Langsung ke konten utama

Cara Sholat Bagi Pemudik

*Panduan Ibadah Bagi Pemudik* (Bag. 1)

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

✅ Kewajiban apa saja yang diringankan ketika dalam safar/perjalanan?

Ada beberapa kewajiban yang mendapatkan keringanan saat safar, yaitu:

1.  *Shalat, bisa dijamak dan diqashar*

Untuk Jamak, berdasarkan hadits berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيغَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ ثُمَّ نَزَلَ فَجَمَعَ بَيْنَهُمَا
 
Dari Anas bin Malik, dia berkata: “Adalah Rasulullah ﷺ   jika dia mengadakan perjalanan sebelum matahari tergelincir (meninggi), maka dia akan akhirkan shalat zhuhur pada waktu Ashar, lalu dia turun dan menjamak keduanya.”  (HR. Al Bukhari No. 1111)

Jamak dalam perjalanan merupakan pendapat mayoritas ulama. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata:

الجمع بين الصلاتين في السفر في وقت إحداهما جائز في قول أكثر أهل العلم لا فرق بين كونه نازلا أو سائرا.

“Menjamak dua shalat dalam perjalanan, pada waktu  salah satu dari dua shalat itu, adalah boleh menurut mayoritas para ulama, sama saja baik ketika dalam perjalanannya atau ketika turun (berhenti).”  (Fiqhus Sunnah, 1/289)

Untuk Qashar, berdasarkan ayat berikut:

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ

“Apabila kamu bepergian di permukaan bumi, maka tidak ada salahnya bila kamu mengqshar shalat ...” (QS. An Nisa’: 101)

Kebolehan qashar dalam safar adalah ijma’ (kesepakatan) semua ulama.

Para ulama mengatakan:

أَجْمَعُ الْفُقَهَاءُ عَلَى مَشْرُوعِيَّةِ قَصْرِ الصَّلاَةِ فِي السَّفَرِ

Para fuqaha telah ijma’, disyariatkannya qashar dalam safar/bepergian. (Hasyiyah Ibnu ‘Abidin, 1/527, Hasyiyah Ad Dasuqi, 1/360, Qalyubi wa ‘Amirah, 1/255, Kasysyaaf Al Qinaa’, 1/3)

2.  *Puasa, bisa diganti dihari lain*

Bolehnya tidak berpuasa saat bepergian berdasarkan ayat berikut:

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

Maka barang siapa yang sakit atau bepergian di antara kamu maka hendaknya dia mengganti sejumlah hari yang ditinggalkannya dihari-hari lain. (QS. Al Baqarah: 184)

Wallahu A’lam

✅ Apa pengertian shalat jamak dan qashar?

  Jamak (Al Jam’u) secara bahasa artinya menggabungkan, lawannya At Tafriiq (memisahkan). Ada pun menjamak shalat, dijelaskan sebagai berikut:

وَالْمُرَادُ بِجَمْعِ الصَّلَوَاتِ عِنْدَ الْفُقَهَاءِ : هُوَ أَدَاءُ الظُّهْرِ مَعَ الْعَصْرِ ، وَالْمَغْرِبِ مَعَ الْعِشَاءِ تَقْدِيمًا أَوْ تَأْخِيرًا .

  Maksud jamak menurut para fuqaha (ahli fiqih) adalah *menunaikan zhuhur bersamaan ashar, dan menunaikan maghrib bersamaan isya, secara taqdim (diawal waktu) atau ta’khir (diakhir waktu).* (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 15/284)

  Qashar (Al Qashr) secara bahasa artinya *memendekkan atau meringkas.* Secara terminologis definisinya adalah:

الْقَصْرُ مَعْنَاهُ : أَنْ تَصِيرَ الصَّلاَةُ الرُّبَاعِيَّةُ رَكْعَتَيْنِ فِي السَّفَرِ ، سَوَاءٌ فِي حَالَةِ الْخَوْفِ ، أَوْ فِي حَالَةِ الأْمْنِ

  *Qashar maknanya; menjadikan shalat yang empat rakaat menjadi dua rakaat saat bepergian, sama saja baik itu dalam keadaan takut atau aman.* (Ibid, 27/273)

Wallahu A’lam

(Bersambung ...)

☘🌸🌺🌴🌻🍃🌾🌷

✍ Farid Nu'man Hasan
📡 Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia