Langsung ke konten utama

Postingan

APAKAH HIKMAH DARI GEMPA BUMI MENURUT ISLAM..?

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) “Apabila Bumi itu tlah digoncangkan dg goncangan (yg dahsyat). Lalu bumi tlah mengeluarkan beban2 berat (yg dikandung)nya. Lalu manusia bertanya: “Knp Bumi (jd begini)?.." [QS Az Zalzalah, 99:1-5] Gempa menurut sains disebabkan oleh 1 diantara 5 sb, yaitu ; 1) Tektonik jk penyebabnya adalah pergeseran lempeng kerak bumi, 2) Vulkanik jk penyebabnya adalah magma yg keluar dari gunung berapi aktif, 3) Tumbukan jk penyebabnya adalah meteor besar yg menabrak permukaan bumi, 4) Longsoran jk penyebabnya adalah turunnya permukaan tanah, & 5) Buatan jk penyebabnya manusia, bs sb ledakan bom, dll.. Tp baginda RasuluLLAAH ﷺ mengarahkan pd kita semua, bhw terjadinya gempa, bukan semata2 urusan fisik semata. Melainkan ada hikmah mendalam dibaliknya, yaitu tlah dekatnya Hari Kiamat & agar manusia segera bertaubat & kembali pd ALLAAH ﷻ, sbb ; لَا تَقُومُ السَّاعَةُ..

WANITA PALESTINA !!!

Di Palestina, Wanita berlomba melahirkan generasi mujahid. Mereka bangga, dari rahimnya lahir pejuang-pejuang yang mati syahid... Di Palestina, Wanita tak kenal Mall dan tempat wisata. Bagi mereka, mall-nya adalah medan jihad, dan tujuan wisatanya akhirat... Di Palestina, wanita didik anaknya menapaki tangga jihad terbaik. Ia tak sempat membawa anaknya bermain mobil-mobilan... Di Palestina, Kaum wanita tidak lagi memikirkan kesibukan duniawi, Ia hanya memikirkan kontribusi apa yang bisa disumbangkan untuk Al-Aqsha... Di Palestina, Wanita tidak meminta perhiasan duniawi. Karena mereka yakin, mereka sendiri adalah perhiasan dunia dan akhirat... Di Palestina, Wanita tak pernah sibuk memikirkan bedak dan cream apa yang dapat memutihkan wajah. Mereka yakin, wajah mereka bersinar dengan cahaya surgawi... WANITA PALESTINA ENGKAU ADALAH BIDADARI SURGA !!! Kenapa saudara/i kita tdk mau meninggalkan Palestina (gaza) yg sedang terjadi peperangan. Karena itu, seorang ulama Palestina, Syeikh Hamid

UCAPKANLAH QODARULLAH WA MAA SYAA’A FA’ALA

UCAPKANLAH QODARULLAH WA MAA SYAA’A FA’ALA Rasulullah ﷺ bersabda, احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ “Berusahalah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan Allah dan janganlah sampai kamu lemah (semangat). Jika sesuatu menimpamu, janganlah engkau berkata ‘seandainya aku melakukan ini dan itu, niscaya akan begini dan begitu.’ Akan tetapi katakanlah ‘Qodarullah wa maa-syaa-a fa’ala (Allah telah mentakdirkan segalanya dan apa yang dikehendaki-Nya pasti dilakukan-Nya).’ Karena sesungguhnya (kata) ‘seandainya’ itu akan mengawali perbuatan syaithan.” (Shahih Muslim: 2664) KAPAN BOLEH UCAP KATA "SEANDAINYA"? 1. Apabila ucapan ‘seandainya’ digunakan untuk berangan-angan hal yang baik-baik atau dalam hal mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Misalnya: “

PENYEBAB HATI TETAP GELISAH MESKI RAJIN BERIBADAH

Berikut ini sebuah cerita dari Abu Yazid Al-Busthami, yang insya Allah, dapat kita ambil pelajaran daripadanya. Di samping seorang sufi, Abu Yazid Al Busthami juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang santri yang juga memiliki murid yang banyak. Santri itu juga menjadi kyai bagi jamaahnya sendiri. Karena telah memiliki murid, santri ini selalu memakai pakaian yang menunjukkan keshalihannya, seperti baju putih, serban, dan wewangian tertentu. Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, “Tuan Guru, saya sudah beribadat tiga puluh tahun lamanya. Saya shalat setiap malam dan puasa setiap hari, tapi anehnya, saya belum mengalami pengalaman ruhani yang Tuan Guru ceritakan. Saya tak pernah saksikan apa pun yang Tuan gambarkan.” Abu Yazid menjawab, “Sekiranya kau beribadat selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun debu mukasyafah dalam hidupmu.” Murid itu heran, “Mengapa, ya Tuan Guru?” “Karena kau tertutup oleh dirimu,” jawab Abu Yazid. “Bisak

Amalan-amalan Sederhana Untuk Menarik Rezeki yang Halal Dalam Keseharian Kita

Mudah2an ini bisa membantu membuka pintu rezeki kita : 1. Memberi sedikit makan dan semangkuk air di luar rumah untuk kucing-kucing yg datang. 2. Menyisihkan sedikit dari hasil gaji atau upah jerih payah kita untuk disumbangkan kepada anak yatim dan orang miskin bila kita berjumpa mereka di jalan. 3. Senantiasa sediakan uang kecil di dalam dompet atau saku baju untuk diberikan kepada kaum Dhuafa, fakir miskin dan orang tua lanjut usia disaat kita bertemu di jalan. 4. Meletakkan sebuah celengan/kaleng kecil untuk tabungan di kamar kita, yg nantinya setiap kali kita merasa melakukan dosa, masukkan uang kecil ke dalamnya. Genap 1 bulan, buka kotak itu dan sedekahkan uang tersebut. 5. Saat kita membeli barang dari para pedagang kecil, kemudian sang pedagang ingin mengembalikan uang kembalian atau uang recehan, biarkan uang recehan itu untuknya, itu termasuk sedekah. 6. Belilah Mushaf (Al-Qur'an), letakkan di salah satu masjid. Bayangkan berapa pahala yg akan kita dapat dari setiap huru

CARA BERTAUBAT

Allah Swt yg menghapuskan kejahatan dan memaafkan segala kema'siatan. Adakala sesudah taubat dan dihukum atau tanpa keduanya, atau sesudah taubat tanpa dihukum, atau setelah melakukan kebaikan. 1. Taubat dan dihukum Nabi Musa as. munajat di gunung Thursina 40 Malam. Umatnya ditinggalkan menyembah anak Sapi. Setelah kembali, Nabi musa as kembali. Dan kaumnya harus taubat dan dihukum(dibunuh) 2. Taubat tanpa dihukum Zaman Nabi Muhammad Saw. awal puasa, bukanya hanya dibolehkan sehabis magrib s.d Isya. Sayyidina Umar menyetubuhi Istrinya setelah Isya. Besoknya Umar ra. bersedih. Datang Nabi saw. dan umar menceritakan kejadian tadi malam. Sahabat lain begitu juga, sama melakukan seperti Umar ra. Hingga turun Ayat. Allah tahu, kalian puasa. Allah menerima taubat dan memaafkannya tanpa menerima hukuman. Setelah itu dibolehkan hingga fazar. 3. Tanpa taubat dan tanpa dihukum Terjadi pada malam Lailatul qadar dan Nisfu Sa'ban Allah swt. memaafkan segala kesalahan muslimin. Kecuali beber