Langsung ke konten utama

Postingan

terbangun di tengah malam

Jika kau terbangun di tengah malam Itu artinya penguasa langit dan bumi memanggilmu Segeralah beranjak dari tempat tidurmu Lalu pergilah untuk mengambil air wudhu Di kesunyian malam laporkan segala kejadian Ungkapkan keluh kesahmu agar tak hanya tersimpan di hati Bila itu kau lakukan di malam sunyi Pastilah penguasa langit dan bumi akan mendengarkan doamu Bukan hanya mendengarkan, tapi mengabulkan Bukan hanya mengabulkan, Dia langsung mewujudkan Mewujudkan mimpimu menjadi nyata Dengan bergerak dan berusaha Sebab manusia yang bergerak, dan tidak diam Maka dia akan menjadi manusia kreatif dan imajinatif Bila kau terbangun di tengah malam Minta ampunlah dari segala dosa dunia Bersujudlah dengan mata hati yang paling tajam Semoga engkau menjadi manusia takwa.

Cara Sholat Bagi Pemudik

*Panduan Ibadah Bagi Pemudik* (Bag. 1) 🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾 ✅ Kewajiban apa saja yang diringankan ketika dalam safar/perjalanan? Ada beberapa kewajiban yang mendapatkan keringanan saat safar, yaitu: 1.  *Shalat, bisa dijamak dan diqashar* Untuk Jamak, berdasarkan hadits berikut: عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيغَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ ثُمَّ نَزَلَ فَجَمَعَ بَيْنَهُمَا   Dari Anas bin Malik, dia berkata: “Adalah Rasulullah ﷺ   jika dia mengadakan perjalanan sebelum matahari tergelincir (meninggi), maka dia akan akhirkan shalat zhuhur pada waktu Ashar, lalu dia turun dan menjamak keduanya.”  (HR. Al Bukhari No. 1111) Jamak dalam perjalanan merupakan pendapat mayoritas ulama. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata: الجمع بين الصلاتين في السفر في وقت إحداهما جائز في قول أكثر أهل العلم لا فرق بين كونه نازلا أو سائرا. “Menjamak dua shalat dalam perjalanan, pada wakt

Kumpulan Hadits-Hadits Shahih Tentang Shaum dan Ramadhan

Ini adalah risalah kecil tentang kumpulan hadits-hadits shahih seputar puasa (shaum) dan bulan Ramadhan, dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Pentingnya risalah ini adalah sebagai bahan referensi yang bisa dijadikan sandaran terpercaya dalam mengamalkan ajaran agama; khususnya tentang shaum dan Ramadhan. Selain itu, ini merupakan upaya meredam kebiasaan sebagian umat Islam, baik kaum terpelajar dan orang awam, yang sering menyampaikan hadits-hadits tentang shaum dan Ramadhan tanpa memberitahukan, atau tanpa mau tahu, tentang dari siapakah hadits itu berasal? Terlebih lagi bagaimana otentitas hadits tersebut;  shahih atau dhaif?   Hendaklah seorang muslim lebih perhatian dengan pengamalan hadits-hadits shahih. Sebab, kesibukkan dengan hadits-hadits shahih akan dapat mengurangi tersebarnya hadits-hadits dhaif di tengah umat Islam.   Berikut ini adalah kumpulan hadits-hadits shahih tersebut, sejauh yang bisa kami kumpulkan. Selain itu, kami juga tambahkan seperlunya atsar shahih dari

KEUTAMAAN DALAM MENGHADIRI MAJELIS ILMU

Sesungguhnya seseorang yg dirinya itu berkumpul dalam suatu Majelis Ilmu maka  para Malaikat itu pun mendekati kpda  orang yg hadir itu lalu malaikat pun dgn sndrinya membacakan istighfar kpda orang yg hadir ke Majelis Ta'lim itu... Bahkan ,sewaktu orang itu berangkat menuju ke Majelis Ta'lim maka ikan-ikan yg ada dilautan & Samudra itu pun memohon ampun kpda ALLAH Ta'ala agar orang yg hadir ke Majelis Ta'lim itu dihancurkan dosa dosanya. Disaat orang itu duduk di Majelis Ta'lim,lalu dia membaca rhotib ataupun bacaan sholihin seperti Maulid dll.Maka Malaikat akan turun naik ke bumi juga langit untk melaporkan kpda ALLAH Ta'ala bahwa orang itu sedang berbuat baek lalu Malaikat memohon agar ALLAH Ta'ala berkahi.berikan pahala kpda diri orang yg hadir itu. Seketika pulang dari Majelis Ta'lim atau menuntut ilmu pun,para Malaikat pun akan mengawal kepulangan orang tersebut kerena ia habis menuntut ilmu dan ia d lindungi oleh sayap sayap para Malaikat.

TIGA YANG MEMBUAT TERTAWA, TIGA YANG MEMBUAT MENANGIS

Salman al-Farisi radliyallahu anhu berkata: ☑ Ada tiga hal yang membuatku *tertawa* dan ada tiga hal yang membuatku *menangis,* 1- aku tertawa terhadap orang yang mengharapkan dunia, sedangkan kematian selalu mengejarnya, 2- aku tertawa terhadap orang yang melalaikan (Rabbnya), sedangkan Dia tidak lalai darinya, 3) aku tertawa terhadap orang yang tertawa terbahak-bahak, sedangkan dia tidak mengetahui apakah dia membuat Rabbnya ridha ataukah membuat-Nya murka. ✅ Tiga hal yang membuatku menangis: 1- berpisah dengan orang- orang tercinta yaitu Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatNya, 2- kengerian pada saat kematian, 3. Berdiri di hadapan Rabbul alamin, sedangkan aku tidak mengetahui apakah aku dimasukkan ke dalam neraka atau surga. [ Hilyah al-Auliya', 1/207, karya Abu Nu'aim al-Ashfahani  ]

BERAMAL TANPA ILMU BAGAIKAN BERLAYAR TANPA ARAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Saudaraku rahimakumullaah, sebagaimana perahu yang berlayar tanpa arah akan tersesat jalannya, demikian pula beramal tanpa ilmu, yaitu tanpa mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam disebut amalan sesat. ✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ “Ammaa ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk urusan adalah perkara baru dalam agama, dan setiap bid’ah itu sesat.” [HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma] ✅ Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam juga bersabda, وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ “Dan hati-hatilah kalian dari perkara-perkara baru di dalam agama karena set

Pentingnya Berada Dilingkungan yang Baik

ONE DAY ONE HADIST Senin, 29 April 2019 / 23 Sya'ban 1440 وعن أمِّ المؤمِنينَ أمِّ عبدِ اللهِ عائشةَ رضي الله عنها قالت: قالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الأَرضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وآخِرِهِمْ)). قَالَتْ: قلتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ يُخْسَفُ بأوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ وَفِيهمْ أسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ؟! قَالَ: ((يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيّاتِهمْ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. هذَا لَفْظُ الْبُخَارِيِّ. Dari Ummul mu'minin iaitu ibunya - sebenarnya adalah bibinya - Abdullah yakni Aisyah radhiallahu 'anha, berkata: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada sepasukan tentera yang hendak memerangi - menghancurkan - Ka'bah, kemudian setelah mereka berada di suatu padang dari tanah lapang lalu dibenamkan-dalam tanah tadi -dengan yang pertama sampai yang terakhir dari mereka semuanya." Aisyah bertanya: "Saya berkata, wahai Rasulullah, bagaimanakah