Langsung ke konten utama

Postingan

adab orang yang berpuasa

Ceramah Ust. H. Ilham Humaidi, kitab Nashoihud Diniyyah, mesjid al Ikhlas, Banua Anyar, 3 Rabiul Akhir 1441 ______________________________ Setengah dari adab orang yg berpuasa, yaitu: Jangan banyak tidur (melakukan hal yg tak manfaat) di siang harinya. Karena puasa itu berfungsi untuk mengontrol nafsu, puasa itu menambah semangat dalam ibadah. Maka hendaklah jangan puasa itu di isi dengan hal yg tak manfaat, diantaranya tidur yg berlebihan. Jangan makan dan minum secara berlebihan. Jangan banyak sibuk dengan urusan dunia, kecuali terpaksa/punya tanggungan. Orang yg mampu mengendalikan akan nafsunya, maka hati orang tersebut kan bercahaya. Adapun orang yg terbiasa dengan hal yg tak manfaat di luar bulan ramadhan, diteruskannya hal tersebut dalam bulan ramadhan, maka takkan nampak pengaruh ramadhan pada orang ini, takkan bercahaya hati orang ini dengan berkat ramadhan, tak mendapat lezatnya ibadah. Para 'ulama di zaman dulu, senantiasa menyedikitkan akan keinginan nafsu, mak

Keadaan Manusia

  Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad, di dalam Hikamnya ada menyentuh keadaan manusia di atas muka bumi ini kepada 4 bahagian:    Sesiapa yang dipermudahkan padanya akan pencarian akhirat dan disusahkan ke atasnya akan pencarian dunia maka dia adalah daripada pewaris para Nabi.    Meskipun dia disusahkan untuk pencarian dunia, dia tetap ridha dengan apa yang Allah telah tentukan untuknya.    Sesiapa yang dipermudahkan padanya akan pencarian akhirat dan dunia maka dia daripada orang yang Ahli Taat.    Allah SWT mempermudahkan segala urusan dunia dan akhirat dia di atas muka bumi ini.    Sesiapa yang dipermudahkan padanya akan pencarian dunia dan disusahkan ke atasnya akan pencarian akhirat maka dia daripada orang yang terpedaya yakni istidraj.    Nikmat dunia yang dia peroleh itu, menyebabkan mendapat kemurkaan dan semakin jauh daripada Allah SWT.    Sesiapa yang disusahkan ke atasnya akan pencarian akhirat dan dunia maka dia daripada orang yang dibenci oleh Allah SWT

MENGHORMATI GURU

Ibnu Abbas seorang sahabat yang ‘alim, mufasir Quran umat ini, seorang dari Ahli Bait Nabi pernah menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit al-Anshari radhiallahu anhu dan berkata, هكذا أمرنا أن نفعل بعلمائنا “Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan para ulama kami”. Berkata Abdurahman bin Harmalah Al Aslami, ما كان إنسان يجترئ على سعيد بن المسيب يسأله عن شيء حتى يستأذنه كما يستأذن الأمير “Tidaklah sesorang berani bertanya kepada Said bin Musayyib sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin kepada seorang raja”. Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata, مَا وَاللَّهِ اجْتَرَأْتُ أَنْ أَشْرَبَ الْمَاءَ وَالشَّافِعِيُّ يَنْظُرُ إِلَيَّ هَيْبَةً لَهُ “Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya”. Diriwayatkan oleh Al–Imam Baihaqi, Umar bin Khattab mengatakan, تواضعوا لمن تعلمون منه “ Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian”. Al Imam As Syafi’i berkata, كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له

Membaca Al Quran

*AKIBAT MEMBACA ALQURAN TERUS MENERUS* *Berkata Abdul Malik bin Umair:* *"Satu-satunya Manusia yang Tidak Tua*[ awet muda dan tidak pelupa  adalah orang yang selalu membaca Al-Quran". *"Manusia yang Paling Jernih Akalnya* adalah para pembaca Al-Quran". *Berkata Al-imam Qurtubi :* "Barang siapa yang membaca *Al-Quran*,  maka Allah akan menjadikan *Ingatannya Segar* meskipun Umurnya telah mencapai 100 tahun". *Imam Besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim Rahimahullah.* "Perbanyaklah membaca *Al-Quran* jangan pernah kau Tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu Inginkan akan dlMudahkan Setara dengan yang kamu baca". *Berkata Ibnu Solah :* "Bahawasannya para Malaikat Tidak Diberi Keutama'an untuk membaca *Al-Quran*,  maka oleh kerana itu para Malaikat Bersemangat untuk selalu Mendengar saja dari Bacaan Manusia". *Berkata Abu Zanad :* "Di tengah malam,  aku keluar menuju Ma

BETAPA BERHARGANYA DIRIMU

أخفى الله القبول : لتبقى القلوب على وجل Allah merahasiakan diterimanya suatu amal, agar hati selalu merasa cemas وأبقى باب التوبة مفتوحا : ليبقى الانسان على أمل Dan menjadikan pintu taubat tetap terbuka, agar manusia senantiasa memiliki asa وجعل العبرة بالخواتيم : لئلا يغتر أحد بالعمل Dan menetapkan bahwa yang menjadi acuan adalah penghujung hidupnya, agar tidak ada seorangpun yang terkesima dengan amalnya لو كان الشكل والجسم أهم من الروح…. ما كانت الروح تصعد للسماء…..والجسم يدفن تحت التراب!! Sekiranya rupa dan jasad lebih penting daripada rûh… Niscaya rûh takkan pernah terangkat naik ke atas langit sedangkan jasad dikuburkan di bawah tanah !! كم من مشهور في الأرض مجهول في السماء،،،، Betapa banyak orang yang populer di muka bumi ini namun mereka tidak dikenal di atas langit…. وكم من مجهول في الأرض معروف في السماء،،،، Dan betapa banyak orang yang tidak dikenal di muka bumi ini namun mereka dikenal di atas langit… المعيار التقوى وليس الأقوى Yang menjadi parameter adalah

KEBIASAAN NABI MUHAMMAD SAW

*Menurut Nabi SAW bahwa ibadah yang baik adalah yang sedang2 saja tetapi berkelanjutan (istiqomah).* _*a). Aisyah r.a berkata : "Dan agama yang paling disukai Nabi SAW adalah apa yang rutin dikerjakan oleh seseorang." (Muttafaq Alaih).*_ _*b). Aisyah r.a menuturkan, Nabi SAW bersabda : "Beramallah kamu sesuai dengan kemampuanmu. Sesungguhnya ALLAH tidak pernah bosan (memberi pahala) sehingga kamu sendiri yang bosan beramal. Sedangkan amal yang paling disukai ALLAH adalah amal yang dilakukan secara istiqomah (terus menerus walaupun sedikit)." (HR Muslim).*_ _*Contohnya : bersedekah dengan uang kecil setiap hari lebih baik ketimbang uang besar tetapi cuma beberapa kali.*_ *1). TIDUR DALAM KEADAAN SUCI.* _*Dari Al Bara bin Azib r.a, ia berkata, Nabi SAW bersabda : "Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk sholat. Kemudian tidurlah diatas bahu mu sebelah kanan." (Muttafaq Alaih).*_ *2). MENIUP K

DETIK TERAKHIR RASULULLAH SAW..

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?". "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah b