Allah Swt yg menghapuskan kejahatan dan memaafkan segala kema'siatan. Adakala sesudah taubat dan dihukum atau tanpa keduanya, atau sesudah taubat tanpa dihukum, atau setelah melakukan kebaikan.
1. Taubat dan dihukum
Nabi Musa as. munajat di gunung Thursina 40 Malam. Umatnya ditinggalkan menyembah anak Sapi.
Setelah kembali, Nabi musa as kembali. Dan kaumnya harus taubat dan dihukum(dibunuh)
2. Taubat tanpa dihukum
Zaman Nabi Muhammad Saw. awal puasa, bukanya hanya dibolehkan sehabis magrib s.d Isya.
Sayyidina Umar menyetubuhi Istrinya setelah Isya. Besoknya Umar ra. bersedih. Datang Nabi saw. dan umar menceritakan kejadian tadi malam. Sahabat lain begitu juga, sama melakukan seperti Umar ra. Hingga turun Ayat.
Allah tahu, kalian puasa. Allah menerima taubat dan memaafkannya tanpa menerima hukuman. Setelah itu dibolehkan hingga fazar.
3. Tanpa taubat dan tanpa dihukum
Terjadi pada malam Lailatul qadar dan Nisfu Sa'ban Allah swt. memaafkan segala kesalahan muslimin. Kecuali beberapa golongan: org pengkonsumsi narkoba, minuman keras, durhaka pada orangtua, memutus tali silaturrahmi, org yang berbantahan/tidak saling menyapa, dukun/tukang sihir, riba, penzina.
4. Dimaafkan setelah berbuat kebaikan.(seperti bersedekah, shalat, dll)
Pada masa Rasulullah saw. Ada di kebun seorang laki-laki, merayu seorang perempuan(suaminya sedang berjihad) sehingga terjadi perzinaan selain bersetubuh, hingga melapor kepada Nabi saw.
إن الحسنات يذهبن السيئات
Melakukan shalat/kebaikan, hingga diampuni Allah swt.
Muslim yang beriman dengan Allah maha Pemaaf:
1. Hendaknya ia bersyukur kepada Allah swt. yang maha pemaaf. Sungguh-sungguhlah taat dan menjauhi laranganNya.
2. Memaafkan setiap orang yang menzaliminya.(pemaaf). Bahkan berbuat baik kepadanya, sebagaimana Allah berbuat baik kepada Manusia, walaupun dia kafir dan dzalim.
العفو عن الناس
Makna hadis qudsi: Siapa-siapa yg ada pahala atasku. Siapa yang suka memaafkan manusia. Maka majulah(sedikit saja). Masuklah ke syurga tanpa dihisab. Inilah amalan masuk syurga tanpa hisap.
1. Taubat dan dihukum
Nabi Musa as. munajat di gunung Thursina 40 Malam. Umatnya ditinggalkan menyembah anak Sapi.
Setelah kembali, Nabi musa as kembali. Dan kaumnya harus taubat dan dihukum(dibunuh)
2. Taubat tanpa dihukum
Zaman Nabi Muhammad Saw. awal puasa, bukanya hanya dibolehkan sehabis magrib s.d Isya.
Sayyidina Umar menyetubuhi Istrinya setelah Isya. Besoknya Umar ra. bersedih. Datang Nabi saw. dan umar menceritakan kejadian tadi malam. Sahabat lain begitu juga, sama melakukan seperti Umar ra. Hingga turun Ayat.
Allah tahu, kalian puasa. Allah menerima taubat dan memaafkannya tanpa menerima hukuman. Setelah itu dibolehkan hingga fazar.
3. Tanpa taubat dan tanpa dihukum
Terjadi pada malam Lailatul qadar dan Nisfu Sa'ban Allah swt. memaafkan segala kesalahan muslimin. Kecuali beberapa golongan: org pengkonsumsi narkoba, minuman keras, durhaka pada orangtua, memutus tali silaturrahmi, org yang berbantahan/tidak saling menyapa, dukun/tukang sihir, riba, penzina.
4. Dimaafkan setelah berbuat kebaikan.(seperti bersedekah, shalat, dll)
Pada masa Rasulullah saw. Ada di kebun seorang laki-laki, merayu seorang perempuan(suaminya sedang berjihad) sehingga terjadi perzinaan selain bersetubuh, hingga melapor kepada Nabi saw.
إن الحسنات يذهبن السيئات
Melakukan shalat/kebaikan, hingga diampuni Allah swt.
Muslim yang beriman dengan Allah maha Pemaaf:
1. Hendaknya ia bersyukur kepada Allah swt. yang maha pemaaf. Sungguh-sungguhlah taat dan menjauhi laranganNya.
2. Memaafkan setiap orang yang menzaliminya.(pemaaf). Bahkan berbuat baik kepadanya, sebagaimana Allah berbuat baik kepada Manusia, walaupun dia kafir dan dzalim.
العفو عن الناس
Makna hadis qudsi: Siapa-siapa yg ada pahala atasku. Siapa yang suka memaafkan manusia. Maka majulah(sedikit saja). Masuklah ke syurga tanpa dihisab. Inilah amalan masuk syurga tanpa hisap.
Komentar
Posting Komentar