Langsung ke konten utama

Postingan

HAL YANG MENGHANCURKAN AMAL

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata, “Jika Allah membukakan untukmu pintu sholat malam, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidur dengan pandangan merendahkan ! Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berpuasa dengan pandangan merendahkan ! Jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan merendahkan ! Bisa jadi orang yang tidur, orang yang tidak berpuasa, dan orang yang tidak berjihad, dia lebih dekat dengan Allah dibandingkan dirimu. Dan sungguh engkau menghabiskan malam dengan tidur dan bangun pagi dalam keadaan menyesal, itu lebih baik dibandingkan engkau menghabiskan malam dengan sholat, namun di pagi hari engkau merasa ujub. Sesungguhnya orang yang ujub amalnya tidak akan ada yang naik (diterima oleh Allah).” [Madaarijus Saalikiin, 1/177]

LURUSKAN DAN DO’AKAN

Dahulu ada seorang lelaki penduduk syam yang selalu berkunjung kepada Umar bin Khathab. Suatu ketika Umar kehilangan lelaki tsb. Umar bertanya kepada teman temannya. Mereka menjawab bahwa ia sudah berubah. Maka Umarpun menulis surat kepadanya memberi nasehat. Ketika orang itu membaca surat Umar, ia menangis dan kembali bertaubat dengan taubat yang nasuha. Umar berkata: هكذا فاصنعوا، إذا رأيتم أخا لكم زل فسددوه، وادعوا الله أن يتوب عليه، ولا تكونوا عونا للشيطان عليه “Demikianlah hendaknya kalian lakukan. Bila kamu melihat saudaramu tergelincir maka luruskanlah ia dan do’akan agar Allah memberinya taubat. Dan jangan menjadi pembantu setan untuk menyesatkan sadaramu” (Hilyatul Auliya 4/97) Namun.. Banyak diantara kita saat melihat saudaranya tergelincir.. Ia bertepuk tangan karena mendapat celah untuk memburukkannya… Allahul musta’an…

ORANG YANG HATINYA KOSONG DARI ALQURAN !

Orang yang hatinya kosong dari Alquran ! Semoga bukan Anda. ======= Abul ‘Aliyah -rahimahullah-: “Akan datang suatu zaman, dimana hati manusia kosong dari Alquran, mereka tidak menemukan manis dan lezatnya Alquran. Jika mereka meninggalkan perintah, mereka mengatakan: “Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” Jika mereka melanggar larangan, mereka mengatakan: “Allah akan mengampuni kita, karena kita tidak melakukan kesyirikan sedikitpun” Keadaan mereka selalu tamak dan tidak tulus. Mereka tutupi hati serigalanya dengan kulit domba. Yang paling afdhal dari mereka dalam agamanya adalah orang yang berpura-pura baik..” [Az-Zuhud, karya Imam Ahmad 1741]

RINDU BERTEMU ALLAH

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ “Barang siapa yang suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka berjumpa dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah benci untuk bertemu dengannya.” (HR Muslim) Syaikh Ibnu Al-‘Utsaimiin rahimahullah berkata : “Seorang mukmin meyakini apa yang Allah janjikan di surga bagi hamba-hambaNya yang beriman berupa ganjaran yang besar serta karunia yang luas, maka iapun mencintai hal ini, dan jadilah dunia terasa ringan baginya dan ia tidak perduli kepada dunia karena ia akan berpindah kepada surga yang lebih baik dari dunia. Tatkala itu iapun rindu bertemu dengan Allah, terutama tatkala datang ajal, iapun diberi kabar gembira dengan keridhoan dan rahmat Allah, iapun rindu berjumpa dengan Allah.” (Syarah Riyaad As-Shoolihin) Diantara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah: وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى و

Ringkas syarat Taubat

Agar bisa terus mengingat dan DI AMALKAN SEGERA .  Jika setelah taubat menentang kembali ke dalam dosa Segera Taubat kembali dan semakin kuatkan tekad melawan godaan setan .  Kenali "apa" dan/atau "siapa" yang bisa menjerumuskan LAGI kita ke dalam dosa.  lalu jauhilah "apa" dan "siapa" tersebut.  Jika "apa" itu adalah smartphone anda, gantilah smartphone anda dengan (contohnya) hp jadul yang hanya bisa dipakai untuk telpon saja.  Jika “siapa” itu adalah teman, maka jauhilah ia dan cari teman yang takut kepada Allah… Niscaya kitapun in-syaa Allah akan ikut takut kepada Allah.  Semoga Allah senantiasa mencurahkan Rahmat dan kasih Sayang - Nya kepada kita semua dan keluarga kita masing - masing dan menguatkan kita berjalan di jalan yang Allah ridhoi hingga ajal tiba ...

HADITS : AMAL YANG LEBIH UTAMA DARI SHOLAT, PUASA DAN SEDEKAH

Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ألا أخبرُكُم بأفضلَ من دَرجةِ الصِّيامِ والصَّلاةِ والصَّدَقةِ قالوا بلَى قال صلاحُ ذاتِ البينِ فإنَّ فسادَ ذاتِ البينِ هيَ الحالِقةُ “Maukah aku mengabarkan kalian amal yang lebih utama dari sholat, shoum dan sedekah..? “ Mereka berkata, “Mau..” Beliau bersabda, “Yaitu memperbaiki hubungan (sesama muslim). Karena rusaknya hubungan (sesama muslim) adalah pencukur (agama)..” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi) Bahkan selama mereka bertengkar, belum mendapat ampunan Allah hingga keduanya berdamai.. Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : تُفتَحُ أبوابُ الجنَّةِ يومَ الاثنينِ و الخميسِ، فيغفرُ اللهُ عزَّ وجلَّ لِكلِّ عبدٍ لا يُشرِكُ باللهِ شيئًا، إلَّا رجلًا كانَ بينَه وبينَ أخيهِ شحناء، فيقول: أنظروا هذينِ حتَّى يصطلحا، أنظِروا هذينِ حتَّى يصطلِحا ،أنظِروا هذينِ حتَّى يصطلِحا “Pintu pintu surga dibuka pada hari senin dan kamis. Maka Allah Azza wajalla mengampuni semua orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Kecuali orang ya

ANTARA SHOLAT DAN PERSIDANGAN ALLAH

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata : لِلْعَبْدِ بَيْنَ يَدَيْ اللهِ مَوْقِفَانِ، مَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ فِي الصَّلاَةِ وَمَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ يَوْمَ لِقَائِهِ فَمَنْ قَامَ بِحَقِّ الْمَوْقِفِ الأَوَّلِ هُوِّنَ عَلَيْهِ الْمَوْقِفُ الآخَرُ وَمَنِ اسْتَهَانَ بِهَذَا الْمَوْقِفِ وَلَمْ يُوَفِّهِ حَقَّهُ شُدِّدَ عَلَيْهِ ذَلِكَ الْمَوْقِفُ قَالَ تَعَالَى ومن الليل فاسجد له وسبحه ليلا طويلا إن هؤلاء يحبون العاجلة ويذرون وراءهم يوما ثقيلا “Seorang hamba, menghadap Allah dalam dua kondisi, kondisi ia berhadapan dengan Allah tatkala sedang sholat, dan kondisi berhadapan dengan Allah tatkala hari kiamat (untuk dihisab/disidang dan mempertanggung jawaban amal perbuatannya). Barang siapa yang berhadapan kepada Allah pada kondisi pertama sebagaimana mestinya (dengan baik) maka akan diringankan baginya tatkala menghadap Allah pada hari kiamat. Barang siapa yang meremehkan kondisi yang pertama dan tidak menjalankan sebagaimana mestinya maka ia dipersulit dan disikapi dengan keras tatkala berhad