Langsung ke konten utama

Berkah Shalat Berjamaah di Masjid


Saat ini, banyak kaum laki-laki yang lebih memilih melaksanakan salat di rumah dibandingkan dg shalat di masjid. Padahal shalat berjamaah di masjid tentu saja memiliki banyak keutamaan. Di antaranya yaitu mendapatkan lebih banyak pahala hingga didoakan oleh para malaikat. Tak hanya itu, berjalan kaki menuju masjid juga memiliki beberapa keutamaan. Yang pertama, dapat mengangkat derajat seseorang. Kemudian yang kedua dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan.☘

✍ Dalam sebuah hadis disebutkan, “Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada salat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk salat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan salat selama ia menunggu hingga salat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia salat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari dan Muslim) 🌳

✍ Bahkan setiap langkah kaki seseorang ke masjid akan dihitung sebagai sedekah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim) Selain itu, langkah kaki seseorang ke masjid pun akan dihitung sebagai kebaikan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad)

👉 Dengan mengetahui beragam keutamaan tersebut, tentu saja umat Islam hendaknya lebih bersemangat untuk melangkahkan kakinya ke masjid. Tak lupa, umat Islam sebaiknya juga membaca doa saat hendak berjalan ke masjid. Sebab ibadah tersebut akan semakin membawa keberkahan jika langkah kaki dari rumah menuju masjid diawali dengan bacaan doa.🌴

✍ Doa tersebut yaitu, Allahummaj’al fi qolbi nuron, wa fi lisani nuron, waj’al fi sam’i nuron, waj’al fi bashori nuron, waj’al min kholfi nuron, wa min amami nuron, waj’al min fawki nuron, wa min tahti nuron, Allahumma a’tini nuron. Yang mana doa tersebut memiliki arti, “Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku dan pada lisanku, jadikanlah cahaya dalam pendengaranku, jadikanlah cahaya pada penglihatanku, jadikanlah cahaya dari arah belakangku dan dari arah depanku, jadikanlah cahaya dari arah atasku dan dari arah bawahku. Ya Allah, berilah aku cahaya!” (HR. Bukhari dan Muslim)🍀

👉 Demikianlah betapa pentingnya umat Islam untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid, terutama bagi para kaum laki-laki. Sebab salat berjamaah akan mendatangkan banyak pahala dan membuat seseorang didoakan oleh malaikat. Bahkan berjalan menuju masjid pun akan membuat seseorang diangkat derajatnya, dihapuskan dosa-dosanya, setiap langkah kakinya dihitung sebagai sedekah dan kebaikan. Tak lupa, bacalah doa sebelum berjalan ke masjid agar ibadah menjadi semakin berkah.
🌺 _*Sumonggo sami shalat Tahajud*_ 🌺

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia