Langsung ke konten utama

Postingan

YUK RUTINKAN SHOLAT LAIL (MALAM)

Berikut 24 Keutamaan Sholat Lail 1. Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 17-18). 2. Allah Subhanahu wata'ala berfirman: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17). 3. Allah Subhanahu wata'ala berfirman: “(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur". (QS. Ali-‘Imran: 17). 4. Dari Asma’ binti Yazid Radhiyallahu anha, ia berkata:“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila Allah mengump

*Tanda Berakal*

   Sebagian ahli hikmah berkata, "Tanda-tanda orang berakal ada sepuluh. Lima tanda terdapat pada lahirnya dan lima tanda terdapat pada batinnya.    Yang terdapat pada lahirnya adalah: • Diam • Rendah hati • Berakhlak baik • Jujur dalam ucapan • Beramal saleh    Sedangkan yang terdapat pada batinnya adalah: • Merenung • Mengambil pelajaran • Tunduk • Takut • Mengingat mati *ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ* . [ _Al-Manhaj as-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah as-Sadah Al-Ba 'Alawi_ lil Al-'Allamah Al-Muhaqqiq Ad-Da'illallah Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith ]

WITIR DULU YUK SEBELUM TIDUR*

Ada hadits dari Abu Hurairah tentang wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya. Abu Hurairah berkata, أَوْصَانِى خَلِيلِى – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاَثٍ صِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ “Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, (3) mengerjakan witir sebelum tidur.” *[Shahih Al-Bukhari no. 1981]* 📜 Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu berkata, أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَبِالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ وَبِصَلَاةِ الضُّحَى فَإِنَّهَا صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ "Kekasihku Shallallahu 'Alaihi Wasallam mewasiatkan kepadaku untuk berpuasa tiga hari dari setiap bulan, shalat witir sebelum tidur, dan dari shalat Dhuha, maka sungguh itu adalah shalatnya awwabin (shalatnya orang-orang yang banyak

NASEHAT DARI SI KECIL UNTUKMU YANG DEWASA.

"خمس خصال في الأطفال لو كانت في الكبار مع ربهم لكانوا أولياء:  🔸لا يهتمون بالرزق،  🔸ولا يشكون من خالقهم إذا مرضوا،  🔸ويأكلون الطعام مجتمعين، 🔸 وإذا خافوا جرت عيونهم بالدموع،  🔸وإذا تخاصموا تسارعوا إلى الصلح". ✍ السيوطي رحمه الله Ada 5 sifat anak kecil yang apabila sikap tersebut diterapkan oleh orang dewasa ketika dia berhubungan dengan Tuhan-nya, maka mereka tergolong Wali ALLAH SWT : 1. Mereka tidak memperdulikan rizqi 2. Mereka tidak mengeluh kepadaNYA ketika mereka sakit 3. Mereka makan selalu berbarengan dengan yang lain 4. Jika mereka takut niscaya mereka akan menangis 5. Jika mereka bertikai maka mereka cepat-cepat untuk berdamai. [ Imam Suyuthi Ra ]

*MELURUSKAN KIBLAT CINTA*

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menuturkan:    “Jika Allah telah memberi harta benda kepada engkau, lalu kau  sibuk dengannya dan melupakan ketaatan kepada Allah SWT, maka Dia akan membuat penghalang antara engkau dan Dia dengan harta benda tersebut di dunia dan akhirat.    Boleh jadi, Allah SWT akan mencabut harta benda itu darimu, mengubah nasibmu dan membuatmu menjadi miskin karena engkau telah disibukkan dengan nikmat benda dan melupakan Dzat Yang Maha Memberi.    Namun, jika engkau sibuk dengan ketaatan kepada-Nya dan melupakan harta benda itu, Allah SWT akan menjadikannya sebagai pemberian, serta tak akan mengurangi sedikit pun dari harta itu.    Harta tersebut akan menjadi pelayanmu dan engkau akan menjadi pelayan bagi Rabbmu. Akhirnya, engkau pun akan hidup di dunia ini dalam keadaan berkecukupan dan dimanjakan oleh kebutuhan yang terpenuhi. Dan, di akhirat kelak akan diberikan kemuliaan dan ditempatkan di Surga Mawa bersama Shiddiqiin, syuhada dan orang-orang yang shaleh.”

Empat  Perkara  yang  Dipertanggung Jawabkan

رَوى ابنُ حِبَّانَ والترمذيُّ في جامِعِه أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قالَ: “لا تزولُ قَدَمَا عبدٍ يومَ القيامةِ حتَّى يُسألَ عن أربعٍ عَن عُمُرِه فيما أفناهُ وعن جسدِهِ فيما أبلاهُ وعن عِلمِهِ ماذا عَمِلَ فيهِ وعن مالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وفيما أنفقَهُ “. Diriwayatkan oleh Ibnu  Hibban dan  At Tirmizi,  Sesungguhnya  Rasulullah saw bersabda : Tidak  akan bergeser  kedua telapak  kedua  kaki seorang  hamba dihari kiamat  sehingga  ditanya denan empat macam, yaitu : Tentang  umurnya  habis digunakan untuk  apa,  jasadnya rusak digunakan untuk  apa, lmunya  bagaimana  mengamalkannya, hartanya   dari  mana mencari dan kemana membelanjakannya. Pelajaran yang terdapat di dalam hadist : 1- Besuk dihari hisab seseorang tidak bergerak dari tempat  tinggalnya sampai  ditanyakan 4 perkara. 2 - Tentang umurnya.  Sejak baligh digunakan untuk  apa sampai mati,  bila  digunakan untuk  melaksanakan  apa yang  diwajibkan oleh  Allah dan menjauhi apa yang  diharamkanNya maka sungguh 

Larangan Shalat dalam Kondisi Mengantuk Berat

عن عائشة رضي الله عنها: أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّومُ، فإِنَّ أحدكم إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لا يَدْرِي لَعَلَّهُ يَذْهَبُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبُّ نَفْسَهُ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang dari engkau semua mengantuk dan ia sedang bersembahyang, maka baiklah ia tidur dulu, sehingga hilanglah kantuk tidurnya. Sebab sesungguhnya seseorang dari engkau semua itu jikalau bersembahyang sedang ia mengantuk, maka ia tidak tahu, barangkali ia memulai memohonkan pengampunan - kepada Allah, tetapi ia lalu mencaci maki dirinya sendiri." (Muttafaq 'alaih) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Larangan mengerjakan shalat dalam keadaan ngantuk berat. 2- Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, ‘Ungkapan (maka tidurlah) Muhallab mengatakan, “Sesungguhnya hal ini waktu shalat malam karena shalat wajib