Langsung ke konten utama

MENANTIKAN MALAM 1000 BULAN

Tidak terasa beberapa hari ke depan kita akan memasuki fase ketiga di bulan penuh berkah ini yakni 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, ada bonus besar yang kita dapatkan pada 10 malam terakhir ini yang biasa kita kenal dengan istilah "Lailatul Qadr", pada malam tersebut ganjaran pahala akan dilipatgandakan yang seakan-akan sama seperti kita beribadah seribu bulan atau sekitar 83 tahun lamanya. 

Lailatul Qadr itu jangan dipahami seperti piala bergilir, karena ada sebagian dari kita yang mengaku apabila mendapatkan malam lailatul qadr maka orang lain tidak akan mendapatkannya lagi. Hal ini keliru, karena semua kaum muslimim berhak untuk mendapatkan malam kemuliaan ini tinggal kualitas ibadah kita saja yang harusnya ditingkatkan, dan lailatul qadr bukan hanya tertuju untuk satu orang saja. 

Untuk mendapatkan lailatul qadr maka kita perlu mempersiapkan diri, karena ganjarannya tidak tanggung-tanggung apabila kita beribadah pada malam tersebut maka dicatatkan pahala seperti beribadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun lamanya dan ini anugerah tersebar dari Allah SWT ditujukkan kepada umat Nabi Muhammad SAW, maka sangat sayang apabila kita menyia-nyiakannya. 

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Terlebih pada 10 malam terakhir yang ganjil pada bulan Ramadhan yakni 21,23,25,27,dan 29 maka kualitas ibadah kita harus lebih ditingkatkan lagi. 

Beberapa amalan yang bisa kita lakukan pada 10 malam terakhir Ramadhan, yakni :

1. JANGAN MENINGGALKAN SHALAT ISYA & SUBUH BERJAMAAH
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

‘Barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat semalaman penuh.’” (HR. Muslim, no. 656)

Begitu juga dengan kaum ibu-ibu maka jangan lepas shalat isya & subuh berjamaah terlepas itu dilakukannya di rumah ataupun di Masjid. Karena pahala nya sama seperti shalat semalaman penuh terlebih apabila kita melakulannya pada saat lailatul qadr maka akan dicatatkan seperti beribadah 83 tahun lamanya atau seribu bulan. 

2. JANGAN MELEPAS IBADAH TERAWIH & WITIR BERJAMAAH
Memang benar apabila kita melaksanakan terawih & witir ini sendiri hukumnya sah saja. Namun alangkah lebih baiknya kita lakukan secara berjamaah bersama imam sampai selesai witirnya karena ganjaran pahalanya sangat dahsyat sama seperti qiyam satu malam penuh.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkan hadits ini. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih).

3. MEMPERBANYAK BACAAN AL-QUR'AN
Sebagai petunjuk hidup bagi orang Islam, Al-Quran mengandung banyak pelajaran.

Tak hanya itu, membaca Al-Quran juga akan diganjar dengan pahala yang sangat dahsyat terlebih pada bulan Ramadhan. Minimal kita mampu membaca 100 ayat pada setiap malamnya, namun apabila lebih banyak lebih baik, Rasulullah SAW bersabda :

مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

“Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam” ( HR. Ahmad)

4. MEMPERBANYAK DO'A
Lalu, doa apa yang biasa diamalkan Rasulullah?

Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, doa apa yang aku katakan?" Kemudian Rasulullah menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf, maka maafkan aku." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

5. MEMPERBANYAK ISTIGHFAR
Kita semua mengetahui bagaimana dahsyatnya istighfar. Kalimat yang sangat ringan diucapkan namun pahalanya sungguh luar biasa. Diantaranya akan menjadi penghapus dosa kita, diberikan kenyamanan di dunia, diberikan kekuatan lebih, serta banyak lagi keutamaan yang bisa kita dapatkan dari istighfar ini terlebih kita lakukan pada saat lailatul qadr maka ganjaran pahalanya sungguh luar biasa, tentu saja sangat merugi apabila kita melewatkan malam lailatul qadr ini tanpa adanya istighfar. 

6. MEMBACA DUA AYAT TERAKHIR AL-BAQARAH
Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada waktu malam, maka ia akan diberi kecukupan. Sebagian ulama ada yang mengatakan, ia dijauhkan dari gangguan setan. Ada juga yang mengatakan, ia dijauhkan dari penyakit. Ada juga ulama yang menyatakan bahwa dua ayat tersebut sudah mencukupi dari shalat malam

Ayat tersebut berbunyi :

آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285)

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)

Disebutkan dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808)

7. BERSEDEKAH
Bagi orang yang memiliki harta lebih maka hendaknya dia menyisihkan hartanya untuk bersedekah pada 10 malam terakhir Ramadhan ini. Karena apabila sedekah yang kita lakukan bertepatan dengan datangnya malam lailatul qadr maka sama saja kita bersedekah seperti 1000 bulan atau 83 tahun lamanya. Tentu saja kita tidak ingin melewatkannya begitu saja bukan ?

Kita semua mengetahui bagaimana keutamaan bersedekah diantaranya mampu menyelamatkan kita dari panasnya api neraka, mampu mendatangkan keridhaan dari Allah SWT, bahkan Rasulullah menyatakan sedekah mampu mengobati penyakit-penyakit kita. 

Bahkan sedekah merupakan amalan yang sangat diinginkan bagi orang yang sudah meninggal dunia, yang kalaulah mereka dihidupkan oleh Allah SWT walau hanya sebentar maka amalan yang paling pertama mereka lakukan adalah bersedekah. Maka sungguh merugi bagi kita yang masih diberikan umur panjang dari Allah dan tidak bersedekah.

Itulah beberapa amalan yang dapat kita lakukan terkhusus pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Kita harus mempunyai target yang jelas sehingga kita mampu memanfaatkan lailatul qadr ini dengan sebaik-baiknya. Jangan jadikan Ramadhan kali ini sama seperti tahun sebelumnya karena ibadah yang kita lakukan masih sangatlah standar, hendaknya tiap tahun selalu meningkat sehingga kita termasuk hamba Allah yang shaleh. Aamiin ya rabbal alamin

✍Akhmad Faishal

RAMADHAN DAY-16

Ustadz H. Riza Rahman, Lc
Masjid Al-Munawarrah (Kultum Subuh)
Rabu, 28 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia