduk bercengkrama, Laki-laki memeluk wanita, Foto tubuh yang hampir terbuka, Foto wanita pakaian tapi telanjang, Ketat, tipis dan transparan. Malu....? Hampir rasa malu tak berlaku lagi di jaman ini, Kecuali bagi mereka yang Allah rahmati. Saudariku salihah,.... Tidak ada yang aku takutkan kecuali dua hal ini: 1. Akan ditulis di lembaran amalmu sebagai mujahirun bil ma’ashi (orang yang terang-terangan melakukan maksiat). Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Setiap umatku akan mendapat ampunan kecuali mu...