Langsung ke konten utama

FOTOMU, MELUKAI DIRIKU DAN JUGA DIRIMU


Saudariku salihah,....

Era medsos, hampir dipastikan tak lepas dari foto.
Makan di warung jepret, dipost, dishare..
Jalan-jalan jepret, dipost, dishare..
Disawah,
Di pantai,
Dikantor,
Dirumah,
Di toko,
Di jalan raya,
Sampaipun tempat-tempat pribadi lagi privasi,
Semua diabadikan dalam foto.

Yang tua sampai yang muda,
Laki-laki dan wanita,
Tak tertinggal anak-anak dan balita,
Semua ada di foto.

Kegiatan positip sampai yang negatif,
Perempuan laki-laki yang bukan mahrom duduk bercengkrama,
Laki-laki memeluk wanita,
Foto tubuh yang hampir terbuka,
Foto wanita pakaian tapi telanjang,
Ketat, tipis dan transparan.

Malu....?

Hampir rasa malu tak berlaku lagi di jaman ini,
Kecuali bagi mereka yang Allah rahmati.

Saudariku salihah,....

Tidak ada yang aku takutkan kecuali dua hal ini:

1. Akan ditulis di lembaran amalmu sebagai mujahirun bil ma’ashi (orang yang terang-terangan melakukan maksiat).

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

"Setiap umatku akan mendapat ampunan kecuali mujahirun (orang yang terang-terangan bermaksiat).” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Jika aku diam, akan ditulis dilembaran amalku termasuk orang TIDAK MELARANG kemungkaran,

“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.” (QS. Al-Maidah:79)

Subhanallah…

Pilihan yang sama-sama pahit di dunia terlebih di akherat.

Kamu yang terang-terangan bermaksiat akan terancam hadis diatas,

Aku yang melihat kemaksiatan lalu hanya diam akan terancam Surat Al-Maidah :79,

Tidak ada pilihan lain kecuali;

Aku memberi nasehat,
Dan kamu berhenti dari maksiat.

Akan tetapi hanya Allahlah yang memiliki hidayatut taufiq.

Aku tidaklah sedang membahas person tertentu,

Aku mengirimkan ini untukmu seluruhnya.

Wahai orang yang mencintai Allah,

Buanglah dari HP mu perkara yang mendatangkan kemarahan Allah,

Sekarang, bersegeralah sebelum terlambat,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia