Langsung ke konten utama

MAKNA SURAT AR-RAHMAN YG DIULANG*

*MAKNA SURAT  AR-RAHMAN YG DIULANG*

***Assalamualaikum wr wb***

Bismillahirohmanirrohim...
***Didalam Surat Ar-Rahman ada pengulangan satu ayat yg berbunyi :

        *فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ*
ِ
**"Fabiayyi aala 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan"
*Artinya :* _"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang 'Kamu Dustakan'?"_

⭕**Kalimat ini diulang-ulang sebanyak 31x oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Apa gerangan makna kalimat tersebut ?

⭕**Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, lalu Allah bertanya :
***"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu Dustakan'?"*

⭕**Menarik untuk diperhatikan bhw *Allah menggunakan kata _"DUSTA",_ bukan kata _"INGKAR"_*

**Hal ini menunjukkan bahwa Nikmat yang Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari.
Yang sering dilakukan manusia adalah 'Men-Dustakan' NYA.

***⭕Dusta berarti 'Menyembunyikan Kebenaran'.*

**Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah *'Diberi Nikmat' oleh Allah*, tapi mereka 'menyembunyikan Kebenaran itu, sehingga mereka

***MENDUSTAKANNYA!*

⭕**Bukankah kalau kita mendapat rezeki banyak, kita katakan bahwa itu karena hasil dari 'Kerja Keras' kita???

⭕**Kalau kita berhasil meraih gelar Sarjana S1/S2 bahkan S3, itu karena 'Otak Kita' yang cerdas???

⭕**Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena 'kepiawaian kita', kita 'Pandai Menjaga' Pola  Makan & Rajin ber-Olah Raga, dsb.

⭕**Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita, tanpa sadar, kita telah melupakan Peranan Allah,

» Kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan yang kita raih.
» kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah.

*"Maka Nikmat Tuhan-mu yang manakah yang Kamu dustakan?"*

✅Kita telah bergelimang kenikmatan :
» Harta,
» Pasangan Hidup,
» Anak2 yang telah kita miliki

Semua Nikmat itu akan Ditanya pada Hari Kiamat Kelak

_⭕"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan 'Nikmat' yang kamu peroleh saat ini"_
(QS At-Takatsur : 8)

✅Sudah siapkah kita menjawab & Mempertanggung Jawabkannya

_⭕"Dan jika kamu menghitung Nikmat2 Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya._
(QS An-Nahl : 18)

*✅Tidak patutkah kita bersyukur kepada-NYA?*
» Ucapkan Alhamdulillah,
» Berhentilah mengeluh, apalagi membanggakan diri
» dan Jalani Hidup ini dengan ikhlas, tawadhu sebagai bagian dari 'Rasa Syukur' kita.

*Smoga kita termasuk Hamba " ALLAH yang selalu pandai bersyukur atas Nikmat yang telah di berikan ALLAH Azza Wajalla pada kita semua Aamiin Aamiin Aamiin Allahhuma Aamiin....

  *Semoga bermanfa'at*
                               ♻🕋    
*#JGN BOSAN SHARE TTG SURAT AR-RAHMAN AGAR SELALU YAKIN BAHWA SEMUA KARENA ALLAH#*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia