Langsung ke konten utama

KEBIASAAN NABI MUHAMMAD SAW


*Menurut Nabi SAW bahwa ibadah yang baik adalah yang sedang2 saja tetapi berkelanjutan (istiqomah).*

_*a). Aisyah r.a berkata : "Dan agama yang paling disukai Nabi SAW adalah apa yang rutin dikerjakan oleh seseorang." (Muttafaq Alaih).*_

_*b). Aisyah r.a menuturkan, Nabi SAW bersabda : "Beramallah kamu sesuai dengan kemampuanmu. Sesungguhnya ALLAH tidak pernah bosan (memberi pahala) sehingga kamu sendiri yang bosan beramal. Sedangkan amal yang paling disukai ALLAH adalah amal yang dilakukan secara istiqomah (terus menerus walaupun sedikit)." (HR Muslim).*_

_*Contohnya : bersedekah dengan uang kecil setiap hari lebih baik ketimbang uang besar tetapi cuma beberapa kali.*_

*1). TIDUR DALAM KEADAAN SUCI.*

_*Dari Al Bara bin Azib r.a, ia berkata, Nabi SAW bersabda : "Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk sholat. Kemudian tidurlah diatas bahu mu sebelah kanan." (Muttafaq Alaih).*_

*2). MENIUP KEDUA TANGAN DAN MEMBACA DOA LALU MENGUSAPKANNYA KE BADAN.*

_*a. Dari Aisyah r.a, ia berkata : "Bahwasanya apabila Nabi SAW hendak tidur, beliau meniup kedua tangannya dan membaca al-mu'awwidzat, lalu beliau mengusap badannya dengan kedua tangannya." (HR Bukhari).*_

*Keterangan : Al-mu'awwidzat artinya memohon perlindungan, dan itu ada di dalam surah2 Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.*

_*b. Dari Aisyah r.a, ia berkata : "Setiap malam, apabila Nabi SAW akan tidur, beliau memgumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian meniupnya, lalu membaca dikedua telapak tangannya ;*_  *Qul huwallahu ahad, Qul a'udzu bi rabbil falaq, dan Qul a'udzu bi rabbin nas.* _*Setelah itu beliau mengusap badannya semampu yang dapat diusap oleh kedua belah tangannya. Beliau memulai dari kepala, wajah, dan badan bagian depan. Dan beliau melakukan hal ini sebanyak tiga kali." (HR Muslim).*_

*Hikmah dari perbuatan ini adalah bermanfaat sebagai benteng untuk melindungi diri sewaktu dalam keadaan tidur dari godaan dan gangguan setan yang terkutuk!*

*3). TIDAK SUKA TIDUR SEBELUM ISYA'.*

_*Dari Abu Barzah r.a, ia berkata, "Bahwasanya Nabi SAW tidak menyukai tidur sebelum Isya' dan ber-bincang2 sesudahnya." (HR Bukhari).*_

*4). BERDOA SEBELUM DAN SETELAH BANGUN TIDUR.*

_*Dari Hudzaifah r.a, ia berkata, "Apabila Nabi SAW hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya dibawah pipi kanannya, kemudian beliau membaca,*_ *"Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu, aku mati dan hidup."* _*Dan jika bangun, beliau membaca :*_ *"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami dari setelah mematikan, dan kepada-Nya lah kami kembali." (HR Bukhari).*

*Doa sebelum tidur yaitu adalah : "BISMIKALLAAHUMMA AHYAA WA AMUUT'."*

*Doa setelah bangun tidur yaitu adalah : "ALHAMDU LILLAAHILLADZII AHYAANAA BA'DA MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR."*

*5). MEMBACA DOA JIKA TERJAGA DARI TIDUR.*

_*Dari Abu Qatadah r.a, ia meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda : "Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Maka jika salah seorang dari kalian melihat mimpi yang tidak dia sukai, hendaknya dia meniup ke sebelah kirinya tiga kali, lalu memohon perlindungan - kepada Allah - dari setan. Sesungguh hal itu tidak akan membahayakan-nya." (Muttafaq Alaih).*_

*6). TIDAK MENYUKAI TIDUR TENGKURAP.*

_*a. Ya'isy bin Thikhfah al-Ghifari r.a, meriwayatkan dari ayahnya, "Ayahku berkata, 'Ketika aku sedang tidur tengkurap di dalam masjid, tiba2 ada seseorang yang meng-gerak2kan aku dengan kakinya, seraya berkata, 'Sesungguhnya ini adalah tidur yang dimurkai ALLAH.' Lalu akupun melihat, ternyata dia adalah Nabi SAW." (HR Abu Dawud).*_

_*b. Dari Abu Umamah r.a, ia berkata : 'Bahwasanya Nabi SAW berjalan melewati seseorang yang tertidur tengkurap di masjid, lalu beliau membangunkan orang tersebut dengan kakinya seraya bersabda : "Bangunlah, atau duduk. Sesungguhnya ini adalah posisi tidurnya penghuni neraka jahanam!" (HR Ahmad dan Ibnu Majah).*_

_*(Mudah2an sebagai umat pecinta Nabi MUHAMMAD SAW kita bisa meamalkan semua kebiasaannya beliau tersebut diatas).*_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia